Tidak mudah mempertahankan api asmara dan kemesraan saat sudah lama berumah tangga. Bagi beberapa pasangan, tumpukan stres pekerjaan yang ditambah lelah mengurus anak sehari-hari dapat membuat pernikahan jadi terasa hambar. Tenang dulu. Anda tidak harus langsung konseling ke pakar rumah tangga atau psikolog untuk memperbaiki pernikahan yang terasa hambar. Beberapa cara sederhana ini bisa Anda lakukan bersama pasangan agar rumah tangga bisa kembali mesra, harmonis, dan penuh kehangatan.
Cara memperbaiki pernikahan yang terasa hambar
1. Bersikap baik pada pasangan
Tips pertama yang dapat Anda lakukan dan tidak boleh disepelekan adalah bersikap baik kepada pasangan. Ini sangat penting jika Anda memang bertekad untuk memperbaiki pernikahan.
Mungkin beberapa tahun belakangan, disadari atau tidak, sikap Anda saat memperlakukan pasangan tak lagi sama setelah menikah.
Misalnya, sudah tidak lagi memanggilnya dengan kata “sayang”, atau tidak pernah lagi mengucap kata “tolong dan terimakasih” saat meminta bantuan pasangan. Perubahan ini wajar terjadi karena mungkin Anda sudah sangat terbiasa dengan dirinya dalam hidup Anda.
Menurut Sydney Ceruto, Ph, D, seorang neuropsikolog di New York, bersikap mesra kepada pasangan akan membuat Anda sendiri lebih merasa dicintai juga. Ceruto menyarankan agar Anda berdua tetap saling bersikap baik dan penuh kasih sayang meski sedang bertengkar, atau bahkan saat pasangan Anda tidak membalas sikap baik Anda.
Ceturo berpendapat, terus bersikap baik dan menunjukkan rasa sayang Anda pada pasangan dapat membantu menghangatkan dan meningkatkan keintiman di antara Anda berdua.
2. Sediakan waktu untuk bercinta
Memperbaiki pernikahan berarti secara tidak langsung juga memperbaiki rutinitas seks Anda berdua. Berhubungan intim bukan hanya semata untuk melampiaskan nafsu dan gairah. Menurut Joel D. Block, PhD, seorang terapis hubungan asmara, berhubungan seks adalah salah satu cara tercepat untuk meningkatkan keintiman dalam rumah tangga.
Anda dan pasangan bisa mencoba menjadwalkan hubungan intim dalam seminggu. Sepakati hari-hari yang Anda berdua anggap paling ideal dan rencanakan detail menuju waktu yang dinanti. Bisa dimulai dengan kencan berdua nonton bioskop, makan malam bersama, lalu ditutup dengan seks.
Bila perlu, Anda dapat menitipkan anak-anak ke rumah mertua dan mengambil 1-2 hari cuti menjelang akhir pekan untuk berlibur berdua dan menyalakan kembali api cinta di antara Anda dan pasangan.
3. Mencoba sesuatu yang baru
Terkadang pernikahan terasa membosankan karena terjebak melakukan hal yang itu-itu saja. Padahal, berani mencoba sesuatu yang baru dapat membantu memperbaiki pernikahan yang tampak stagnan dan hambar.
Misalnya jika suami adalah tipe orang yang suka beraktivitas di alam seperti hiking, berkebun, atau berkemah, tapi sebelum menikah Anda kebetulan tidak pernah ikut mencobanya.
Dari sini, Anda bisa mencoba untuk melakukan hal yang disukai pasangan. Rasakan untuk pertama kalinya, lalu sampaikan betapa menyenangkannya melakukan segala sesuatunya bersama-sama. Begitu pun sebaliknya. Istri bisa mengajak sang suami untuk memanjakan diri di salon untuk sekadar pijat sehabis hiking.
Intinya, Anda harus saling coba memasuki dunia yang pasangan sukai dan tidak pernah Anda lakukan. Jika Anda menghargai apa yang mereka suka, niscaya mereka juga akan mau dan mencoba hal yang menjadi kegemaran pribadi Anda. Siapa tahu, anda nantinya jadi ketularan punya hobi baru?
4. Jangan mencampuradukkan masalah rumah tangga dengan urusan lain
Salah satu penyebab pernikahan jadi renggang adalah karena salah satu atau kedua pasangan membawa masalah dari luar masuk ke ruang pernikahan.
Memisahkan antara masalah pribadi dari urusan rumah tangga sangat penting untuk memperbaiki pernikahan yang mulai terasa hambar.
Misalnya, Anda sedang dilibatkan dalam banyak proyek di kantor sehingga jadi stres saat di rumah. Hal tersebut harus dihindari untuk dibahas dan diributkan bersama pasangan. Masalah yang ada di kantor jangan dibawa pulang ke rumah.
Begitupun dengan masalah rumah tangga, jangan dibawa ke kantor sampai mengganggu konsentrasi Anda saat bekerja. Anda harus membuat batasan antara dunia kerja dan pribadi Anda agar kedua sisinya bisa berjalan seimbang tanpa mengganggu satu sama lain.
Apabila ada masalah di kantor, Anda masih bisa dan sah-sah saja untuk menceritakannya ke pasangan. Namun sikap Anda pada pasangan harus tetap mesra, jangan jadi berubah. Jika Anda membutuhkan waktu untuk menyelesaikan urusan lain di luar pernikahan, minta waktu, pengertian, dan jelaskan baik-baik pada pasangan.