Apakah Anda pernah merasa cemas, panik, dan takut ketika melihat patung besar atau hewan yang besar? Ini bisa menjadi tanda gangguan mental yang disebut megalophobia. Mari simak penjelasan selengkapnya di bawah ini!
Fakta medis diperiksa oleh Hello Sehat Medical Review Team
Apakah Anda pernah merasa cemas, panik, dan takut ketika melihat patung besar atau hewan yang besar? Ini bisa menjadi tanda gangguan mental yang disebut megalophobia. Mari simak penjelasan selengkapnya di bawah ini!
Megalophobia (megalofobia) adalah salah satu jenis gangguan kecemasan yang ditandai dengan ketakutan berlebihan terhadap benda-benda yang berukuran besar.
Orang dengan kondisi ini mengalami ketakutan yang tidak biasa ketika memikirkan atau berhadapan dengan objek yang besar.
Munculnya ketakutan ini membuat pengidapnya menghindari situasi atau tempat yang terdapat benda besar. Tanpa perawatan, kondisi ini dapat memengaruhi kehidupan pengidapnya.
Gejala khas dari megalophobia adalah ketakutan yang berlebihan pada objek besar. Rasa takut karena fobia ini berbeda dengan ketakutan biasa yang dihadapi manusia pada umumnya.
Mereka dapat mengalami ketakutan luar biasa ketika membayangkan, melihat, atau berhadapan langsung dengan objek yang besar, seperti patung, bangunan, binatang, maupun kendaraan.
Ketika mereka berhadapan dengan objek besar, tubuhnya akan menunjukkan beberapa reaksi berikut.
Jika Anda mengalami ketakutan luar biasa diikuti gejala di atas hingga terganggu aktivitas kesehariannya, sebaiknya kunjungi dokter spesialis kejiwaan (psikiater) maupun psikolog.
Dokter atau psikolog dapat membantu Anda mengenali pemicunya dan memberikan perawatan yang sesuai.
Penyebab megalofobia tidak diketahui secara pasti. Akan tetapi, kondisi ini kemungkinan besar berkaitan dengan pengalaman negatif atau trauma psikologis seseorang terhadap benda besar.
Beberapa orang mungkin mengalami gejala fobia ketika dihadapkan dengan berbagai macam benda berukuran besar.
Sementara yang lain mungkin hanya merasakan gejala tersebut ketika berada di sekitar pemicu yang spesifik, seperti:
Fobia terhadap benda besar dapat terjadi pada siapa saja. Namun, orang-orang yang memiliki kondisi berikut lebih mungkin mengalaminya.
Tidak ada tes khusus untuk mendiagnosis fobia pada objek besar. Namun, dokter atau psikolog akan melakukan wawancara mengenai riwayat, gejala, dan pengalaman terkait ketakutan yang dialami.
Anda dapat dikatakan memiliki megalofobia jika memenuhi kriteria dari Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM-5) berikut ini, seperti dilansir dari situs Cleveland Clinic.
Berikut berbagai penanganan yang direkomendasikan dokter untuk mengobati ketakutan berlebihan terhadap objek besar.
Terapi perilaku kognitif adalah salah satu bentuk psikoterapi yang dilakukan untuk menangani berbagai gangguan mental.
Pada terapi ini, Anda akan belajar merespons dan mengatasi stres serta kecemasan dengan lebih baik ketika dihadapkan dengan objek yang ditakuti.
Biasanya, pengidap fobia akan menghindari situasi yang melibatkan hal yang ditakutinya.
Oleh karena itu, psikolog akan menggunakan terapi eksposur pada klien secara bertahap untuk mendorong mereka menghadapi situasi yang menyebabkan ketakutan.
Kemudian, psikolog akan menyakinkan mereka untuk tetap berada dalam situasi tersebut sehingga mereka dapat belajar mengatasinya.
Terapi ini akan dilakukan secara bertahap, mulai dari membicarakan hingga memperlihatkan objek yang ditakuti klien.
Selain terapi, cara lainnya untuk mengatasi phobia terhadap benda besar ialah dengan pemberian obat-obatan.
Contoh obat yang diresepkan adalah obat penenang dan obat untuk mencegah gejala fisik kecemasan, seperti benzodiazepin.
Selain melalui perawatan dokter, Anda juga bisa mengelola gejala fobia terhadap objek berukuran besar dengan cara berikut ini.
Megalophobia merupakan rasa takut yang berlebihan terhadap objek berukuran besar. Jika Anda merasa mengalami gangguan ini, pastikan Anda mengetahui cara yang tepat untuk mengelolanya.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Fakta medis diperiksa oleh
Hello Sehat Medical Review Team
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar