Haid dan hamil memang merupakan dua hal yang berbeda. Namun, karena keduanya sama-sama memengaruhi kondisi hormon, tak heran jika haid dan hamil memiliki beberapa tanda serupa, salah satunya adalah kemunculan jerawat.
Meski begitu, jika dilihat dengan seksama, Anda bisa menemukan perbedaan di antara jerawat tanda hamil dan haid. Mengetahui perbedaan keduanya merupakan hal yang penting. Pasalnya, tidak semua jenis obat jerawat aman digunakan saat hamil.
Perbedaan jerawat tanda hamil dan haid
Perubahan hormon merupakan penyebab munculnya jerawat sebagai tanda kehamilan dan haid.
Ketidakseimbangan hormon menjelang menstruasi dan pada awal kehamilan akan memicu produksi sebum (minyak) yang berlebih.
Meski sebum memiliki fungsi untuk melembapkan kulit, jumlahnya yang terlalu banyak justru bisa menyumbat pori-pori. Inilah mengapa jerawat mudah tumbuh saat haid dan hamil.
Maka dari itu, wajar bila Anda kesulitan untuk menentukan apakah jerawat yang muncul tersebut merupakan tanda bahwa Anda akan haid atau hamil.
Namun, dengan memerhatikannya lebih dekat, berikut adalah beberapa perbedaan yang bisa Anda temukan.
1. Jerawat kehamilan lebih besar dan terasa sakit
Dibandingkan dengan jerawat yang disebabkan oleh haid, UT Southwestern Medical Center menyebutkan bahwa jerawat sebagai tanda kehamilan cenderung lebih besar dan terasa sakit saat disentuh.
Peradangan yang ditandai dengan jerawat memerah juga lebih banyak ditemukan pada ibu hamil dibandingkan mereka yang sedang menstruasi.
Sementara itu, ukuran jerawat haid biasanya lebih bervariasi. Tekstur jerawatnya pun bisa keras maupun lembut. Anda mungkin menemukan jerawat lembut yang kecil, tetapi berkumpul pada satu tempat tertentu.
Perbedaan kondisi jerawat ini disebabkan oleh produksi sebum ibu hamil yang memang lebih banyak. Pasalnya, ada lebih banyak perubahan hormon selama kehamilan dibandingkan saat haid.
2. Jerawat tanda kehamilan bertahan lebih lama
Beda jerawat sebagai tanda hamil atau mau haid juga bisa terlihat dari kapan permasalahan kulit wajah ini keluar.
Jerawat kehamilan bisa bertahan selama berbulan-bulan. Ibu hamil bisa menemukan jerawat sejak trimester pertama. Pasalnya, di sinilah perubahan hormon mulai terjadi.
Beberapa ibu hamil memang merasakan bahwa kondisi wajahnya mulai membaik saat memasuki trimester kedua. Hal ini mungkin disebabkan oleh tubuh ibu hamil yang sudah terbiasa dengan perubahan hormon.
Meski begitu, jerawat sering kali muncul kembali pada trimester tiga karena ketidakseimbangan hormon kembali meningkat mendekati waktu melahirkan.
Sementara itu, jerawat sebelum haid biasanya muncul selama beberapa hari sejak masa pramenstruasi. Kondisi kulit wajah biasanya membaik pada akhir masa menstruasi atau bahkan saat haid baru dimulai.
Dengan begitu, bisa dibilang bahwa jerawat tanda kehamilan memang bertahan lebih lama dibandingkan saat menstruasi.