Toksoplasmosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit Toxoplasma gondii (T. gondii). Parasit ini biasanya bersarang di dalam otak, mata, otot, atau otot jantung. Lantas, bagaimana toksoplasmosis yang terjadi pada mata?
Apa itu toksoplasmosis pada mata?
Toksoplasmosis pada mata adalah penyakit toksoplasmosis yang secara khusus menyerang mata.
Sama seperti toksoplasmosis pada umumnya, penyakit mata ini juga terjadi karena infeksi parasit Toxoplasma gondii.
Infeksi ini dapat ditularkan oleh ibu hamil ke bayi mereka (kongenital atau bawaan) atau melalui makanan yang terkontaminasi, termasuk daging setengah matang.
Kebanyakan orang yang terinfeksi parasit ini tidak memiliki tanda-tanda atau gejala dan tidak memerlukan pengobatan.
Akan tetapi, toksoplasmosis dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius bagi mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah dan bagi bayi yang mewariskan penyakit dari ibu mereka.
Toksoplasmosis pada mata seringkali memicu peradangan yang cukup parah, terutama pada bagian retina dan koroid (retinokoroiditis).
Ketika peradangan mereda, bekas luka, lesi, atau jaringan parut umumnya akan timbul pada bagian mata tersebut.
Kondisi ini lah yang kemudian dapat mengganggu penglihatan sementara atau bahkan permanen.
Penyebab toksoplasmosis pada mata
Penyebab utama toksoplasmosis berasal dari infeksi parasit Toxoplasma gondii. Infeksi ini mungkin sudah muncul saat seorang bayi dilahirkan.
Penularan pada bayi baru lahir biasanya terjadi saat bayi masih berada di dalam kandungan melalui plasenta dari ibu hamil yang baru terinfeksi.
Selain itu, penularan toksoplasmosis juga dapat terjadi pada orang lainnya dengan cara berikut ini.
- Tidak menjaga kebersihan, termasuk mencuci tangan saat sebelum atau sesudah makan,
- Mengonsumsi daging mentah atau setengah matang dan sayuran yang tidak dicuci bersih.
- Melakukan kontak dengan kotoran kucing atau kotak pasir kotoran kucing yang terinfeksi.
Sementara itu, berdasarkan penelitian di seluruh dunia, toksoplasmosis menjadi penyebab paling umum peradangan di bagian belakang mata.
Infeksi toksoplasmosis pada mata biasanya menyerang retina dan awalnya sembuh tanpa gejala.
Namun, pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah, Toksoplasma gondii dapat diaktifkan kembali sehingga muncul berbagai penyakit terkait mata.
Misalnya, sakit mata, penglihatan kabur, dan kemungkinan kerusakan permanen, termasuk mata buta.
Perlu Anda Ketahui
Salah satu cara terbaik yang bisa Anda lakukan agar terhindar dari infeksi toksoplasma pada mata adalah fokus untuk menurunkan risiko dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
Gejala toksoplasmosis pada mata
Infeksi toksoplamosis bawaan sering kali tidak menunjukkan adanya masalah pada mata bayi yang dilahirkan.
Sekitar 20%-80% orang yang terinfeksi toksoplasma secara kongenital baru menunjukkan adanya lesi atau masalah pada mata saat ia telah dewasa.
Infeksi tersebut dapat menimbulkan peradangan pada retina yang berada di bagian belakang mata. Hal ini dapat menyebabkan kebutaan jika tidak segera diobati.
Melansir laman Americam Academy of Ophthalmology, gejala toksoplasmosis pada mata meliputi berikut ini.
- Penglihatan kabur atau kurang jelas.
- Sensitif terhadap cahaya.
- Floaters atau mata terlihat seperti ada benda kecil yang melayang-layang.
- Retina mata robek.
- Mata merah dan nyeri.
Toksoplasma dapat mempengaruhi satu atau kedua mata. Jika bagian tengah retina di kedua mata terluka, maka penglihatan akan kabur dengan bagian tengah yang hilang.
Secara kasat mata, mata Anda memang terlihat baik-baik saja. Namun, seiring berjalannya waktu, Anda akan mengalami kesulitan membaca dan mengenali wajah.
Selain itu, terkadang, mata dapat bergerak cepat ke sana kemari dengan sendirinya atau yang disebut nistagmus.
Bahkan, hal ini juga dapat mengarah pada kondisi yang serius, yakni mata juling.
Pengobatan toksoplasmosis pada mata
Meskipun merupakan penyakit yang dapat sembuh sendiri, dalam banyak kasus, infeksi toksoplasma dapat menyebabkan penurunan penglihatan sekunder akibat keterlibatan saraf optik dan peradangan vitreous yang parah.
Oleh karena itu, pengobatan secara medis umumnya dibutuhkan untuk mengatasi kondisi ini. Beberapa obat mungkin hanya dapat mengontrol gejala dan tidak bisa menghilangkan parasit.
Selain itu, obat-obatan yang dikonsumsi berfungsi untuk meminimalkan kerusakan pada retina dan saraf optik.
Seringkali, kondisi ini juga dapat diobati dengan menggunakan kombinasi obat antibiotik dan steroid.
Berikut ini beberapa jenis terapi obat yang biasa diberikan untuk meredakan infeksi.
1. Terapi klasik
Pengobatan yang paling umum untuk toksoplasmosis pada mata adalah terapi klasik, yang terdiri dari pyrimethamine dan sulfadiazin ditambah kortikosteroid.
Namun, pengobatan klasik bukannya tanpa risiko. Pemberian pyrimethamine memerlukan pemantauan mingguan jumlah sel darah dan trombosit.
Sementara pemberian bersama asam folat untuk melindungi terhadap leukopenia dan trombositopenia.
Adapun beberapa risiko dari pengobatan ini, di antaranya sebagai berikut.
- Dapat menyebabkan reaksi alergi yang parah.
- Biaya obat cukup mahal.
- Persediaan obat di beberapa daerah terbatas.
- Penggunaan obat ini tidak aman pada ibu hamil dan tidak ada formula obat cair untuk anak.
2. Kombinasi penggunaan trimetoprim atau sulfametoksazol dengan prednison oral
Salah satu pengobatan alternatif untuk toksoplasmosis pada mata yang baru-baru ini dipopulerkan adalah penggunaan trimetoprim (80 mg) atau sulfametoksazol (400 mg) ditambah prednison oral.
Pengobatan ini terbukti memiliki kemanjuran yang mirip dengan terapi klasik dalam uji klinis acak.
3. Kombinasi penggunaan injeksi intravitreal klindamisin dengan deksametason
Pengobatan toksoplasmosis pada mata dengan injeksi intravitreal klindamisin dan deksametason memiliki efek yang menjanjikan.
Pengobatan dengan intravitreal diakui dapat memberikan lebih banyak kenyamanan pada pasien dan ketersediaan obat yang lebih banyak.
[embed-health-tool-bmi]