Ada banyak cara yang bisa digunakan untuk mengatasi depresi, tetapi pernahkah Anda mendengar tentang terapi cahaya? Meski tidak sefamiliar terapi perilaku kognitif atau psikoterapi lainnya, metode perawatan ini ternyata cukup sering digunakan.
Bagaimana prosedurnya? Kapan terapi ini dibutuhkan? Temukan jawabannya melalui uraian berikut.
Apa itu terapi cahaya?
Terapi cahaya adalah metode perawatan yang sering digunakan untuk mengatasi seasonal affective disorder (SAD).
Seasonal affective disorder adalah depresi yang dipicu oleh perubahan musim, misalnya musim gugur dan dingin ketika intensitas cahaya matahari jauh berkurang.
Itu artinya, terapi cahaya adalah metode perawatan depresi yang dilakukan dengan meniru cahaya luar ruangan.
Mengutip laman Health Harvard, cahaya dari terapi ini akan ditangkap oleh reseptor khusus pada retina, lalu dikirimkan ke otak.
Salah satu bagian otak yang menerima cahaya tersebut adalah korteks prefrontal. Ini adalah bagian otak yang mengatur kemampuan berpikir dan suasana hati.
Hal tersebut dapat memperbaiki suasana hati pasien dan meringankan gejala lainnya yang berkaitan dengan depresi.
Meski lebih banyak digunakan untuk mengatasi SAD, terapi ini cukup efektif untuk mengatasi jenis depresi lainnya, seperti depresi pada ibu hamil.
Prosedur terapi cahaya
Terapi cahaya akan dilakukan dengan bantuan kotak cahaya yang memancarkan cahaya sekuat 10.000 lux (ukuran intensitas cahaya).
Meski kotak ini bisa dibeli sendiri, Anda sebaiknya tetap melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau psikolog supaya bisa menggunakannya dengan tepat.
Secara umum, berikut adalah prosedur atau langkah-langkah melakukan terapi cahaya untuk mengatasi depresi.
- Duduk di dekat kotak terapi cahaya. Atur supaya wajah Anda tidak berada kurang dari 60 cm dari kotak cahaya.
- Tetap buka mata, tetapi jangan langsung menatap ke kotak cahaya. Pasalnya, cahaya dari alat tersebut perlu masuk ke mata Anda, tetapi tidak secara langsung.
- Lakukan terapi cahaya selama 20–30 menit. Sebisa mungkin, lakukanlah setelah bangun tidur pada pagi hari.
Ketika menggunakan alat untuk terapi cahaya, jangan lupa untuk membaca petunjuk penggunaannya pada kemasan terlebih dahulu karena setiap produk mungkin memiliki cara pemakaian yang berbeda.
Belum lagi, beberapa alat terapi cahaya juga bisa digunakan sebagai fototerapi untuk perawatan kulit. Jadi, pastikan Anda membeli alat yang tepat.
Sambil menjalani terapi cahaya, Anda diperbolehkan untuk makan, membaca, menonton televisi, atau melakukan aktivitas lain asalkan masih berada di dekat kotak tersebut.
Metode terapi cahaya sering kali menjadi pilihan ketika pasien depresi tidak bisa menerima obat-obatan, contohnya ibu hamil.
Terapi cahaya juga bisa dikombinasikan dengan metode pengobatan depresi lainnya, seperti pemberian antidepresan atau terapi perilaku kognitif.
Oleh karena itu, penting untuk melakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu agar Anda menemukan pengobatan terbaik.
Efek samping terapi cahaya
Secara umum, terapi cahaya sangat aman untuk digunakan dan minim efek samping.
Tingkat UV yang dikeluarkan oleh alat ini pun telah didesain sedemikian rupa sehingga tidak meninggalkan efek buruk pada kulit.
Meski begitu, beberapa orang mungkin mengalami efek samping ringan sebagai berikut setelah melakukan terapi cahaya untuk mengatasi depresi.
- Agitasi atau mudah tersinggung.
- Sakit kepala atau rasa tegang pada mata.
- Gangguan tidur, terutama jika melakukan terapi cahaya pada malam hari.
- Kelelahan.
- Penglihatan menjadi sedikit kabur.
Tidak semua orang bisa menjalani terapi cahaya. Dokter mungkin akan menyarankan metode pengobatan lain jika Anda memiliki kondisi berikut.
- Gangguan bipolar karena penggunaan cahaya berlebih dikhawatirkan bisa memicu episode manik.
- Glaukoma, katarak, atau kerusakan mata akibat diabetes.
- Mengonsumsi obat-obatan yang membuat Anda lebih sensitif pada cahaya, seperti antibiotik atau antipsikotik tertentu.
Menurut laman National Health Services, terapi cahaya biasanya menunjukkan hasil setelah digunakan selama kurang-lebih satu minggu.
Beberapa orang mungkin merasakan efek yang lebih cepat atau lebih lambat karena faktor tertentu.
Jika Anda masih memiliki kekhawatiran terkait penggunaan terapi cahaya untuk depresi, jangan takut untuk bertanya kepada dokter.
Kesimpulan
- Terapi cahaya adalah metode perawatan yang sering digunakan untuk mengatasi seasonal affective disorder (SAD). Metode terapi ini dilakukan dengan menggunakan kotak cahaya yang memancarkan 10.000 lux cahaya.
- Untuk melakukannya, Anda tinggal duduk selama kurang lebih 30 menit di dekat alat terapi. Sebisa mungkin, jangan memusatkan tatapan mata ke sumber cahaya, tetapi biarkan mata tetap terbuka.
- Secara umum, metode terapi ini minim efek samping. Akan tetapi, light therapy mungkin tidak cocok untuk pasien bipolar arau seseorang yang sensitif terhadap cahaya.