Saat mengalami cedera, tidak jarang timbul tanda warna pada kulit, yang disebut juga dengan memar. Tingkat keparahan kondisi ini bisa dikenali melalui warna memar yang juga bisa berubah seiring dengan proses penyembuhannya. Meski umumnya tidak berbahaya, tetapi ada juga memar berbahaya yang juga bisa dikenali dari warna tertentu. Agar lebih jelas, kenali perbedaan warna-warna memar di bawah ini.
Arti warna dan ciri-ciri memar akan sembuh
Memar adalah luka berupa perubahan warna kulit yang terjadi ketika pembuluh darah di bawah kulit pecah.
Pecahnya pembuluh darah bisa disebabkan oleh cedera pada kulit atau jaringan di sekitar kulit.
Pecah pembuluh darah di bawah kulit bisa disebabkan oleh kondisi, seperti benturan, terjatuh, keseleo, kecelakaan, kelainan darah, maupun kondisi tertentu (hemofilia, penyakit hati, leukemia, dan anemia defisiensi besi).
Darah yang keluar dari pembuluh darah yang pecah akan terperangkap di bawah kulit dan menciptakan luka memar.
Warna memar yang timbul bisa hitam, ungu, biru, coklat atau kuning, dan kemudian berubah warna saat mulai sembuh.
Berikut ini arti warna memar dan efek pada tingkat kesembuhannya.
1. Merah atau ungu
Pertama-tama, memar akan terlihat merah atau keunguan dan terasa nyeri. Memar mungkin juga bisa disertai bengkak akibat darah yang mengumpul di bawah jaringan kulit.
2. Biru atau kehitaman
Setelah 1—2 hari, memar akan terlihat membiru atau bahkan kehitaman.
Warna memar bisa berubah karena adanya perubahan warna hemoglobin atau zat besi yang mengangkut oksigen di dalam darah.
3. Kehijauan atau kuning
Memasuki hari ke-5 hingga ke-10, warna memar bisa terlihat hijau atau kuning.
4. Kecoklatan
Setelah 10—14 hari, warna memar mungkin terlihat coklat muda dan akan mulai memudar hingga warnanya benar-benar hilang.
Berapa lama memar berlangsung?
Pada sebagian besar kasus, memar umumnya akan menghilang setelah 2 minggu. Namun terkadang, memar juga bisa hilang lebih cepat.
Sementara pada kondisi yang parah, memar bisa terjadi hingga beberapa bulan. Jika memar tidak kujung hilang setelah 2 minggu, pemeriksaan ke dokter perlu dilakukan.
Perlu Anda Ketahui
Pada umumnya, memar bukan kondisi yang serius dan bisa hilang dengan sendirinya. Cukup dengan pengobatan rumahan Anda bisa membantu mempercepat proses penyembuhan memar. Namun, memar juga bisa terjadi sebagai tanda kondisi yang lebih parah, seperti terkilir atau patah tulang. Pada kondisi ini, memar biasanya mulai muncul dalam 30 menit setelah terjadinya cedera dan perlu penanganan medis dengan segera.
Pertolongan pertama saat memar
Saat baru terjadi memar, Anda dapat membantu mempercepat penyembuhan memar dengan beberapa teknik sederhana berikut ini.
- Angkat bagian tubuh yang memar hingga di atas posisi jantung jika memungkinkan. Misalnya, jika memar timbul di tangan, Anda bisa mengangkat tangan ke atas. Sementara jika timbul di kaki, Anda bisa berbaring sambil mengangkat kaki ke atas.
- Batasi pergerakan otot pada bagian tubuh yang mengalami memar.
- Oleskan kompres es yang dibungkus dengan handuk tipis. Biarkan pada posisi yang sama selama 20 menit. Ulangi beberapa kali selama satu atau dua hari setelah cedera. Cara ini dapat membantu mengurangi pembengkakan dan rasa sakit.
Jika kulit tidak mengalami luka terbuka, Anda tidak perlu membalut memar. Bila diperlukan, obat pereda nyeri juga bisa digunakan untuk membantu meredakan rasa nyeri di area memar.
Selain teknik di atas, agar memar tidak bertambah parah, perhatikan hal-hal berikut ini.
- Hindari menusuk memar dengan jarum utuk mengeluarkan darahnya.
- Batasi aktivitas dan jangan menggunakan bagian tubuh yang memar untuk melakukan aktivitas yang terlalu berat, misalnya berlari menggunakan kaki yang memar.
- Jangan membiarkan rasa sakit atau bengkak terjadi terus-menerus tanpa penanganan.
Kapan harus ke dokter?
Dilansir dari Mayo Clinic, Anda dianjurkan untuk lakukan pemeriksaan ke dokter jika timbulnya memar disertai gejala yang lebih serius, seperti berikut ini.
- Memar masih terasa sakit akibat cedera ringan setelah tiga hari .
- Terjadi pembengkakan yang sangat menyakitkan di area memar.
- Memar terjadi berulang, cukup besar, atau menyakitkan.
- Memar terjadi tiba-tiba atau tidak diketahui penyebabnya.
- Ada riwayat mudah memar atau berdarah di dalam keluarga.
- Ada benjolan di atas memar, yang mungkin merupakan tanda pengumpulan darah, atau juga disebut hematoma.
- Perdarahan yang tidak biasa, seperti dari hidung atau gusi.
Jika kondisi memar yang dialami cukup parah hingga menyebabkan terjadinya sindrom kompartemen, prosedur pembedahan atau operasi mungkin perlu dilakukan untuk meredakan penumpukan tekanan pada memar.
Sindrom kompartemen adalah kondisi ketika ada peningkatan tekanan di dalam otot akibat cedera.