Adu argumen dan pertengkaran saat pacaran sangat wajar terjadi. Anda dan pasangan adalah dua orang yang berbeda dengan kepribadian yang tentu berbeda. Terkadang ada berbagai perbedaan yang membuat Anda berdua akhirnya berselisih paham. Bertengkar memang wajar, tetapi yang tidak wajar adalah ketika pasangan selalu mengancam putus setiap kali berselisih.
Kenapa pasangan suka mengancam putus?
Saat pasangan selalu mengancam ingin putus ketika bertengkar sebenarnya ada beberapa kemungkinan yang bisa terjadi. Dikutip dari Psychology Today, pasangan yang selalu mengancam putus bisa jadi menganggapnya sebagai candaan atau taktik untuk mengintimidasi perasaan Anda.
Nah, itu tandanya hubungan Anda berdua tak cukup berharga baginya. Orang yang menghargai suatu hubungan tidak akan pernah menggunakan cara ini untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.
Selain itu, dikutip dari laman University of California Berkeley Health Services, ancaman putus yang dilontarkan pasangan Anda bisa digolongkan ke dalam manipulasi psikologis. Bisa dibilang ia sedang berusaha memanipulasi Anda. Pasangan menggunakan ancaman ini untuk menepis pendapat dan kekhawatiran Anda yang sesungguhnya memang benar. Pasangan juga mencoba untuk mengendalikan pikiran dan tindakan Anda. Inilah maksud tersembunyi di balik ancaman putus.
Biasanya, hal ini dilakukan hanya benar-benar sebagai ancaman saja tetapi tidak pernah diwujudkannya. Setelah merasa berhasil dengan ancamannya, ia akan kembali bersikap lemah lembut pada Anda. Dengan begitu, semakin jelas bahwa pasangan sedang mencoba untuk memanipulasi pikiran Anda dengan mengeluarkan ancaman putus.
Apa yang harus dilakukan saat pasangan mengancam putus?
Saat pasangan selalu mengancam putus di setiap pertengkaran, jangan panik. Anda perlu berpikir jernih tanpa terbawa emosi yang sedang menggebu-gebu. Namun, sebelumnya ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari:
- Jangan menanggapi gertakan putus yang dilontarkan pasangan kecuali memang Anda sudah benar-benar siap untuk mengakhirinya.
- Jangan langsung menuding pasangan misalnya dengan bilang ia pembohong karena selalu mengancam tetapi tidak pernah direalisasikan.
- Jangan disepelekan hanya karena Anda merasa apa yang dikatakannya tak lebih dari sekadar ancaman.
Meski sulit dan Anda merasa bahwa pasangan Anda bersikap manipulatif, hal pertama yang perlu Anda lakukan ialah bersikap tenang. Pasalnya, tidak ada keputusan yang bijaksana jika dibuat saat sedang marah. Kemudian, tarik napas dalam-dalam dan minta pasangan untuk memberikan Anda waktu selama beberapa menit sebelum membahasnya lebih lanjut.
Selanjutnya, ajak pasangan untuk berbicara dari hati ke hati. Tanyakan padanya apakah ia benar-benar ingin putus dengan Anda. Kemudian, tawarkan kepadanya untuk menyelesaikan masalah ini secara bersama-sama dengan kepala dingin.
Setelah kondisi mulai kondusif, Anda bisa jujur kepada pasangan mengenai perasaan Anda setiap kali pasangan mengancam dengan kata putus. Awali dengan kata, “Aku merasa…’ agar perasaan Anda tersampaikan dengan baik. Jangan memulai kalimat dengan, “Kamu itu…’.
Jika pasangan mau mendengarkan keluh kesah Anda, ini bagus karena tandanya ia menaruh empati pada Anda. Katakan padanya bahwa masih ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan masalah dibandingkan harus dengan kata putus.
Bila pasangan tidak menerima hal ini dan terus membela dirinya, itu tandanya Anda perlu menilai kembali hubungan yang telah Anda jalin selama ini. Pasalnya, rasa sayang saja tidak cukup kuat untuk menjadi bekal dalam hubungan asmara yang bahagia dan sehat.
Untuk itu, cobalah untuk jujur pada diri sendiri mengenai perasaan yang selama ini Anda miliki. Apakah pasangan Anda saat ini adalah orang yang Anda butuhkan? Dengan jujur pada diri sendiri, Anda juga akan bisa jujur dengan pasangan dan menemukan jawaban yang sebelumnya tidak pernah Anda dapatkan.