Meski bukan menjadi satu-satunya opsi, ibu hamil lebih disarankan untuk melahirkan di rumah sakit. Lantas, apa saja persiapan persalinan yang perlu dipikirkan matang-matang saat Anda memutuskan untuk melahirkan di rumah sakit? Cari tahu di sini, yuk!
Pertimbangan saat ibu melahirkan di rumah sakit
Melahirkan di rumah sakit adalah pilihan yang paling banyak diambil ibu hamil karena dianggap lebih aman dibandingkan dengan melahirkan di rumah sendiri.
Pasalnya, proses persalinan di rumah sakit akan ditangani langsung oleh tenaga medis, seperti dokter kandungan dan bidan, sehingga risiko komplikasi bisa diantisipasi dengan cepat.
Saat mempertimbangkan untuk bersalin di rumah sakit, langkah awal yang harus Anda lakukan adalah menentukan di rumah sakit mana Anda akan melahirkan.
Hal ini dapat dilakukan dengan mempertimbangkan biaya persalinan, baik secara normal atau caesar, yang bisa berbeda di tiap rumah sakit.
Selain biaya lahiran, Anda dan pasangan juga perlu mengetahui fasilitas medis, pelayanan, dan kelengkapan ruangan yang terdapat di rumah sakit tersebut.
Dengan begitu, Anda tidak perlu repot mencari rumah sakit atau tempat bersalin lainnya apabila mengalami masalah yang tidak terduga selama proses persalinan.
Pastikan pula rumah sakit tersebut punya akses yang mudah dan dekat dari rumah sehingga akan memudahkan Anda saat tanda persalinan muncul.
[embed-health-tool-due-date]
Tips mengantar ibu hamil melahirkan di rumah sakit

Meskipun persiapan telah dilakukan secara maksimal, mungkin akan ada hal yang terjadi di luar dugaan, seperti waktu melahirkan yang lebih cepat.
Pada situasi seperti ini, suami SIAGA alias siap antar-jaga diperlukan kapan pun ibu membutuhkan, terutama untuk segera mengantar pergi ke rumah sakit.
Berikut ini adalah beberapa hal yang harus suami perhatikan saat mengantar dan mendukung ibu selama proses persalinan di rumah sakit.
1. Bawa segala perlengkapan sebelum pergi ke rumah sakit
Segera bawa istri ke rumah sakit ketika sudah terjadi kontraksi yang intens. Anda sebagai suami mungkin merasa panik dan ini sangatlah wajar.
Namun, ingatlah untuk tetap tenang dan pastikan untuk membawa tas perlengkapan melahirkan yang sudah disiapkan sebelumnya.
Bantu istri masuk ke dalam mobil sambil bawakan ia bantal atau selimut yang bisa membuatnya tetap nyaman dalam perjalanan ke rumah sakit.
2. Hadapi rasa panik dengan mencoba tenang
Sangat wajar jika Anda panik di dalam situasi seperti ini, apalagi jika ini pertama kalinya Anda mengantar istri yang hendak melahirkan di rumah sakit.
Salah satu langkah untuk mengatasi rasa panik adalah dengan dengan menarik napas dalam-dalam, lalu embuskan secara perlahan.
Bayangkan ketika Anda bernapas dalam, rasa panik perlahan memudar. Setelahnya, cobalah tersenyum dan tenangkan istri tercinta.
3. Perhatikan kecepatan mobil
Saat mengantar istri ke rumah sakit untuk melahirkan, perhatikan kecepatan kendaraan Anda. Meski Anda ingin cepat sampai tujuan, redam sejenak keinginan untuk melaju kencang.
Berkendaralah dengan kecepatan yang aman untuk menjaga keselamatan diri Anda, istri, serta orang lain yang berada di jalan raya.
Dengan begitu, Anda dan ibu hamil yang akan melahirkan bisa sampai di rumah sakit dengan selamat.
4. Putar musik favorit
Menyetel musik favorit istri di dalam mobil juga bisa menjadi cara lain untuk mengalihkan rasa tidak nyaman yang muncul saat hendak melahirkan.
Studi dalam jurnal BMC Complementary and Alternative Medicine (2017) menyebutkan bahwa musik dapat membantu meredakan kecemasan dan depresi pada ibu hamil.
Langkah ini bisa Anda terapkan untuk menenangkan kondisi psikologis ibu hamil selama dalam perjalanan untuk melahirkan di rumah sakit.
5. Pegang tangan istri
Berpegangan tangan bisa memberikan efek yang menenangkan untuk siapa saja. Sentuhan membuat setiap orang merasa dicintai dan disayangi.
Di dalam mobil, cobalah lakukan terapi sentuhan terhadap istri untuk membuatnya lebih tenang. Anda pun bisa mencoba memberikan sedikit belaian lembut pada tangannya.
Perlukah doula saat ibu hamil melahirkan di rumah sakit?

Doula adalah asisten terlatih dan bersertifikat yang bertugas untuk mendampingi para calon ibu.
Menurut American Pregnancy Association, salah satu tugas utama doula ialah membantu wanita hamil melewati pengalaman melahirkan yang lancar dan nyaman.
Bantuan ini dapat berupa dukungan dari segi emosional, fisik, dan juga edukasi pada pasangan suami dan istri untuk menyambut kelahiran bayi.
Anda bisa meminta bantuan doula untuk menemani dan membimbing persalinan, terlebih ketika ibu hamil terpaksa harus melahirkan sendiri di rumah sakit.
Pasalnya, terkadang kondisi suami tidak memungkinkan untuk menemani ibu melahirkan. Bantuan doula atau pendamping persalinan dibutuhkan dalam kondisi ini.
Selain meminta bantuan doula, Anda dapat menguatkan diri sendiri melalui hal-hal di bawah ini.
- Pastikan ada orang terdekat yang menemani Anda menunggu persalinan, seperti orangtua, mertua, saudara, atau teman dekat.
- Pastikan juga Anda sudah menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan saat persalinan dengan baik.
- Tenangkan dan tanamkan dalam diri bahwa melahirkan adalah sesuatu yang alami serta tubuh Anda tahu bagaimana cara melakukannya.
- Buat diri Anda senyaman mungkin saat menghadapi persalinan.
- Fokus pada calon buah hati yang sudah menanti-nanti momen pertemuan dengan Anda.
- Sebelum persalinan dimulai, diskusikan lagi bersama dokter kandungan atau bidan soal rencana persalinan. Siapkan rencana cadangan dan keputusan darurat jika di tengah proses terjadi komplikasi persalinan yang tidak diduga.
Proses melahirkan memang penuh tantangan. Namun, lewat persiapan matang dan dukungan orang terdekat, proses ini bisa Anda lalui dengan lebih tenang dan bermakna.
Kesimpulan
- Melahirkan di rumah sakit lebih disarankan karena ditangani tenaga medis dan memiliki fasilitas yang dapat mengantisipasi risiko komplikasi dengan cepat.
- Apabila mengantar istri bersalin di rumah sakit, pastikan suami membawa perlengkapan persalinan, tetap bersikap tenang, dan selalu berhati-hati selama berkendara.
- Ketika suami tidak dapat hadir dalam proses persalinan, peran doula sangat dibutuhkan untuk memberikan dukungan fisik dan emosional bagi ibu melahirkan.