Tekstur, warna, dan aroma keputihan bisa berubah-ubah selama siklus menstruasi karena pengaruh hormon. Karena itulah, keputihan dengan tekstur dan warna tertentu dinilai bisa menjadi tanda bahwa saat ini Anda memasuki masa subur. Apa saja ciri tersebut?
Ciri-ciri keputihan masa subur
Masa subur atau ovulasi adalah waktu ketika tubuh melepaskan sel telur yang siap dibuahi. Berbeda dengan menstruasi, masa subur sering kali tidak menimbulkan gejala yang spesifik.
Meski begitu, cairan keputihan yang keluar dari Miss V mungkin akan tampak berbeda saat Anda mengalami ovulasi.
Berikut adalah ciri-ciri keputihan sepanjang siklus menstruasi yang bisa Anda amati, termasuk perubahannya saat masa subur.
1. Hari 1–7 (menstruasi)
Selama fase menstruasi, cairan keputihan memang tidak selalu keluar karena darah sudah menggantikannya.
Serviks terkadang masih mengeluarkan cairan keputihan, tetapi Anda mungkin tidak menyadarinya karena cairan ini sudah bercampur dengan darah.
Durasi menstruasi normal pada setiap orang bisa berbeda-beda, tetapi umumnya berlangsung selama 3–7 hari.
Berbeda dengan masa subur, menstruasi biasanya disertai rasa tidak nyaman, seperti kram perut, nyeri panggul, hingga perubahan suasana hati.
Fase menstruasi juga bukan waktu yang tepat untuk berhubungan intim jika Anda dan pasangan ingin cepat hamil.
2. Hari 8–12 (folikuler)
Setelah fase menstruasi berakhir, zat kimia yang disebut hormon pelepas gonadotropin (GnRH) akan mendorong produksi hormon LH dan FSH.
Hormon FSH inilah yang akan merangsang indung telur untuk menghasilkan folikel, yaitu kantong tempat sel telur berkembang.
Dalam prosesnya, hanya akan ada satu sel telur yang matang dan nantinya dilepaskan ketika fase ovulasi.
Folikel yang matang ini kemudian akan memicu lonjakan kadar estrogen sehingga merangsang lapisan rahim (endometrium) untuk menebal.
Peningkatan hormon estrogen sebelum masa subur juga akan memicu peningkatan produksi cairan keputihan yang keluar dari vagina.
Cairan keputihan pada fase folikuler biasanya memiliki tekstur yang lengket, kental, dan berwarna putih susu.
3. Hari 13–14 (ovulasi)
Kapan waktu terbaik untuk berhubungan intim? Masa subur merupakan jawabannya.
Pasalnya, ini adalah momen ketika sel telur sudah matang dan dilepaskan ke tuba falopi untuk dibuahi oleh sperma.
Mengacu informasi pada laman Cleveland Clinic, volume keputihan akan meningkat selama masa subur dan memiliki tekstur licin.
Tekstur yang licin ini akan membantu sperma berenang untuk mencapai sel telur dan melakukan pembuahan.
Ciri-ciri keputihan masa subur lainnya adalah warnanya yang seperti putih telur, bukan kecokelatan, apalagi kehijauan. Ini bisa menjadi salah satu perbedaan keputihan normal dan tidak.
Dibandingkan fase dalam siklus menstruasi lainnya, masa subur memang yang paling singkat karena masa hidup sel telur hanya berkisar 24 jam. Jika tidak dibuahi, sel telur akan mati.
4. Hari 15–28 (luteal)
Folikel yang sudah melepaskan sel telur akan berubah menjadi korpus luteum. Korpus luteum inilah yang akan merangsang produksi hormon progesteron dan estrogen untuk menjaga lapisan rahim tetap tebal.
Namun, jika sel telur tidak dibuahi, korpus luteum akan menyusut dan mati. Alhasil, produksi hormon estrogen serta progesteron akan menurun dan diikuti dengan luruhnya lapisan rahim.
Penurunan jumlah estrogen juga akan mengurangi volume cairan keputihan yang keluar dari Miss V.
Karena itulah, cairan keputihan saat fase luteal memiliki tekstur yang jauh lebih kering jika dibandingkan dengan keputihan tanda ovulasi. Kondisi ini akan terus berlangsung sampai Anda kembali menstruasi.
[embed-health-tool-ovulation]
Ciri keputihan masa subur yang perlu diwaspadai
Dalam kondisi normal, keputihan pada masa subur seharusnya berwarna putih telur dengan tekstur licin karena akan membantu sperma berenang ke sel telur.
Anda patut waspada jika keputihan saat ovulasi menunjukkan beberapa tanda berikut.
- Berwarna kecokelatan, kehijauan, atau abu-abu.
- Berbusa.
- Bau tidak sedap, seperti amis yang menusuk atau busuk.
- Jumlahnya terlalu banyak sampai membuat Anda merasa membutuhkan pembalut.
Selain dilihat dari tekstur, warna, dan jumlah cairan keputihannya, ciri-ciri wanita subur adalah suhu basal tubuhnya yang meningkat sekitar 0,5–1 derajat Celsius selama masa subur.
Karena perubahan suhu basal ini biasanya tidak terdeteksi dengan tangan, Anda bisa mengukurnya menggunakan termometer.
Demikian informasi mengenai ciri keputihan selama masa subur. Jika memiliki kekhawatiran tertentu tentang cairan yang keluar dari Miss V Anda, jangan ragu untuk bertanya pada dokter.
Kesimpulan
- Secara umum, keputihan masa subur memiliki tekstur yang licin dengan warna serupa putih telur. Tekstur ini akan memudahkan sperma berenang untuk membuahi sel telur.
- Anda patut waspada jika keputihan saat ovulasi berwarna kecokelatan, berbusa, berbau tidak sedap, dan memiliki jumlah sangat banyak, sampai membuat Anda merasa butuh pembalut.
- Di samping perubahan tekstur cairan keputihan, masa subur biasanya ditandai dengan peningkatan suhu basal tubuh, sekitar 0,5–1 derajat Celsius.