3. Merasa suami bukan pasangan yang tepat

Hati memang tidak pernah bisa diprediksi karena bisa saja berubah-ubah sewaktu-waktu. Saat ini bilang yakin, esok hari belum tentu.
Dalam kasus ini, beberapa wanita mengaku memilih berselingkuh karena merasa pria yang dinikahinya bukanlah pasangan yang tepat dan “bertualang’ kembali untuk mencari pasangan yang lebih cocok.
Padahal, kecocokan dalam berhubungan bukan dilihat dari seberapa idealnya pasangan untuk Anda. Namun kuncinya lebih kepada rasa saling percaya dan kerja sama untuk saling menerima dan memperbaiki kekurangan satu sama lain.
4. Kebutuhan seksual tidak terpenuhi

Gairah seks suami istri tidak akan pernah klop setiap saat. Ada kalanya salah satu pihak sedang capek atau stres tapi yang satunya ingin bermesraan. Ketidakselarasan ini sebetulnya wajar. Yang tidak wajar adalah jika terus dibiarkan saja tanpa solusi sehingga membuat salah satu pihak merasa tidak diacuhkan kebutuhannya.
Kehidupan seks yang monoton dan terasa hambar bisa jadi penyebab istri selingkuh. Meski terdengar tabu, tapi sering kali wanita berselingkuh karena merasa sudah tidak ada lagi tantangan ataupun spontanitas dalam hubungan seksnya.
Alicia Walker, seorang ahli sosiologi dari Missouri State University pun berkata demikian. Dalam bukunya yang berjudul “The Secret Lives of Cheating Wives”, Aliac mengatakan bahwa wanita yang selingkuh sebenarnya sangat mencintai pasangannya. Namun karena alasan kebutuhan seksual yang tidak didapatkan dari pasangannya, maka wanita memutuskan untuk berselingkuh.
Bahkan, hampir setiap wanita yang berhasil diwawancarai Alice mengaku bahwa alasan terbesar mereka selingkuh karena suaminya tidak dapat memenuhi kebutuhan seksualnya. Alhasil, mereka harus mencari ‘tempat lain’ untuk mendapatkannya. Meski begitu, bukan berarti para wanita ini ingin mengakhiri pernikahannya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar