Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Tonometri adalah tes mata yang bertujuan untuk mengukur tekanan di dalam bola mata Anda, atau yang disebut dengan tekanan intraokular (TIO). Alat yang digunakan dalam pemeriksaan tonometri disebut dengan tonometer.
Umumnya, tes ini digunakan untuk memeriksa glaukoma, penyakit mata yang dapat menyebabkan kebutaan akibat rusaknya saraf di bagian belakang mata (saraf optik).
Normalnya, cairan mata mengalir keluar melalui sudut drainase mata. Pada sebagian besar kasus glaukoma, kerusakan saraf optik terjadi karena menumpuknya cairan yang tidak bisa mengalir keluar dari mata dengan benar. Penumpukan itulah yang kemudian meningkatkan tekanan bola mata.
Tes tonometri dapat dilakukan setiap beberapa bulan atau tahun sekali sebagai bagian dari pemeriksaan mata rutin. Selain itu, karena tekanan intraokular dapat berubah sewaktu-waktu, tonometri bukan satu-satunya tes yang dilakukan untuk memeriksa glaukoma.
Jika TIO tinggi, pemeriksaan mata tambahan seperti oftalmoskopi (funduskopi), gonioskopi, dan uji lapangan visual mungkin diperlukan.
Berikut adalah 3 jenis pemeriksaan tonometri yang paling umum dilakukan:
Pemeriksaan tonometri applanation Goldmann adalah jenis tes yang paling umum dilakukan sebagai standar pemeriksaan tekanan intraokular, dengan hasil yang paling akurat.
Tes ini meratakan bagian kornea Anda untuk mengukur tekanan mata dan menggunakan lampu celah mikroskop untuk melihat mata Anda dengan tonometer.
Tes ini juga memiliki akurasi yang tinggi, meski terkadang hasilnya berbeda dengan tonometri Goldmann. Pada tes ini, dokter akan menempatkan sebuah alat lembut dengan ujung membundar yang terlihat seperti pena langsung pada kornea mata. Pembacaan tekanan intraokular ditunjukkan pada panel komputer kecil.
Jenis tonometri ini tidak menyentuh mata Anda, tetapi menggunakan embusan udara untuk meratakan kornea. Jenis tonometri ini bukan cara terbaik untuk mengukur tekanan intraokular, tapi metode ini sering digunakan sebagai cara sederhana dan mudah untuk memeriksa tekanan intraokular, terutama pada anak-anak.
Umumnya, dokter akan menyarankan menjalani pemeriksaan tonometri apabila Anda diduga memiliki gejala-gejala glaukoma, seperti:
Selain itu, Anda juga disarankan untuk melakukan pemeriksaan ini jika Anda tergolong dalam orang-orang yang memiliki faktor risiko glaukoma.
Menurut American Academy of Ophthalmology, berikut adalah faktor-faktor risiko dari glaukoma:
Anda tidak perlu melakukan persiapan khusus sebelum menjalani pemeriksaan. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti:
Proses pemeriksaan tonometri hanya membutuhkan waktu beberapa menit. Berikut langkah-langkahnya:
Pada metode nonkontak atau pneumotonometri, proses yang dilakukan sedikit berbeda. Pada metode ini, Anda tidak akan membutuhkan obat bius tetes. Langkah-langkah pneumotonometri, yaitu:
Anda mungkin akan merasakan gatal pada kornea setelah menjalani tonometri. Namun, biasanya ini akan hilang dalam 24 jam. Beberapa orang mungkin menjadi cemas ketika tonometer menyentuh mata. Pada metode pneumotonometri, hanya embusan udara menyentuh mata.
Hubungi dokter Anda jika Anda merasa sakit mata selama tes atau selama 48 jam setelah tes.
Tekanan bola mata atau intraokular yang normal mungkin berbeda pada setiap orang, dan biasanya lebih tinggi setelah Anda bangun. Namun, berdasarkan Glaucoma Research Foundation, ukuran normal tekanan bola mata (intraokular) pada umumnya adalah di antara 10-20 milimeter merkuri (mmHg). Tekanan bola mata yang terlalu rendah atau tinggi berpotensi merusak penglihatan Anda.
Peningkatan tekanan intraokular tidak selalu berarti Anda pasti mengidap glaukoma. Orang-orang yang memiliki hasil TIO lebih tinggi dari 20 mmHg tetapi tidak memiliki kerusakan saraf optik mungkin memiliki kondisi yang disebut hipertensi okular. Meski begitu, hipertensi okular ini bisa saja berkembang menjadi glaukoma sewaktu-waktu.
Glaukoma terjadi ketika tekanan intraokular yang tinggi telah merusak saraf optik pada mata. Kerusakan saraf inilah yang mengakibatkan turunnya kualitas penglihatan. Apabila pasien tidak segera ditangani dengan pengobatan glaukoma yang tepat, kondisi ini berpotensi mengakibatkan kebutaan total.
Umumnya, tonometri adalah pemeriksaan yang aman dan minim risiko. Namun, apabila Anda menjalani pemeriksaan dengan metode Goldmann, kemungkinan akan terdapat lecet di kornea Anda (abrasi kornea). Luka lecet ini biasanya dapat hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari.
Akan tetapi, apabila Anda merasakan ketidaknyamanan pada mata yang tidak kunjung hilang setelah menjalani pemeriksaan tersebut, segera beri tahu dokter Anda.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar