Bagi pasangan suami istri, berhubungan seks sudah menjadi kebutuhan yang perlu dipenuhi. Namun terkadang, kegiatan ini menjadi hal yang cukup dikhawatirkan saat hamil. Padahal sebenarnya, seks ketika hamil aman-aman saja sama seperti hari-hari sebelum Anda mengandung. Namun, tentu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Tak jarang ada berbagai pertanyaan seputar seks saat hamil yang diajukan termasuk seberapa sering sek boleh dilakukan.
Seberapa sering seks ketika hamil boleh dilakukan?
Meski beberapa pasangan merasa khawatir melakukan seks saat hamil, kegiatan ini tentu tidak dapat dihindari dan tak menyurutkan gairah seksual masing-masing. Bahkan ada yang mungkin merasa lebih bergairah jika melakukan seks saat hamil. Nah, kemudian muncul pertanyaan yang sering kali dilontarkan oleh banyak pasangan, berapa kali, sih, seks ketika hamil boleh dilakukan?
Sebenarnya, tidak ada batasan khusus atau maksimal yang menyebutkan seberapa sering sebaiknya seks saat hamil. Anda dan pasanganlah yang bisa menentukan seberapa siap kondisi fisik dan mental untuk melakukan kegiatan seksual. Namun, umumnya tinggi rendahnya gairah seksual kedua pasangan di tiap trimester menentukan seberapa banyak kegiatan seks yang dilakukan.
Trimester pertama
Dikutip dari Parents, penelitian menunjukkan sekitar 54 persen wanita hamil mengalami penurunan keinginan seks selama trimester pertama. Hal ini terjadi karena masa awal kehamilan adalah waktu terberat bagi sebagian wanita.
Payudara yang terasa nyeri, mual berkepanjangan, dan suasana hati yang juga tidak menentu biasanya menjadi penyebab rendahnya gairah seksual pada wanita. Namun, hal ini biasanya hanya akan bertahan selama beberapa minggu saja dan akan kembali normal bahkan meningkat saat kondisi tubuh mulai stabil.
Trimester kedua
Di trimester kedua, biasanya kondisi tubuh wanita mulai stabil. Rasa lelah dan mual yang dialaminya di trimester pertama telah terlewati. Biasanya, Anda juga akan merasa lebih seksi karena secara fisik, klitoris dan vagina juga akan berukuran lebih besar akibat volume darah yang meningkat.
Dengan begitu, kenikmatan pun akan terasa semakin besar. Bahkan, banyak wanita yang mengalami orgasme hingga multiorgasme untuk pertama kalinya seumur hidup saat seks di trimester kedua kehamilan.
Saat wanita merasa berada di puncak gairahnya, justru pria terkadang mengalami hal sebaliknya. Pasalnya, di masa ini bayi mulai terlihat membesar yang ditunjukkan dengan perut pasangannya yang semakin membuncit.
Sehingga gairah seksualnya akan menurun karena ada kekhawatiran kegiatan seks yang dilakukan bisa menyakiti sang buah hati. Jika Anda dan pasangan berhasil mengendalikan kekhawatiran, kemungkinan besar di waktu inilah frekuensi hubungan intim Anda dan pasangan meningkat.
Trimester ketiga
Kendala untuk berhubungan seks di trimester ketiga atau akhir akan semakin meningkat. Perut yang makin membesar dan energi yang mudah terkuras bagi wanita membuat banyak pasangan mengalami penurunan aktivitas seksual.
Namun, Anda tetap bisa berhubungan seks kapan pun Anda mau selama kondisi fisik memungkinkan. Selain itu, bagi pasangan yang bisa menemukan posisi seks yang tepat saat hamil, maka rutinitas ini akan tetap berjalan dengan baik hingga mendekati waktu persalinan.
Fokus pada kualitas seks, bukan kuantitas
Banyak atau sedikitnya kegiatan seksual yang Anda dan pasangan lakukan saat hamil tidak menjadi patokan kebahagiaan. Hal yang paling penting ialah fokus pada kualitas seks yang Anda dan pasangan lakukan ketimbang memikirkan kuantitasnya. Pasalnya, frekuensi seks yang jarang tetapi berkualitas tetap bisa menjaga keintiman Anda dan pasangan ketimbang sering tetapi tidak berkualitas.
Oleh karena itu, jangan terpatok pada seberapa sering seks dilakukan tetapi lebih kepada seberapa menikmati Anda dan pasangan saat berhubungan seks. Selama kehamilan berada dalam kondisi sehat dan dokter tidak meminta Anda untuk beristirahat total, Anda bisa melakukannya sesering yang Anda inginkan karena seks akan sangat aman meski dilakukan saat sedang mengandung.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]