Seringnya, orang-orang enggan untuk berharap karena takut harapan tersebut tak akan terwujud. Harapan juga kerap dikaitkan dengan sebuah ekspektasi yang dimiliki untuk orang lain. Padahal ketika Anda memiliki harapan, bukan berarti Anda hanya diam dan menunggu sampai impian menjadi nyata.
Pentingnya memiliki harapan

“Hope is a waking dream“, sepenggal perkataan dari Aristoteles yang belum disadari oleh banyak orang.
Harapan sering disalah artikan sebagai sebuah angan-angan belaka yang tak berdasar. Padahal, harapan adalah impian yang bisa saja diwujudkan di dunia nyata. Harapan juga keyakinan bahwa segala keadaan akan berubah menjadi lebih baik, tak peduli seberapa besar atau kecil.
Menurut Charles R. Snyder, seorang psikolog di Universitas Kansas, terdapat tiga komponen utama yang saling berhubungan dari sebuah harapan. Ketiga komponen tersebut adalah goals, agency, dan pathways.
Agency adalah kemampuan seseorang dalam membentuk hidupnya, keyakinan bahwa seseorang dapat mewujudkan sesuatu dan termotivasi untuk mencapai goals atau hasil yang diinginkan. Sedangkan pathways adalah rencana yang menentukan bagaimana seseorang akan mencapai tujuannya.
Dengan kata lain, ketika seseorang memiliki harapan, mereka juga seharusnya sudah memiliki cara dan sebuah usaha untuk membuatnya jadi kenyataan. Tidak cuma mimpi yang hanya menghampiri sesekali, seseorang juga harus menghadapi dunia nyata saat ia berharap.
Harapan dan kebahagiaan dalam hidup
Memiliki harapan sudah terbukti dapat memberikan manfaat berupa perubahan yang lebih baik pada hidup seseorang. Seorang profesor sekaligus psikolog Universitas Leicester melakukan studi pada mahasiswanya selama lebih dari tiga tahun. Mereka yang hidup penuh harapan memiliki kehidupan akademis lebih sukses.
Dalam penelitian yang berbeda, harapan juga membuat produktivitas seseorang meningkat. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa para karyawan yang memiliki harapan menyumbang presentase sekitar 14% pada produktivitas di tempat kerja.
Tidak sedikit pula orang yang mengaitkan harapan dengan depresi atau gangguan kecemasan yang dirasakan seseorang. Dan ternyata ini terbukti melalui sebuah survei.
Survei yang dilakukan terhadap lebih dari 500 mahasiswa ini memperlihatkan bahwa mereka yang memiliki harapan besar saat masa-masa awalnya memasuki tahun pelajaran memiliki risiko yang lebih rendah untuk terkena gejala depresi dan gangguan kecemasan.
Manfaat memiliki harapan untuk kesehatan
Tidak hanya memberikan dampak yang baik untuk keadaan psikologi Anda, adanya harapan juga dapat berpengaruh baik terhadap kesehatan fisik.
Beberapa penelitian membuktikan bahwa orang-orang yang memiliki harapan memiliki persepsi nyeri yang lebih rendah. Harapan yang masih berkaitan erat dengan optimisme ternyata secara tidak sadar dapat mengubah persepsi orang terhadap rasa sakit yang muncul.
Salah satunya studi kasus kontrol yang dipublikasikan pada Current Pain and Headache Reports. Pasien dengan kondisi kelainan sendi rahang yang memiliki optimisme lebih rendah merasakan ketidaknyamanan akibat nyeri lebih tinggi dibandingkan pasien yang tinggi optimisme.