Kebanyakan orang mungkin mencoba tes kehamilan secara mandiri di rumah sebelum pergi ke dokter. Selama ini, test pack menjadi alat yang paling banyak digunakan untuk tes kehamilan, tetapi rupanya ada pula yang melakukannya dengan sabun.
Jika test pack mendeteksi kehamilan dari keberadaan hormon hCG (human chorionic gonadotropin), lantas bagaimana dengan sabun?
Lalu, apakah cek kehamilan dengan sabun juga memberikan tingkat akurasi yang tinggi? Simak informasi berikut untuk mengetahui tahu jawabannya!
Cara melakukan tes kehamilan dengan sabun
Sama halnya dengan test pack, cara kerja tes kehamilan dengan sabun adalah mendeteksi keberadaan hormon hCG di dalam urine.
Keberadaan hCG dalam urine memang menjadi salah satu tanda kehamilan. Mengutip dari laman Cleveland Clinic, hormon ini sudah mulai bisa terdeteksi sejak 6–10 hari setelah pembuahan.
Meski sama-sama mengandalkan keberadaan hormon hCG dalam urine, sampai saat ini belum ada penelitian yang secara pasti menunjukan bagaimana sabun bisa mendeteksi keberadaan hormon hCG.
Adapun cara melakukan tes kehamilan dengan sabun yakni sebagai berikut.
- Ambil urine pertama setelah bangun tidur karena pada waktu inilah jumlah hCG dinilai paling tinggi. Tempatkan urine pada wadah transparan.
- Tambahkan dua sendok makan sabun mandi atau sabun cuci piring ke dalam urine.
- Jangan mengaduk larutan tersebut. Diamkan selama 10–15 menit sambil mengamati apakah terdapat gelembung yang terbentuk di dalamnya.
Cara cek hasil tes kehamilan dengan sabun
Setelah menunggu selama 10–15 menit, Anda bisa mengetahui ada tidaknya kehamilan dengan memperhatikan perubahan pada campuran urine dan sabun.
- Hasil positif jika muncul buih atau busa pada air sabun dan urine. Bisa juga disertai dengan perubahan warna menjadi hijau atau kebiruan.
- Hasil negatif jika tidak ditemukan busa atau buih dan tidak ada perubahan warna apa pun di dalam campuran urine dan sabun.
Munculnya reaksi dianggap sebagai tanda keberadaan hormon hCG pada urine yang diperiksa. Dengan begitu, banyak yang menilai bahwa reaksi urine dan sabun menandakan kehamilan.
Tahukah Anda?
Hormon human chorionic gonadotropin (hCG) hanya terbentuk selama kehamilan. Inilah alasan mengapa pengecekan hCG menjadi standar tes kehamilan.
Apakah tes kehamilan dengan sabun akurat?
Sampai saat ini, belum ada penelitian yang secara pasti membuktikan bahwa sabun mandi ataupun sabun cuci piring bisa mendeteksi kehamilan.
Reaksi berupa perubahan warna dan munculnya gelembung saat urine dan sabun dicampurkan dianggap sebagai reaksi kimia pada umumnya.
Bukan hanya sabun, banyak juga yang menggunakan pasta gigi untuk tes kehamilan karena alasan yang sama.
Namun, sama halnya dengan sabun, belum ada penelitian yang bisa membuktikan bahwa pasta gigi mampu mendeteksi hormon hCG dalam urine.
Oleh karena itu, jika Anda mendapat hasil positif saat mencoba tes kehamilan dengan sabun menggunakan cara di atas, jangan langsung memercayainya.
Sejauh ini, tes kehamilan di rumah yang terbukti secara medis hanyalah test pack. Alat tes kehamilan ini bahkan memiliki tingkat akurasi mencapai 99 persen.
Jika Anda kurang yakin dengan hasil yang diberikan test pack, alih-alih melakukan tes dengan sabun atau pasta gigi, sebaiknya segera kunjungi dokter kandungan.
Bagaimana cara tes kehamilan yang tepat?
Ada dua tes yang dinilai dapat mendeteksi kehamilan secara akurat, yaitu menggunakan urine dan tes darah.
Keduanya sama-sama bekerja dengan cara mendeteksi keberadaan hormon hCG dalam tubuh wanita tidak seperti tes kehamilan dengan sabun.
1. Tes urine
Test pack merupakan alat tes kehamilan menggunakan sampel urine. Anda disarankan menggunakan test pack setelah 10 hari terlambat haid agar hasilnya akurat.
Tingkat akurasi test pack sebetulnya cukup tinggi. Akan tetapi, hasil test pack bisa salah jika Anda menggunakannya dengan keliru.
Sebagai contoh, alat tes kehamilan ini bisa saja menunjukkan hasil negatif, padahal Anda sebenarnya hamil.
Jika Anda khawatir hasil test pack Anda salah, lakukan kembali pemeriksaan dengan alat ini satu minggu setelah pemeriksaan pertama atau segera kunjungi dokter.
2. Tes darah
Pemeriksaan kehamilan dengan tes darah hanya bisa dilakukan oleh dokter. Tes ini dapat mendeteksi kehamilan sejak 6–8 hari setelah masa subur.
Namun, hasil tes darah memang tidak secepat test pack. Ini dapat memakan waktu selama beberapa hari karena perlu diuji di laboratorium.
Tes darah dapat dilakukan secara kuantitatif dengan mengukur jumlah hCG atau kualitatif dengan melihat ada-tidaknya hCG dalam darah.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tes kehamilan dengan sabun tidak terbukti secara ilmiah. Untuk memastikan kehamilan Anda, sebaiknya lakukan tes darah dan urine yang lebih akurat.
[embed-health-tool-due-date]