backup og meta

Kenapa Ada Pasangan yang Suka Bermesraan di Depan Umum?

Kenapa Ada Pasangan yang Suka Bermesraan di Depan Umum?

Melihat pasangan yang suka bermesraan depan umum bukan lagi pemandangan baru di Tanah Air. Bahkan, fenomena inilah yang sempat mendorong sekelompok anak kuliahan menciptakan akun media sosial sebagai sarana bagi masyarakat umum untuk melaporkan pasangan sejoli yang tertangkap basah sedang berduaan. Terlepas dari pro kontra gerakan tersebut, sebenarnya apa sih yang membuat orang-orang suka memamerkan kemesraan dengan pasangannya?

Kenapa banyak pasangan yang suka bermesraan depan umum?

Percaya atau tidak, pertanyaan yang sama juga pernah terlintas di pikiran sekelompok peneliti dari The University of Kansas. Dari sekadar heran dan bertanya-tanya dalam hati, mereka kemudian memutuskan untuk meneliti lebih lanjut seputar fenomena bermesraan di tempat umum ini — atau istilah populernya, public display affection alias PDA.

Dalam studinya, Kate M. Esterline dan Charlene L. Muehlenhard menemukan bahwa alasan yang mendorong wanita untuk bermesraan dengan pasangannya di tempat umum terbagi menjadi tiga: membuat iri wanita lain di sekitarnya, memamerkan keharmonisan hubungannya, dan untuk meningkatkan kepercayaan diri mereka.

Berbanding terbalik dengan alasan yang dimiliki pria. Kebanyakan pria merasa suka atau butuh memamerkan kemesraan dengan pasangannya di tempat umum karena didasari oleh tiga alasan utama, yaitu untuk meningkatkan ego dan kepercayaan diri mereka, sebagai pembuktian kepada orang-orang di sekitar kalau “Hey! Saya adalah lelaki sejati yang bisa memanjakan perempuan’, hingga untuk memamerkan hubungannya.

Temuan ini dimuat dalam Jurnal of Sex Research tahun 2017 setelah melibatkan 155 perempuan dan 194 laki-laki untuk mengisi kuesioner online tentang pendapat dan kecenderungan mereka untuk bermesraan di depan umum.

Kecenderungan memamerkan kemesraan bisa dipengaruhi oleh banyak faktor

Terlepas dari apa hasil temuan di atas, sebenarnya ada banyak hal lainnya yang bisa memengaruhi keputusan seseorang untuk bermesraan di depan umum. Dr. Chloe Carmichael, PhD, seorang psikolog klinis di New York, menjelaskan hal ini lebih lanjut.

Berpelukan, sentuhan hangat, belaian, pegangan tangan, hingga ciuman sudah terbukti mendatangkan banyak manfaat kesehatan. Salah satunya adalah untuk menurunkan kadar hormon kortisol tubuh, sehingga Anda bisa jadi lebih santai dan bahagia. Tanpa disadari, efek rileksasi ini membuat Anda “ketagihan’ dan membuat Anda ingin terus mendapatkan efek yang sama dengan mengulanginya.

Faktor pemicu lainnya adalah sensasi adrenalin tinggi karena aksinya yang dilihat oleh orang banyak. Ini sedikit banyak dipengaruhi detak jantung yang meningkat, baik dari rangsangan maupun deg-degan karena diliatin, yang kemudian meningkatkan suhu tubuh Anda. Sensasi panas ini bisa meningkatkan gairah Anda dan pada akhirnya membuat Anda ketagihan untuk terus melanjutkannya demi memuaskan diri (meski tidak selalu secara seksual, ya!) . Terlebih jika pasangan Anda juga menikmatinya, bermesraan depan umum bisa menjadi suatu aktivitas yang menarik bagi Anda berdua.

Bagi beberapa pria, aksi bermesraan di depan umum dengan pasangan bisa menjadi caranya mengumumkan pada seluruh dunia bahwa “perempuan ini adalah milik saya! Jangan dekat-dekat!’ Sementara bagi wanita, tindakan posesif nakal ini (misalnya merangkul pinggang atau menggandengan tangan) bisa diterjemahkan menjadi tindakan melindungi dan membuat mereka terasa nyaman — terutama di tempat-tempat yang ramai penuh lalu lalang.

Bagaimana Anda dibesarkan dalam keluarga juga memengaruhi kebiasaan Anda untuk pamer kemesraan

Tanpa disadari, kecenderungan seseorang untuk terbiasa bermesraan depan umum bisa berakar dari bagaimana ia dibesarkan sejak kecil. Di beberapa keluarga, tindak kasih sayang antar anggota keluarga (misalnya sun pipi ayah-ibu atau berpelukan dengan kakak-adik sendiri) sudah menjadi tradisi dan kebiasaan yang dilakukan sejak kecil. Hal ini bisa terbawa terus sampai Anda dewasa karena tumbuh besar menganggap bahwa cinta dan kasih sayang adalah hal yang wajar dan sudah seharusnya dirayakan, sebagai tanda bahwa Anda tulus menghargai orang-orang terkasih Anda.

Di sisi lain, kebudayaan tempat lingkungan Anda juga ikut memainkan peran terhadap fenomena ini. Misalnya saja, di negara-negara maju seperti Amerika mungkin berciuman sudah bukan hal yang tabu dilakukan di depan umum. Sedangkan, di negara-negara timur biasanya itu masih menjadi hal yang kurang sopan untuk dilakukan depan banyak orang.

Intinya, ada banyak alasan yang mendasari keputusan pasangan untuk bermesraan di tempat umum — dan tidak semuanya buruk atau tidak senonoh. Mungkin yang lebih harus diperhatikan sebelum mulai cipika-cipiki dengan si dia adalah siapa saja yang ada di sekitar Anda, ya! Pasalnya meski ciuman adalah tanda cinta, anak-anak kecil yang melihatnya mungkin belum mengerti benar tentang hal itu, sehingga mereka bisa sembarangan mencontohnya.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Miller Korin. 2017. This Is Why People Like Making Out in Public, According to Science. [Online] Tersedia pada: https://www.womenshealthmag.com/sex-and-love/making-out-in-public (Diakses 18/1/2018)

Elite Daily.2016. An Expert Explains Why You Either Love or Hate PDA with Your SO. [Online] Tersedia pada: https://www.elitedaily.com/dating/psychological-reasons-behind-pda/1603821 (Diakses 18/1/2018)

Weisman Carrie. 2017. Research Uncover the Real Reason People Make Out.  [Online] Tersedia pada: https://www.menshealth.com/sex-women/reason-people-make-out (Diakses 18/1/2018)

Versi Terbaru

06/11/2020

Ditulis oleh Rr. Bamandhita Rahma Setiaji

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Ajeng Quamila


Artikel Terkait

6 Cara Menurunkan Hormon Kortisol yang Tinggi

Obsessive Love Disorder


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Rr. Bamandhita Rahma Setiaji · Tanggal diperbarui 06/11/2020

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan