2. Cepat lupa
Selain sulit fokus, penderita ADHD juga kerap cepat lupa dan ini sangat memengaruhi kualitas hubungan mereka. Walaupun penderita ADHD mencoba perhatikan apa yang pasangannya ucapkan, mereka mungkin akan cepat melupakan topik atau janji yang dibahas.
Sebagai contoh, Anda mungkin menjanjikan sesuatu saat pasangan ulang tahun, tetapi sulit untuk mengingatnya. Akibatnya, pasangan mungkin mulai merasa Anda tidak peduli atau tidak dapat diandalkan karena mengingkari janji yang dibuat.
3. Kurang teratur

Bagi Anda yang menjalani hubungan asmara serius dengan penderita ADHD mungkin sifat kurang teratur mereka menjadi hal yang cukup mengganggu. Hal tersebut dapat menyebabkan kekacauan dan rasa frustrasi di antara Anda berdua.
Anda mungkin merasa lebih banyak melakukan tugas rumah tangga yang sebenarnya dapat dibagi bersama pasangan. Namun, sifat kurang teratur ini kadang membuat Anda tidak mempercayakan dan menjadi lebih frustrasi ketika mereka berbuat salah.
4. Terlalu spontan
Sifat terlalu spontan alias impulsif yang dimiliki oleh penderita ADHD termasuk dalam tantangan yang dihadapi dalam hubungan asmara mereka. Penderita ADHD mungkin sering bertindak sebelum berpikir, terutama pada hal yang berkaitan dengan pengeluaran.
Anda mungkin menghabiskan banyak uang terhadap hal yang mungkin tidak terlalu dibutuhkan. Akibatnya, bertengkar dengan pasangan karena masalah keuangan pun tidak dapat dihindari.
5. Emosional
Emosi yang meledak-ledak alias emosional adalah salah satu tantangan yang dihadapi penderita ADHD dan pasangan ketika menjalani hubungan. Kesulitan mengendalikan emosi saat menangani masalah tentu dapat merusak suatu hubungan.
Akibatnya, kondisi ini sering membuat pasangan merasa harus sangat berhati-hati ketika menangani penderita ADHD. Bahkan, tidak jarang mereka harus memendam perasaan yang mungkin bisa berdampak buruk terhadap mental.
Tips menjalani hubungan asmara bagi penderita ADHD

Beberapa dari Anda mungkin merasa tidak pernah memiliki hubungan asmara yang langgeng dan harmonis, baik bagi para penderita ADHD maupun pasangannya.
Berbagai gejala ADHD yang menimbulkan masalah dalam hubungan tersebut ternyata tidak jarang menyebabkan rasa frustrasi hingga tidak dapat melanjutkan hubungan.
Sebenarnya, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menciptakan hubungan yang sehat meskipun mengalami ADHD yaitu sebagai berikut.
- Menghadirkan kembali cinta yang pudar, seperti berlibur atau berkencan.
- Mencoba bergerak lebih lambat mengiringi sifat impulsif ADHD.
- Menerima semua orang memiliki kekurangan, termasuk diri sendiri.
- Mengandalkan rutinitas agar mengetahui apa yang diekspektasikan.
- Mencoba lebih terbuka dan tetap menjaga emosi.
Hubungan asmara yang melibatkan penderita ADHD membutuhkan kesabaran dan kasih sayang yang mungkin lebih dari hubungan lainnya.
Intinya, mencoba pahami bagaimana rasanya memiliki ADHD dapat membantu salah seorang dari pasangan berada dalam prinsip yang sama. Dengan demikian, hubungan yang harmonis dan sehat pun tidak cuma jadi impian belaka.