Minum soda (soft drink) memang memberikan sensasi menyenangkan untuk melepas dahaga. Apalagi jika soda disajikan dingin. Jadi semakin terlihat menyegarkan, bukan? Nah, jika Anda dan pasangan sedang menjalankan program hamil, sebaiknya batasi atau tunda dulu minum soda. Pasalnya, minum soda setiap hari diduga menjadi salah satu pemicu pasangan sulit mengusahakan keturunan. Apa benar begitu? Simak ulasan di bawah ini.
Penelitian menunjukkan bahwa minum soda setiap hari menurunkan kesuburan
Sebuah penelitian baru yang dipublikasikan dalam Journal Epidemieology menemukan bahwa minum soda sebanyak satu gelas atau lebih memiliki kaitan dengan penurunan fertilitas atau kesuburan, baik pada pria maupun wanita.
Penelitian ini dilakukan oleh Boston University of Public Health di Massachusetts selama 12 bulan bersama 3.828 peserta wanita usia 21-45 tahun dan pasangan mereka. Selama penelitian berlangsung, para ahli mengumpulkan riwayat medis peserta penelitian, gaya hidup, pola makan, serta ada beberapa kuesioner yang harus diisi setiap 2 bulan sekali.
Setelah menganalisis data para peserta, peneliti menemukan bahwa minum soda memiliki kaitan dengan menurunnya peluang pembuahan (proses bertemunya sperma dan sel telur dalam tubuh wanita) yang akan menjadi cikal bakal kehamilan.
Wanita yang minum satu gelas soda setiap harinya punya peluang hamil sekitar 25 persen lebih kecil dibandingkan dengan wanita yang tidak minum soda. Sementara itu, pria yang setidaknya minum sekaleng atau segelas soda memiliki peluang melakukan pembuahan sebesar 33 persen.
Elizabeth Hatch, peneliti dari Boston University sekaligus dosen di bidang epidemiologi mengatakan bahwa dengan ditemukan hubungan positif antara kebiasaan minum soda dengan kesuburan, para pasangan yang merencanakan kehamilan harus mempertimbangkan kebiasaan mereka untuk mengurangi minuman bersoda.
Bukan hanya berkaitan dengan kesuburan, secara keseluruhan minum soda setiap hari juga memiliki efek yang buruk bagi kesehatan Anda.
Apa hubungannya soda dengan kesuburan?
Pada wanita, pemanis dalam minuman bersoda yang dibuat dari zat kimia ini dapat memengaruhi sitoplasma sel telur yang dihasilkan oleh ovarium.
Zat tersebut dapat menurunkan kualitas sel telur sehingga menurunkan peluang seorang wanita untuk hamil.
Bila pembuahan akhirnya terjadi, kebiasaan minum soda berisiko mengganggu kualitas embrio sehingga meningkatkan risiko keguguran.
Sedangkan pada pria, seperti yang dilansir dari laman Medical Daily, minuman bersoda yang terlalu banyak berpotensi menurunkan jumlah sperma.
Soft drink atau minuman bersoda mengandung banyak gula. Karena itu, secara tidak langsung baik pada pria maupun wanita, kebiasaan minum soda dapat meningkatkan risiko obesitas.
Obesitas ini yang selanjutnya mengacaukan produksi hormon yang berkaitan dengan reproduksi. Bisa juga nantinya kadar sel telur pada wanita dan sel sperma pada pria menjadi berkurang.
Faktor-faktor lain yang memengaruhi kesuburan
Dilansir dari laman Healthcare University of Utah, ada hal lainnya juga yang memengaruhi kesuburan pria maupun wanita. Di antaranya adalah:
1. Alkohol
Minum alkohol terlalu sering atau secara berlebihan bisa menurunkan jumlah sperma dan bisa menyebabkan impotensi (disfungsi ereksi).
Wanita yang menjadi seorang peminum alkohol berat juga meningkatkan risiko terjadinya gangguan ovulasi.
Ovulasi adalah fase keluarnya telur untuk siap dibuahi. Jika terjadi gangguan pada keluarnya sel telur, kehamilan pun akan lebih sulit terjadi.
2. Merokok
Tembakau pada rokok dapat merusak kondisi ovarium sekaligus memengaruhi produksi hormon pada wanita.
Merokok juga dapat merusak DNA dalam sperma yang bisa membuat pria tidak subur serta meningkatkan risiko komplikasi kehamilan istri.
Bahkan dr. James Hotaling, seorang spesialis kandungan dari Utah Center for Reproductive Medicine di Amerika Serikat mengatakan bahwa merokok memiliki efek transgeneratif.
Ini berarti efek merokok tidak hanya memengaruhi anak-anak Anda, tapi juga kondisi cucu hingga cicit Anda.
3. Obat-obatan
Beberapa obat-obatan bisa menurunkan peluang terjadinya pembuahan pada wanita. Beberapa obat-obatan steroid juga bisa memperlambat produksi sperma pada pria.
Oleh karena itu, Anda perlu membicarakan pada dokter untuk mempersiapkan kehamilan.
4. Berat badan
Baik berat badan berlebih maupun kurang dapat memengaruhi produksi hormon pada wanita sehingga bisa menunda terjadinya ovulasi.
Berat badan yang berlebih pada pria bisa berpengaruh pada penurunan kadar sperma dan testosteron. Karena itu, pastikan Anda selalu menjaga berat badan ideal.
[embed-health-tool-ovulation]