Hubungan tanpa status (HTS) bukan lagi menjadi tipe hubungan yang sulit ditemui. Sayangnya, hubungan seperti ini tidak jarang merugikan sebelah pihak karena tidak adanya kepastian.
Meski tidak selalu berakhir buruk, hubungan yang kerap dipilih ketika seseorang beralasan belum berani berkomitmen ini sebaiknya diketahui sedini mungkin.
Dengan menyadari status hubungan saat ini, Anda dan si dia bisa mengetahui bagaimana harus menyikapinya.
Tanda-tanda hubungan tanpa status
Pacaran, tunangan, atau menikah mungkin menjadi status yang Anda harapkan usai dekat selama beberapa waktu dengan seseorang.
Namun, bukan tidak mungkin kedekatan tersebut justru berakhir dengan ikatan yang tidak jelas arahnya akan dibawa ke mana.
Sebelum jatuh terlalu dalam, berikut adalah ciri-ciri HTS yang semoga saja tidak Anda temukan pada calon pasangan Anda.
1. Berhubungan sebatas fisik
Tidak dapat dipungkiri bahwa beberapa orang mungkin hanya menginginkan hubungan sebatas fisik tanpa melibatkan perasaan.
Padahal, dalam hubungan yang serius, keterikatan emosional dan sosial berperan lebih penting dibandingkan fisik.
Oleh karena itu, sebaiknya pertimbangkan kembali untuk menjalin hubungan serius jika sejak awal Anda dan pasangan hanya mengandalkan kedekatan fisik.
2. Sering hilang tanpa kabar
Salah satu ciri utama dari seseorang yang berminat menjalani hubungan tanpa status adalah mudahnya mereka menghilang tanpa meninggalkan kabar.
Sulit bagi Anda untuk mengetahui keberadaannya secara pasti karena ia tidak meninggalkan kabar sama sekali.
Kondisi seperti ini sering kali membuat sebelah pihak dirugikan karena mereka terus-terusan merasa gelisah.
Di satu sisi, mereka mungkin tidak merasa bersalah karena menilai tidak memiliki kewajiban untuk memberikan kabar secara rutin.
Tahukah Anda?
Dalam Bahasa Inggris, hubungan tanpa status disebut dengan situationship.
3. Datang hanya saat butuh
Dalam hubungan tanpa status, tidak jarang salah satu pihak hanya datang saat butuh.
Sayangnya, lagi-lagi Anda sebagai korban tidak bisa banyak berbuat karena tidak adanya komitmen dalam hubungan tersebut.
Keadaan akan semakin jelas ketika si dia justru menghindar saat Anda membutuhkan kehadirannya.
Hal ini tentu berdasarkan tidak adanya rasa tanggung jawab untuk membantu atau menemani Anda pada waktu-waktu tertentu.
4. Hanya satu pihak yang berusaha
Salah satu kunci hubungan harmonis adalah ketika kedua belah pihak mengupayakan yang terbaik untuk hubungan yang ada.
Namun tentu saja, pemikiran tersebut jarang ditemukan pada seseorang yang memang menginginkan hubungan tanpa status.
Oleh karena itu, jika selama ini Anda merasa menjadi satu-satunya pihak yang memperjuangkan adanya status yang jelas dalam hubungan, tidak ada salahnya untuk mempertimbangkan kembali keputusan tersebut.
5. Tidak dikenalkan pada orangtua atau teman
Seseorang yang menjalani hubungan tanpa status umumnya akan membatasi hubungan Anda dengan orang-orang di sekitarnya, seperti keluarga atau teman.
Pasalnya, jika orang-orang tersebut terlibat, sulit bagi mereka untuk menyembunyikan ketidakjelasan status hubungan Anda berdua.
Bagi beberapa orang, mengenalkan pasangan ke orang tua dianggap sebagai langkah lebih lanjut dalam suatu hubungan yang serius. Seseorang yang memilih HTS biasanya tidak akan mengambil langkah tersebut.
6. Tidak membicarakan tentang masa depan
Membicarakan masa depan dengan pasangan merupakan suatu hal penting dalam hubungan yang serius.
Karena dengan membicarakan masa depan bersama, ini berarti Anda sama-sama ingin mencapainya berdua.
Sebaliknya, jika calon pasangan Anda selalu menghindari topik pembahasan ini, bisa jadi ia belum siap berkomitmen atau malah menikmati status HTS tersebut.
7. Tidak ada batasan yang jelas
Bukan sekedar perkara status, Cleveland Clinic menyebutkan bahwa HTS akan membuat Anda kebingungan dalam menetapkan batasan-batasan dalam suatu hubungan.
Tidak ada batasan mengenai seberapa sering Anda berdua bisa bertemu, menjalin ketertarikan dengan orang lain, melakukan kontak fisik, dan sebagainya.
Padahal, batasan pribadi (personal boundaries) merupakan satu hal yang penting untuk dibicarakan dengan pasangan supaya kedua pihak sama-sama nyaman saat menjalin hubungan.
8. Kencan yang membosankan
Setiap pasangan mungkin memiliki gaya kencan yang berbeda. Orang-orang dengan hubungan tanpa status pun bisa mengalami naik-turun soal urusan kencan.
Jika Anda mulai jenuh dengan hubungan karena kencan yang begitu-begitu saja, tetapi si dia tidak mengajak Anda mencari solusinya, ini bisa saja merupakan ciri-ciri hubungan tanpa status.
Tidak berarti Anda harus selalu memiliki kencan yang variatif, tetapi setidaknya ciptakanlah waktu bersama yang berkualitas dan dapat dinikmati berdua.
9. Tidak mau terhubung di media sosial
Media sosial saat ini menjadi salah satu cara mengenal karakter seseorang. Jadi, rasanya merupakan hal yang wajar untuk terhubung di media sosial dengan calon pacar Anda.
Tidak mau terhubung di media sosial bisa menjadi salah satu pertanda bahwa ia sedang berusaha menyembunyikan sesuatu atau tidak mau Anda mengenalnya lebih jauh.
10. Selalu telat saat punya janji
Sesekali telat saat punya janji kencan dengan alasan yang jelas tentu bisa diterima. Namun, jika calon pacar Anda selalu telat pada setiap janji kencan, ini bisa menjadi ciri-ciri HTS.
Menepati janji merupakan salah satu bentuk upaya untuk menghargai waktu yang telah Anda berikan.
Jadi, jika calon pasangan Anda selalu ingkar janji, sebaiknya pertimbangkan lagi matang-matang sebelum Anda memulai hubungan yang lebih serius.
Cara mengakhiri hubungan tanpa status
Langkah pertama yang perlu dilakukan saat ingin mengakhiri hubungan tanpa status adalah membicarakan dengan jujur apa yang sebenarnya Anda inginkan dari hubungan tersebut.
Untuk membicarakan hal tersebut, pastikan untuk memilih waktu yang tepat dan beri kesempatan bagi si dia untuk berbicara juga.
Dari kejujuran ini, Anda harus bersiap dengan dua kemungkinan jawaban, yakni hubungan yang jelas atau justru berakhirnya hubungan romantis dengan orang tersebut.
Meski kemungkinan kedua terasa menyakitkan, setidaknya Anda bisa mempersiapkannya. Justru dengan tidak adanya status dalam hubungan, bisa saja Anda ditinggalkan sewaktu-waktu sehingga dampaknya buruk bagi kondisi Anda.