backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Mommy Issues, Fenomena Akibat Hubungan Buruk dengan Ibu

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 05/03/2024

Mommy Issues, Fenomena Akibat Hubungan Buruk dengan Ibu

Hubungan yang buruk antara seorang anak dan ibu ternyata bisa memunculkan suatu kondisi yang dikenal dengan istilah mommy issues.

Kondisi ini memang tidak termasuk dalam gangguan mental. Namun, mommy issues bisa mengganggu kemampuan anak dalam berhubungan dengan orang lain.

Apakah Anda merupakan salah satu orang yang memiliki mommy issues? Bagaimana kondisi ini sebaiknya diatasi? Simak informasi berikut untuk jawabannya.

Apa arti mommy issues?

Mommy issues adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi psikologis anak akibat hubungan yang buruk dengan ibu.

Kondisi ini biasanya dialami oleh seorang anak yang kekurangan kasih sayang atau bahkan tidak merasakannya sama sekali dari sang ibu.

Meski hubungan buruk hanya dialami dengan ibu, anak tersebut cenderung kesulitan menciptakan hubungan yang baik dengan orang lain. Inilah alasan mengapa kondisi ini perlu dikenali dan segera diatasi.

Hal serupa juga bisa terjadi terhadap hubungan anak dan ayah. Kondisi ini dikenal dengan istilah daddy issues.

Apa penyebab mommy issues?

hubungan ibu dan anak tidak harmonis

Pada umumnya, mommy issues disebabkan oleh kurangnya peran sang ibu dalam perkembangan anak.

Hal ini bisa disebabkan oleh ibu yang meninggal saat anak masih kecil, ketidakmampuan ibu merawat anak karena gangguan fisik atau psikologis, hingga sikap terlalu protektif dari sang ibu.

Dampak psikologis hubungan anak dan orang tua yang buruk ini biasanya mulai berkembang pada masa kanak-kanak dan remaja awal.

Pasalnya, pada saat inilah seorang anak mulai bisa merasakan beragam emosi dan masih belajar dalam mengendalikannya. Ketidakhadiran sang ibu akan sangat berpengaruh dalam masa belajarnya.

Tanda-tanda seseorang mengalami mommy issues

Meski sudah bisa terlihat sejak masih kecil, ciri-ciri mommy issues biasanya semakin tampak jelas seiring dengan pertumbuhan sang anak.

Supaya tidak semakin berlarut, kenali mommy issues sedini mungkin melalui berbagai ciri berikut.

1. Rendah diri

Kurangnya kasih sayang dan perhatian dari seorang ibu sering kali membuat anak merasa tidak layak dicintai, apalagi selama ini ada istilah bahwa kasih ibu pada anak sepanjang masa.

Mereka berpikir bahwa jika sang ibu yang melahirkannya saja tidak memedulikannya, bagaimana dengan orang lain?

Pikiran tersebut juga cenderung menjadikan seorang anak tidak percaya diri. Ia merasa bahwa apa yang dilakukannya tidak akan terlihat istimewa di mata orang lain.

2. Terlalu bergantung pada orang lain

Ketika memiliki pasangan atau teman dekat, seseorang dengan mommy issues cenderung bergantung terhadap keberadaan mereka.

Pasalnya, ia berharap bahwa pasangan atau teman-temannya bisa memberikan kasih sayang yang tidak ia dapatkan dari sosok ibu.

Perasaan rendah diri yang muncul akibat mommy issues juga membuat seseorang memilih untuk selalu “berlindung” di balik punggung orang lain.

3. Sulit membangun kepercayaan

Merasa kesulitan untuk membangun kepercayaan pada orang lain? Bisa jadi, trust issue Anda muncul akibat kurangnya kasih sayang orang tua saat Anda masih kecil.

Perasaan ditolak dan tidak aman yang Anda alami saat masih kecil dari seorang ibu bisa membuat Anda ketakutan merasakan hal yang sama di kemudian hari.

Trauma ini akan semakin terlihat ketika Anda kesulitan memberi kepercayaan kepada orang lain.

4. Mati rasa

Laman Brighton Therapy Partnership menyebutkan bahwa seseorang yang tumbuh tanpa perlindungan emosional dari orang tuanya cenderung mati rasa secara emosional saat dewasa.

Tanpa ada bekal dari orang terdekatnya, mereka akan kesulitan merasakan kasih sayang dari orang lain.

Namun, karena sudah terbiasa dengan hal tersebut, mereka tidak akan berusaha mencari pengganti kasih sayang orang tuanya dari orang lain.

5. Kesulitan menunjukkan kasih sayang

Tanpa contoh ungkapan kasih sayang dari orang terdekat saat masih kecil, yaitu orang tua, seorang anak akan kesulitan menunjukkan kasih sayangnya pada orang lain.

Tak hanya itu, pengabaian orang tua mungkin juga membuat seorang anak ragu-ragu atau bahkan ketakutan untuk menunjukkan kasih sayang. Ini karena ia takut akan diabaikan kembali.

6. Protektif

Kesulitan seseorang dengan mommy issues dalam membangun hubungan membuat mereka akan sangat menjaga apa yang sudah jadi miliknya.

Sayangnya, hal ini terkadang terlalu berlebihan sehingga membuatnya menjadi pasangan yang kelewat protektif.

Mereka mungkin sangat mudah cemburu dan curiga pada pasangannya karena takut kehilangan kasih sayang yang telah didapatkannya.

Cara mengatasi mommy issues

Dampak mommy issues mungkin tidak disadari saat masih kecil. Namun, saat sudah dewasa, Anda akan merasa kesulitan saat harus membangun hubungan sehat dengan orang lain, baik pasangan maupun rekan kerja.

Cara terbaik untuk mengatasi dampak psikologis dari hubungan buruk dengan orang tua ini adalah mengatasi trauma itu sendiri. Anda bisa meminta bantuan seorang profesional, seperti psikolog.

Terapi yang diberikan psikolog dapat membantu Anda terlepas dari trauma pengabaian saat masih kecil. Seorang psikolog juga akan membantu Anda mencari cara untuk memperbaiki hubungan dengan sosok ibu.

Selain itu, Anda juga akan diajak berlatih untuk menanamkan gagasan dalam pikiran Anda bahwa Anda layak dicintai.

Meski sempat diabaikan oleh ibu maupun ayah saat masih kecil, bukan berarti Anda tidak pantas menerima kasih sayang dari orang lain.

Kesimpulan

  • Mommy issues adalah kondisi psikologis yang terjadi karena seorang anak merasa tidak mendapat kasih sayang dari ibu.
  • Tanda seorang anak dengan mommy issues adalah rendah diri, susah percaya pada orang lain, mati rasa, protektif, dan kesulitan menunjukkan kasih sayang.
  • Dapat diatasi dengan cara mendatangi psikolog dan meyakinkan diri sendiri bahwa Anda layak disayangi.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 05/03/2024

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan