Orang dengan racoon eye biasanya mendapati keadaan matanya yang terlihat hitam seperti mata panda. Kondisi ini bukanlah suatu penyakit, melainkan gejala dari masalah kesehatan bisa berkembang menjadi serius. Lantas, apa penyebab racoon eye dan bagaimana cara menghilangkannya? Simak ulasannya di bawah ini.
Apa itu racoon eye?
Racoon eye adalah suatu kondisi di mana terdapat memar pada area sekitar mata dan terjadi perubahan warna sehingga muncul lingkaran hitam yang menyerupai mata rakun.
Dalam istilah medis, kondisi tersebut juga dikenal dengan ekimosis periorbital. Kata “periorbital” berarti di sekitar mata, sedangkan kata “ekimosis” memiliki arti perubahan warna.
Racoon eye dapat terjadi ketika ada penggumpalan darah di jaringan lunak di sekitar mata yang biasanya diakibatkan oleh cedera.
Hal itulah yang kemudian membuat mata tampak memar dengan warna yang berbeda-beda pada setiap penderitanya, mulai dari warna merah hingga ungu tua.
Ukuran memarnya pun dapat bervariasi tergantung pada penyebab dan jenis cedera. Biasanya, kondisi mata yang terlihat seperti memar ini bukan sesuatu yang membahayakan dan perlu dikhawatirkan.
Namun, pada beberapa kasus bisa menjadi tanda adanya masalah yang lebih serius terlebih bila Anda baru saja mengalami cedera mata atau kepala.
Tanda dan gejala racoon eye
Setiap orang pasti memiliki gejala yang berbeda-beda tergantung dengan penyebab yang mendasarinya.
Meski begitu, gejala lain bisa saja hadir bersamaan dengan racoon eye dan menandakan kondisi yang lebih serius.
Mengutip American Academy of Ophthalmology berikut ini beberapa gejalanya yang perlu Anda ketahui:
- sakit di sekitar mata,
- pembengkakan di sekitar mata hingga membuat sulit untuk membuka mata,
- perubahan warna seperti memar di sekitar mata, dan
- penglihatan kabur.
Adapun gejala atau tanda lain racoon eye yang mungkin lebih serius dan perlu diwaspadai, di antaranya:
- mengalami perdarahan di belakang gendang telinga,
- gangguan pendengaran,
- tekanan darah tinggi,
- mimisan,
- pingsan atau hilang kesadaran,
- sakit kepala parah yang berkelanjutan,
- gumpalan darah di permukaan bola mata,
- indera penciuman melemah, dan
- kelemahan di wajah akibat kerusakan saraf.
Meski begitu, memar yang menjadi tanda utama dari kondisi ini cenderung tidak menyakitkan atau nyeri ketika ditekan, kecuali bila disebabkan oleh patang tulang wajah.
Ukuran memar terkadang begitu besar sehingga kerap melampaui mata bahkan sampai ke pelipis, pipi, dan dahi.
Penyebab racoon eye
Racoon eye biasanya merupakan gejala akibat cedera pada mata atau kepala. Cedera dapat merobek pembuluh darah kecil yang letaknya ada di bawah mata Anda atau disebut pembuluh darah kapiler.
Selanjutnya, darah bocor ke kulit dan mengubahnya menjadi warna ungu tua yang tampak seperti memar.
Hal itu dikarenakan kulit di bawah mata Anda sangat halus sehingga luka kecil dapat menyebabkan banyak darah terkumpul atau menggumpal di bawahnya.
Adapun kondisi lain yang dapat melemahkan atau meregangkan pembuluh darah sehingga menjadi penyebab racoon eye, antara lain.
- Aneurisma mata.
- Bekuan darah di sinus.
- Arteritis sel raksasa.
- Migrain dan sakit kepala lainnya.
- Peningkatan tekanan di otak.
- Hemofilia.
Beberapa penyakit kanker sering kali juga menyebabkan racoon eye sebagai salah satu gejalanya, termasuk berikut ini.
- Limfoma dan leukemia.
- Mieloma multipel.
- Neuroblastoma.
- Sarkoma kaposi.
Selain itu, operasi wajah juga dapat membuat mata hitam dan bengkak, termasuk facelift, operasi hidung, atau operasi pada rahang.
Kondisi lain, seperti alergi dan infeksi dapat menyebabkan pembengkakan di sekitar mata, tetapi tidak memicu perubahan warna mirip memar pada bawah mata.