backup og meta

Kehamilan Simpatik

Kehamilan Simpatik

Pernah melihat suami ikut mual atau bahkan muntah saat istrinya hamil? Meski tidak mengandung, suami rupanya bisa ikut merasakan tanda kehamilan saat melihat istrinya hamil. Kondisi ini dikenal dengan istilah kehamilan simpatik (sympathetic pregnancy).

Namun, bagaimana kondisi ini bisa terjadi? Adakah hal yang bisa dilakukan oleh calon ayah untuk menghadapinya? Simak informasi berikut untuk jawabannya.

Apa itu kehamilan simpatik?

Kehamilan simpatik atau sindrom couvade adalah kondisi ketika seorang pria ikut merasakan gejala kehamilan saat pasangannya sedang hamil.

Kondisi ini biasanya mulai terjadi pada trimester pertama, lalu membaik pada trimester kedua. Namun, tidak jarang couvade syndrome kembali muncul pada trimester ketiga.

Sympathetic pregnancy ternyata merupakan fenomena medis yang cukup umum terjadi. Hal ini juga pernah diamati dalam beberapa penelitian.

Contohnya, sebuah penelitian oleh mahasiswa keperawatan di Universitas Indonesia (2018) menemukan bahwa 40 dari 107 calon ayah mengaku merasakan gejala kehamilan saat melihat istrinya hamil.

Risiko calon ayah mengalami sindrom couvade dinilai bisa meningkat jika istrinya sedang mengalami kehamilan pertama.

Efek kehamilan simpatik pada suami

Kehamilan simpatik

Gejala yang dialami seorang suami saat istrinya hamil bisa berbeda-beda. Berikut ini adalah gejala umum dari kehamilan simpatik.

  • Mual, sakit perut, atau diare.
  • Sakit punggung.
  • Kram kaki.
  • Perubahan nafsu makan.
  • Nyeri punggung.
  • Penambahan berat badan.
  • Sakit gigi.
  • Penurunan libido.
  • Rasa tidak nyaman pada alat kelamin.

Selain fisik, couvade syndrome juga kerap menimbulkan gejala berupa perubahan emosional, seperti mudah cemas, gelisah, hingga gangguan tidur.

Penyebab kehamilan simpatik

Sampai saat ini, para ahli belum mengetahui secara pasti apa penyebab kehamilan simpatik. Kondisi ini juga dinilai tidak termasuk sebagai penyakit atau gangguan mental.

Namun, seperti dikutip dari situs Good Therapy, beberapa kondisi berikut cukup berperan dalam menimbulkan gejala kehamilan pada seorang suami.

  • Ikatan hubungan yang kuat antara suami dan istri. Namun, bukan berarti suami yang tidak mengalaminya tidak memiliki hubungan yang kuat dengan sang istri.
  • Penurunan hormon testosteron dan peningkatan hormon estradiol.
  • Kecemasan mengalami perubahan peran dari seorang suami menjadi ayah.

Cara mengatasi kehamilan simpatik

Pada dasarnya, tidak ada cara khusus yang perlu Anda lakukan untuk mengatasi sindrom couvade. Pasalnya, kondisi ini biasanya hanya bersifat sementara dan bisa menghilang dengan sendirinya.

Namun, jika Anda merasa tidak nyaman, cobalah beberapa cara berikut untuk meringankan gejalanya.

1. Ikuti kelas prenatal

Kelas prenatal bukan hanya ditujukan bagi calon ibu, tetapi juga calon ayah. Pasalnya, tugas dalam mengurus bayi dan berganti peran menjadi orang tua tidak hanya dialami oleh wanita, tetapi juga pria.

Dengan mengikuti kelas prenatal, kekhawatiran yang menimbulkan gejala kehamilan simpatik bisa teratasi karena Anda merasa memiliki bekal untuk mengemban peran menjadi ayah.

2. Terbuka dengan saran dari keluarga atau teman

Sebagai calon ayah, terlebih bagi anak pertama, tidak ada salahnya untuk meminta saran pada seseorang yang lebih berpengalaman.

Anda bisa meminta saran pada ayah Anda atau teman yang sudah terlebih dahulu punya anak. Dengan cara ini, Anda tidak akan merasa sendiri dalam belajar menjadi seorang ayah.

Akan tetapi, jika saran orang lain tidak sesuai dengan kondisi Anda, Anda tetap bisa memilah-milah yang paling memungkinkan untuk dijalani.

3. Bicarakan dengan istri

Seorang suami sering kali tidak ingin terlihat lemah di hadapan istrinya. Padahal, dalam persiapan menjadi ayah baru, sangat wajar bagi seorang suami untuk merasa cemas.

Cobalah membicarakan hal ini dengan istri Anda. Dengan memahami isi hati masing-masing, Anda bisa saling menguatkan dan menghadapi masa kehamilan bersama-sama.

Keterbukaan antara suami dan istri diharapkan membuat gejala kehamilan simpatik bisa perlahan teratasi.

Couvade syndrome sekaligus menjawab Anda yang memiliki pertanyaan apakah suami bisa merasakan tanda kehamilan.

Meski ini merupakan kondisi yang wajar terjadi dan bisa membaik dengan sendirinya, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter jika kehamilan simpatik sudah mulai mengganggu aktivitas Anda.

Semua tentang kehamilan simpatik

  • Kehamilan simpatik adalah kondisi ketika suami ikut merasakan gejala kehamilan saat istrinya hamil.
  • Kondisi ini paling sering ditemukan pada trimester pertama dan trimester ketiga kehamilan.
  • Penyebabnya antara lain rasa khawatir menjadi seorang ayah, hormonal, hingga ikatan suami-istri.
  • Dapat diatasi dengan mengikuti kelas prenatal, berdiskusi dengan yang sudah berpengalaman, dan terbuka dengan istri.

[embed-health-tool-due-date]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Villines, Z. (2019, January 16). Couvade syndrome: When expectant dads get pregnancy symptoms. GoodTherapy.org Therapy Blog. Retrieved 22 January 2024 from https://www.goodtherapy.org/blog/couvade-syndrome-when-expectant-dads-get-pregnancy-symptoms-0116197.

How a prenatal ‘Bootcamp’ for new dads helps the whole family. (2019, September 8). NPR. Retrieved 22 January 2024 from https://www.npr.org/sections/health-shots/2019/09/08/751086394/how-a-prenatal-bootcamp-for-new-dads-helps-the-whole-family.

Rachmawati, I. N., and Salimah, N. (2018). Hubungan antara empati suami dengan couvade syndrome pada kehamilan istri. Universitas Indonesia. Retrieved 22 January 2024 from https://lib.ui.ac.id/detail?id=20473771&lokasi=lokal.

Mrayan, L., Abujilban, S., Abuidhail, J., Bani Yassein, M., & Al-Modallal, H. (2018). Couvade syndrome among Jordanian expectant fathers. American Journal of Men’s Health13(1), 155798831881024. Retrieved 22 January 2024 from https://doi.org/10.1177/1557988318810243.

 

Versi Terbaru

29/01/2024

Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Husband Stitch dan Dampaknya Setelah Melahirkan Normal

5 Hal yang Harus Dilakukan agar Menjadi Orangtua yang Lebih Positif


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 29/01/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan