Pada proses persalinan melalui vagina, terkadang ibu membutuhkan amniotomi untuk mempercepat proses melahirkan.
Dokter atau bidan biasanya memutuskan untuk melakukan prosedur ini bila ketuban belum pecah, padahal persalinan sudah berlangsung lama.
Lantas, bagaimana proses pemecahan ketuban dilakukan? Berikut adalah penjelasannya.
Apa itu amniotomi?
Amniotomi adalah prosedur medis yang dilakukan bidan atau dokter untuk memecahkan kantong ketuban menggunakan alat yang disebut amnihook atau amnicot.
Amnihook adalah alat yang berbentuk seperti sumpit kecil dengan ujung sedikit menekuk dan lancip.
Sementara itu, amnicot adalah sarung karet yang dimasukkan ke dalam jari dengan bagian ujung tajam seperti jarum.
Amniotomi biasanya dilakukan ketika kantong ketuban tidak juga pecah menjelang persalinan, sebab memecahkan ketuban secara sengaja bisa merangsang kontraksi rahim yang lebih kuat.
Dengan begitu, leher rahim akan lebih mudah terbuka sehingga bayi bisa lahir lebih cepat. Kantong ketuban kemudian akan pecah dengan sendirinya mendekati waktu persalinan.
Inilah mengapa amniotomi termasuk salah satu teknik induksi persalinan untuk bayi yang lahir cukup bulan atau usia kandungan lebih dari 37 minggu.
Meski begitu, tidak menutup kemungkinan bahwa prosedur ini tetap dilakukan pada persalinan prematur.
Kapan amniotomi dibutuhkan dan dilarang?
Berikut adalah berbagai kondisi yang membuat ibu hamil membutuhkan amniotomi.
- Merangsang kontraksi saat persalinan tidak juga dimulai atau berlangsung terlalu lama.
- Memantau janin yang membutuhkan pemantauan khusus, terutama terkait kondisi detak jantung.
- Mendeteksi kemungkinan aspirasi mekonium, kondisi saat tinja berada dalam cairan ketuban sehingga berisiko meracuni janin.
Akan tetapi, laman Cleveland Clinic menyebutkan bahwa dokter tidak bisa memberi tindakan amniotomi pada ibu hamil yang memiliki kondisi berikut.
- Plasenta previa, kondisi saat plasenta menutupi jalan lahir.
- Janin belum masuk panggul.
- Posisi bayi sungsang.
- Ibu mengalami vasa previa, kondisi saat tali pusar janin turun sampai keluar serviks.
Oleh karena itu, dokter membutuhkan beberapa pemeriksaan sebelum tindakan untuk memastikan apakah kondisi Anda memungkinkan untuk menjalani amniotomi.
Persiapan sebelum pemecahan kantong ketuban
Sebelum melakukan tindakan pemecahan kantong ketuban, dokter akan bertanya seputar riwayat kesehatan dan obat-obatan yang sering Anda konsumsi.
Obat-obatan ini termasuk suplemen tambahan, obat resep, sampai perawatan herbal.
Anda juga perlu memberitahu dokter mengenai kondisi terkini yang dirasakan, misalnya kontraksi, keputihan selama hamil atau menjelang persalinan, maupun kondisi lain yang membuat Anda tidak nyaman.
Nantinya, dokter akan menyesuaikan tindakan dengan kondisi terkini yang Anda rasakan.
Prosedur tindakan amniotomi
Ketika dokter selesai memeriksa riwayat kesehatan dan kondisi Anda, prosedur pemecahan kantong ketuban akan langsung dimulai.
Berikut adalah cara dokter memecahkan ketuban menggunakan metode amniotomi.
- Meminta Anda berbaring telentang dengan posisi kaki terbuka dan menekuk.
- Memasukkan amnihook atau memakai amnicot yang dimasukkan melalui vagina dan leher rahim.
- Menggores permukaan kantong ketuban yang berada di tepi leher rahim. Tindakan ini tidak akan menimbulkan rasa sakit.
- Pada saat tersebut, Anda akan merasakan cairan ketuban menetes atau bahkan menyembur dari vagina.
Amniotomi biasanya berlangsung cukup singkat, tidak lebih dari lima menit.
Setelah menjalani tindakan ini, Anda akan merasakan kontraksi semakin kuat yang menjadi pertanda bahwa janin akan segera keluar.
Apabila amniotomy tidak juga menghasilkan kontraksi atau tanda-tanda persalinan lainnya, dokter mungkin menganjurkan operasi caesar.
Risiko komplikasi karena amniotomi
Seperti prosedur medis lainnya, amniotomi bisa meningkatkan risiko beberapa komplikasi persalinan seperti berikut.
- Korioamnionitis atau infeksi air ketuban.
- Perdarahan hebat setelah melahirkan.
- Penekakan atau lilitan tali pusar.
- Kondisi gawat janin.
Berbagai risiko tersebut biasanya lebih rentan terjadi pada ibu hamil yang memiliki masalah kehamilan tertentu.
Dokter akan memberikan perawatan dengan mempertimbangkan manfaat dan risikonya. Amniotomi hanya akan dilakukan apabila manfaat yang ditawarkan lebih besar dari risikonya.
Kesimpulan
- Amniotomi adalah prosedur medis yang dilakukan untuk memecahkan kantong ketuban. Prosedur ini dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut amnihook alat amnicot.
- Amniotomi memiliki beberapa tujuan, yaitu merangsang kontraksi, memantau janin secara lebih dekat, serta mendeteksi kemungkinan aspirasi mekonium.
- Dilakukan dengan cara memasukkan amnihook atau amnicot melalui vagina, kemudian menggoreskannya ke permukaan kantong ketuban.
[embed-health-tool-due-date]