Karena tekanan sosial, seorang gay atau pria dengan ketertarikan sesama jenis sering kali harus menyembunyikan orientasi seksualnya. Tak jarang, cara yang dipilihnya adalah dengan menikahi seorang wanita. Lantas, apa yang sebaiknya dilakukan istri saat menyadari bahwa suami mereka adalah seorang gay?
Bagaimana cara menghadapi suami saat mengaku gay?
Selain karena pengakuan, istri mungkin mencurigai bahwa suaminya gay karena memperhatikan hal-hal tertentu.
Beberapa hal yang dipercaya menjadi ciri-ciri gay adalah adanya kegemaran untuk menonton film porno sesama jenis atau chatting mesra dengan pria lain.
Meski beberapa kekhawatiran tersebut sering kali tidak terbukti, tidak sedikit pula yang benar-benar harus menghadapinya.
Lantas, apa yang sebaiknya dilakukan seorang istri jika kekhawatiran itu terjadi? Meski tidak mudah, Anda bisa coba menghadapinya dengan berbagai cara berikut.
1. Mencoba menerima kenyataan
Menerima kenyataan bahwa suami memiliki orientasi seksual yang berbeda dengan pria pada umumnya tentu tidaklah mudah. Karena itu, wajar bila Anda merasa kecewa, hancur, dan marah.
Meski sulit, Anda pun perlu mencoba memahami bahwa bukan hanya Anda yang merasa tersakiti. Selama ini, suami Anda mungkin terus menyiksa diri untuk menutupi orientasi seksualnya karena melihat penerimaan publik yang kurang baik.
Pelan-pelan, cobalah menerima kenyataan bahwa suami Anda adalah seorang gay. Pasalnya, orientasi seksual bukanlah hal yang bisa diubah atau dipaksakan.
The World Medical Association juga telah lama memutuskan bahwa gay bukanlah penyakit sehingga tidak dapat “disembuhkan”.
2. Putuskan kelanjutan hubungan pernikahan
Setelah menerima kenyataan yang cukup pahit, Anda berhak mengambil keputusan atau keberlanjutan pernikahan ke depannya. Apakah mau bercerai atau menerima suami yang gay?
Untuk mengambil keputusan, Anda boleh berkonsultasi dengan konselor pernikahan demi mendapatkan saran atau opini yang lebih bijak tentang masalah pernikahan ini. Selain itu, jangan lupa untuk tetap mendiskusikannya dengan suami.
Tidak ada yang benar atau salah atas keputusan yang Anda ambil. Pasalnya, setiap keputusan tentu sudah diambil dengan berbagai pertimbangan dan konsekuensi.
3. Lakukan tes infeksi menular seksual
Langkah berikutnya yang sebaiknya Anda lakukan setelah menyadari bahwa suami gay adalah melakukan skrining infeksi menular seksual (IMS).
Pasalnya, Anda memiliki risiko lebih besar tertular penyakit kelamin jika pasangan Anda ternyata selingkuh. Risiko bisa meningkat jika pasangan Anda memiliki riwayat hubungan seks tanpa pengaman.
Pemeriksaan merupakan salah satu cara deteksi dini infeksi menular seksual. Semakin cepat IMS didiagnosis, semakin optimal pula penanganan yang bisa diberikan sehingga risiko komplikasi pun bisa diminimalkan.
4. Diskusi bersama untuk memberi tahu anak
Jika perasaan Anda sudah lebih tenang dan Anda telah memutuskan status pernikahan ke depannya, kini Anda bisa mencoba menjelaskannya pada anak-anak.
Cepat atau lambat, mereka harus tahu apa yang terjadi di antara kedua orangtuanya. Suami Anda pun sebisa mungkin harus mengatakan yang sejujurnya.
Bagaimanapun juga, keputusan yang Anda ambil bersama pasangan akan berdampak pada anak-anak. Mereka perlu tahu permasalahan apa yang sedang terjadi di dalam keluarga.
Lantas, apa yang tidak boleh Anda lakukan?
Jangan pernah menyalahkan diri sendiri atau menganggap Anda sebagai penyebab suami berstatus sebagai homoseksual.
Pasalnya, orientasi seksual adalah hal yang tidak bisa dipilih sehingga siapa pun tidak akan bisa mengubahnya.
Meski Anda merasa dikhianati oleh suami karena hal tersebut, ini juga bukanlah alasan untuk menjadi seorang homofobik atau bersikap diskriminatif.
Hal yang dilakukan suami Anda dengan menikahi wanita untuk menutupi orientasi seksualnya mungkin salah, tetapi tindakan ini tidaklah mewakili identitas komunitas homoseksual.
Keputusan untuk bercerai dengan suami yang gay tentu tidaklah salah. Namun, hindari mengambil keputusan tersebut saat Anda masih kalut.
Pasalnya, ada pula yang masih memilih melanjutkan pernikahan bersama suami gay, tetapi dengan melakukan beberapa penyesuaian.
Karena itulah, tak ada salahnya mencari bantuan ke orang terdekat atau konselor pernikahan yang benar-benar memahami isu orientasi seksual.
Dengan begitu, Anda akan dibimbing untuk memahami situasi Anda saat ini dan didampingi dalam menemukan jalan keluar.
Kesimpulan
- Menerima kenyataan bahwa suami gay tentu tidak mudah. Namun, orientasi seksual bukanlah sebuah pilihan sehingga mereka pun tidak bisa mengubahnya.
- Ketika sudah bisa lebih berlapang dada, Anda berhak mempertimbangkan apakah akan melanjutkan atau mengakhiri pernikahan. Meski begitu, tetaplah mengajak suami berdiskusi.
- Jika Anda merasa kesulitan untuk menghadapi kenyataan ini, jangan ragu untuk membicarakannya dengan konselor pernikahan.
- Menikah untuk menutupi orientasi seksual memang tidak tepat. Namun, usahakan tidak menilai hal ini sebagai gambaran umum dari komunitas gay.