backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

5

Tanya Dokter
Simpan

4 Alasan Psikologis Cinta Bisa Memudar

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Yuliati Iswandiari · Tanggal diperbarui 26/06/2021

    4 Alasan Psikologis Cinta Bisa Memudar

    Anda yang punya hobi menonton drama bergenre romantis, pasti pernah membayangkan bahwa cinta Anda dan pasangan akan bertahan selamanya. Atau untuk Anda yang belum menemukan pasangan, pasti pernah berkhayal akan menemukan belahan jiwa yang dapat hidup dan mati bersama. Jatuh cinta tentu adalah hal yang normal untuk setiap orang, namun jangan lupa, jika Anda membicarakan indahnya jatuh cinta, Anda juga harus siap dengan rasa kesedihan akibat cinta memudar.

    Beragam alasan cinta memudar

    Ya, rasa cinta Anda kepada pasangan dapat hilang bahkan tanpa bekas. Tidak terkecuali untuk Anda yang terikat di dalam pernikahan. Menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), angka perceraian di Indonesia menempati urutan pertama di Asia Pasifik, jumlahnya meningkat 15-20 persen dari tahun 2010-2015.

    Perceraian memang bukan tanda bahwa cinta Anda dengan pasangan sudah memudar, banyak faktor lain yang mempengaruhi, namun jika pernikahan Anda bermasalah biasanya rasa cinta juga akan turut hilang. Ada beberapa alasan yang menyebabkan cinta Anda dan pasangan hilang, berikut adalah 4 alasan mengapa cinta Anda memudar.

    1. Realitas kehidupan

    Keseharian Anda yang begitu sibuk ternyata sangat berpengaruh dengan kehidupan cinta Anda, karena faktanya banyak pasangan yang tidak bisa membagi waktu dengan baik. Akibatnya, banyak yang merasa bahwa mereka tidak memiliki pasangan untuk berbagi.

    Pasangan yang mengalami ini biasanya akan timbul rasa tidak percaya dan jika dibiarkan akan memperburuk keadaan, terutama untuk mereka yang ada di dalam pernikahan. Rasa tidak percaya ini yang akan menimbulkan pikiran negatif terhadap satu sama lain. Hal ini dengan mudah akan menghilangkan rasa cinta kepada pasangan secara perlahan.

    2. Komunikasi yang tidak lancar

    Anda yang memiliki kesibukan luar biasa tentu juga memiliki kehidupan cinta. Biasanya untuk Anda yang sibuk, komunikasi sebagian besar menjadi masalah utama. Menurut ahli psikologi Will Meek komunikasi adalah hal yang paling penting tentang bagaimana Anda membagi apa yang sedang Anda pikirkan dan bagaimana Anda memahami perasaan orang lain.

    Komunikasi tentu tidak selalu identik dengan bertemu, namun tentang bagaimana Anda mau mendengarkan pikiran dan perasaan pasangan. Jika hal ini tidak berjalan dengan baik, maka Anda dan pasangan tidak bisa memahami pikiran dan perasaan masing-masing. Selanjutnya hal ini akan berpengaruh pada rasa cinta Anda kepada pasangan.

    3. Waktu dapat membuat cinta memudar

    Dalam hal cinta, tentu perasaan menjadi faktor paling penting. Menurut Lisa Firestone seorang ahli psikoterapi, cinta mungkin tidak menghilang dari kehidupan asmara Anda, namun perasaan cinta terhadap pasangan bisa berubah berdasarkan waktu. Intensitas cinta Anda kepada pasangan bisa sangat berbeda pada saat awal Anda bertemu, dan dapat bertambah ataupun berkurang dari waktu ke waktu hingga perasaan hilang dan cinta Anda terhadap pasangan memudar.

    4. Perubahan dalam diri pasangan

    Hal ini juga bisa menjadi alasan cinta Anda kepada pasangan menjadi memudar. Saat jatuh cint,a Anda melihat semua hal yang baik dalam diri pasangan. Namun, setelah Anda mengetahui sisi buruk dari pasangan, rasa cinta Anda akan sangat diuji, Anda akan mengalihkan sebagian perasaan Anda terhadap hal yang Anda tidak sukai dari pasangan, dan hal ini sangat mempengaruhi cinta dan hubungan Anda.

    Setiap pasangan pasti memiliki cara yang berbeda-beda untuk menghadapi masalah hubungan mereka. Jika Anda sudah menikah tentu perasaan cinta Anda terhadap pasangan yang mulai hilang akan sangat berpengaruh terhadap kehidupan pernikahan Anda. Ada baiknya Anda dan pasangan segera menyelesaikan masalah ini bersama atau menemui orang yang tepat untuk menyelesaikannya.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Yuliati Iswandiari · Tanggal diperbarui 26/06/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan