Tidak bisa dipungkiri bahwa komunikasi adalah salah satu aspek penting dalam sebuah hubungan, termasuk ketika pacaran. Melalui komunikasi, keterikatan emosi dan keintiman akan selalu terjaga.
Namun, seberapa sering Anda perlu melakukan komunikasi dengan pasangan? Apakah ini berarti bahwa Anda perlu chat pasangan setiap hari? Supaya komunikasi dengan pasangan dapat berjalan lebih baik, simak informasi berikut.
Apakah komunikasi dalam hubungan pacaran harus dilakukan setiap hari?
Pada dasarnya, tidak ada jawaban pasti tentang seberapa sering Anda harus berkomunikasi dengan pasangan.
Pasangan yang termasuk baru dalam menjalin hubungan biasanya memang melakukan komunikasi lebih intens. Hal ini tentu saja sangat wajar karena mereka sedang berusaha memahami satu sama lain.
Sementara itu, pasangan yang sudah lama bersama atau suami-istri biasanya mengalami penurunan intensitas komunikasi karena mereka sudah saling mengerti kesibukan satu sama lain.
Kedua model komunikasi tersebut sama-sama baik untuk dijalani selama tidak ada pihak yang merasa keberatan.
Perubahan cara komunikasi pun merupakan hal yang wajar ketika kedua belah pihak harus menyesuaikannya dengan kesibukan satu sama lain.
Sebagai contoh, pasangan Anda yang sedang bertugas di luar negeri mungkin tidak bisa memberikan kabar seperti biasanya karena perbedaan waktu.
Karena setiap pasangan memiliki gaya komunikasi yang berbeda, usahakan untuk mencari tahu gaya komunikasi yang sesuai dengan Anda dan pasangan.
Tak perlu membandingkan pasangan dengan orang lain. Pasalnya, Anda berdua pun mungkin memiliki keunikan tersendiri yang tidak ada pada pasangan lain.
Tips komunikasi yang sehat dalam hubungan pacaran
Coba temukan gaya komunikasi yang tepat untuk hubungan Anda dengan mencoba beberapa tips berikut.
1. Buat kesepakatan
Ketika Anda dan pasangan tidak bisa chat setiap waktu, cobalah membuat kesepakatan tentang saat-saat seperti apa yang mengharuskan Anda mengirim pesan pada pasangan.
Sebagai contoh, Anda bisa saling mengirimkan kabar ketika berangkat dan pulang kerja, sebelum mengikuti rapat atau kegiatan yang tidak bisa diganggu, dan lain sebagainya.
Kesepakatan akan membuat komunikasi dalam hubungan pacaran tidak membebani salah satu pihak.
2. Lakukan komunikasi di waktu yang tepat
Di dalam hubungan pacaran berisikan orang dewasa yang sama-sama bekerja, komunikasi biasanya lebih mudah dilakukan pada pagi dan malam hari.
Pasalnya, kemungkinan besar Anda dan pasangan sibuk oleh pekerjaan serta tuntutan lainnya pada pagi hingga sore hari.
Jadi, Anda berdua perlu saling memberikan pengertian ketika tidak bisa segera membalas chat pada jam kerja.
3. Selingi dengan bahasan ringan
Ketika memiliki waktu terbatas bersama pasangan, Anda mungkin ingin menggunakannya untuk membahas berbagai topik penting, misalnya rencana di masa depan.
Keputusan tersebut tentu saja tidak salah. Namun, jangan lupa untuk menyisipkan bahasan ringan, seperti cerita lucu di kantor atau rencana menonton film di akhir pekan.
Meskipun terkesan sepele, justru obrolan ringanlah yang mungkin bisa meredakan beban yang Anda dapatkan dari tempat lain.
4. Terapkan komunikasi terbuka
Karena satu dan lain hal, seseorang sering kali memilih berkomunikasi melalui “kode-kodean”. Nyatanya, kebiasaan ini justru lebih berisiko menimbulkan konflik dalam hubungan.
Pasangan kekasih memang sudah seharusnya saling memahami. Namun, bukan berarti pasangan Anda harus memahami setiap “kode” yang dibuat.
Sebisa mungkin, tetapkanlah gaya komunikasi yang terbuka di dalam hubungan pacaran supaya setiap maksud dan tujuan tersampaikan dengan jelas.
5. Luangkan waktu untuk berbicara langsung
Bagi pasangan yang menjalani long-distance relationship (LDR), komunikasi memang bisa menjadi tantangan tersendiri karena tidak bisa dilakukan secara tatap muka setiap waktu.
Sebagai gantinya, luangkan waktu untuk melakukan video call sehingga Anda bisa melihat ekspresi wajah, nada suara, dan postur tubuh pasangan yang tidak bisa didapatkan melalui chat.
Menurut laman Better Health, bentuk komunikasi non-verbal tersebut akan membantu orang lain membaca perasaan Anda.
6. Hindari kata-kata negatif
Ketika mengirimkan chat pada pasangan, usahakan untuk tidak menggunakan kata-kata negatif atau kalimat menyinggung.
Meski Anda tidak bermaksud melakukannya, pasangan Anda mungkin membacanya dengan suasana hati yang berbeda sehingga pesan yang berusaha disampaikan berbeda dengan yang tertangkap.
Sebagai contoh, alih-alih mengirimkan chat bernada negatif seperti, “Malas ah, kalau kamu suka lupa kirim kabar,” cobalah mengubahnya menjadi, “Aku bakal lebih tenang kalau mendengar kabar dari kamu.”
Komunikasi yang sehat dalam hubungan pacaran tidak bergantung pada seberapa seringnya, tetapi mengenai bagaimana masing-masing pihak merasa saling dimengerti dan diterima.