Di Cina ada keyakinan bahwa setelah menikah, suami harus menggendong istrinya dan berjalan di atas nyala batu bara saat memasuki rumah untuk memastikan ia bisa melahirkan tanpa masalah nantinya. Kemudian ketika istri hamil, ia menghadapi sejumlah larangan yang tidak biasa dan mengejutkan.
Selama kehamilan, pikiran dan tubuh ibu sangat mempengaruhi kepribadian dan sifat janin. Untuk alasan ini, wanita Cina diminta untuk mengendalikan pikiran dan tindakan mereka; menghindari bergosip, tertawa keras, amarah, dan kerja fisik yang berat. Ia juga tidak boleh berhubungan seks, melihat warna-warna yang berbenturan, dan tidak boleh menghadiri pemakaman. Ada kepercayaan bahwa tidak ada pekerjaan konstruksi yang boleh dilakukan di rumah wanita hamil. Pemberian hadiah sebelum kelahiran juga dianggap membawa kesialan dalam budaya Cina.
Masyarakat Cina juga meyakini bahwa apa yang dimakan dan pola makan ibu hamil memiliki pengaruh pada penampilan bayi. Ibu diharuskan hanya makan makanan berwarna terang atau pucat, untuk membuat kulit bayi berwarna cerah. Membaca sastra yang baik selama kehamilan dipercayaya memiliki efek positif pada janin. Di sisi lain, untuk menangkal roh-roh jahat beberapa pisau harus diletakkan di bawah kasur tempat tidur wanita hamil.
Mirip seperti di Jepang, ibu baru pasca melahirkan diwajibkan untuk beristirahat total sebulan penuh dan “bolos” dari segala pekerjaan rumahan untuk memberikan waktu pemulihan bagi dirinya dan si bayi, sementara semua pekerjaan hariannya dilakukan oleh keluarga dekatnya. Beberapa wanita dilarang basah-basahan (bahkan menyikat gigi atau mencuci rambut), pergi ke luar, makan sayuran mentah, atau minum minuman dingin.
Korea Selatan
Jepang, Cina, dan Korea Selatan — tiga negara tetangga ini ternyata memiliki akar tradisi budaya yang tidak jauh berbeda, yang juga tercermin di perayaan seputar kehamilan dan persalinan.
Orang Korea percaya bahwa pikiran dan pengalaman ibu hamil memiliki efek langsung pada bayi, sehingga mereka perlu memandang sebanyak-banyaknya keindahan, dan merasakan sebanyak mungkin hal-hal positif — semakin banyak keindahan dan kecantikan yang Anda “cerna”, bayi Anda akan lahir lebih menawan. Kepercayaan ini dipegang begitu teguh, sehingga mereka menghindari makan setiap makanan “ringkih”, seperti kue kering atau biskuit, karena takut akan membuat bayi mereka sakit, dan mereka tidak makan bebek, karena takut bahwa anak-anak mereka akan memiliki kaki berselaput.
Masyarakat Korea Selatan juga mengutamakan ketabahan, dan wanita diharapkan untuk menahan rasa nyeri melahirkan dan tidak mengekspresikan keluhannya. Alih-alih obat nyeri, mereka cenderung menggunakan metode alternatif seperti aromaterapi, accupressure, dan musik untuk mengurangi baik rasa sakit dan kecemasan tentang proses persalinan. Kebanyakan wanita juga dipaksa untuk menerima episiotomy, karena mereka tidak tahu bahwa mereka dapat meminta dokter untuk tidak melakukannya.
Setelah kelahiran, ibu baru Korea memiliki masa “libur” disebut San-ho-Jori, biasanya di rumah mereka atau di rumah ibu mereka. Selama 21 hari mereka makan, tidur dan pekerjaan rumah mereka akan dilakukan sementara oleh kerabat hadir untuk melayani semua kebutuhan lainnya. Sementara tradisi lama mencegah perempuan dari “ngadem” atau menyentuh air ( tidak mandi atau sikat gigi) tidak umum lagi, mereka masih tidak diperbolehkan berada di ruangan ber-AC, tidak peduli betapa panas cuacanya.
Bangladesh
Kehamilan tidak diumumkan secara resmi di Bangladesh sampai bulan ketujuh kehamilan untuk menghindari semacam maksud jahat dari orang-orang di sekitarnya, karena di usia ini bayi sudah kuat dan akan bertahan jika ibu melahirkan lebih awal. Wanita hamil harus memakai pakaian yang menutupi perut “buncit”nya untuk menghindari niat jahat orang lain, juga menghindari duduk atau tidur di sudut ruangan karena khawatir mereka akan ditangkap oleh ‘mata jahat’ (Chokh/nojor laga).
Selain itu, jika kulit Anda terlihat lebih cerah dan bercahaya selama kehamilan, Anda diyakini mengandung seorang bayi perempuan, sedangkan jika Anda memiliki lingkaran hitam di bawah mata, Anda dianggap memiliki anak laki-laki. Beberapa makanan juga kerap menjadi pantangan konsumsi ibu hamil, seperti – daun teh atau cha (terlalu banyak kafein) dan nanas yang diduga memicu kontraksi dini (keyakinan yang mirip dalam budaya lain).
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar