Karena tidak berasal dari Indonesia, banyak yang tidak tahu apa sebenarnya kandungan dari mayonaise. Ternyata bahan utama dari saus yang satu ini adalah telur yang masih mentah. Lalu bagaimana bila makan mayonaise saat hamil? Apakah boleh?
Bolehkah ibu hamil makan mayonaise?
Mayonaise ternyata telah dikonsumsi sejak abad 17-an oleh bangsa Prancis. Krim ini terbuat dari campuran minyak, air, telur dan beberapa bumbu penyedap.
Awalnya, mayonaise hanya dibuat oleh seorang koki untuk merayakan kemenangan perang Prancis atas Inggris. Namun kini mayonaise sudah dijadikan sebagai saus penyedap tetap pada beberapa makanan seperti salad, sandwich dan burger.
Bagi Anda yang sangat menyukainya, kebiasaan makan mayonaise mungkin terus berlanjut bahkan saat hamil. Padahal ternyata saus yang satu ini belum tentu aman untuk kehamilan, lho.
Ini karena bahan dasar pembuatan mayonaise adalah telur yang masih mentah. Telur mentah merupakan media yang sangat disukai oleh bakteri yang dapat menyebabkan berbagai penyakit.
Apalagi saat hamil, daya tahan tubuh Anda menurun sehingga sangat rentan terhadap infeksi. Mengkonsumsi telur mentah sangat tidak disarankan karena dapat membahayakan ibu maupun janin yang dikandung.
Risiko penyakit jika makan mayonaise saat hamil
Berikut ini beberapa bahaya yang mengintai jika mengonsumsi mayonaise untuk ibu hamil.
1. Salmonellosis
Telur mentah merupakan media yang sangat disukai oleh bakteri patogen seperti salmonella. Penyakit yang ditimbulkan akibat bakteri ini disebut salmonellosis.
Gejala salmonellosis meliputi demam, kram perut, mual, muntah dan diare. Gejala-gejala ini biasanya baru muncul setelah 12 hingga 72 jam setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) memperkirakan sekitar 1 juta penyakit menular akibat Salmonella terjadi setiap tahunnya di Amerika Serikat. Jumlah kasus tersebut bahkan belum termasuk kasus yang tak terdeteksi atau yang tidak dilaporkan.
Selain pada telur mentah, bakteri ini biasanya ditemukan pada makanan mentah lainnya seperti ikan, daging dan ayam.
2. Salmonellosis pada bayi
Infeksi salmonella pada bayi berdampak lebih parah daripada pada orang dewasa. Kalaupun Anda tidak merasakan gejala apa-apa setelah makan mayonaise saat hamil, bukan berarti janin dalam kandungan tidak menerima dampaknya.
Jika bayi terinfeksi bakteri ini saat di dalam kandungan, ia akan berisiko mengalami berat badan lahir rendah, gangguan tumbuh kembang dan meningitis setelah ia lahir.
3. Sindrom Reiter pada ibu hamil
Jika infeksi salmonella tidak diobati, bakteri ini akan masuk ke dalam sistem pencernaan dan mengikuti aliran darah. Akibatnya, infeksinya dapat menyebar ke berbagai organ tubuh.
Melansir Stanford Health Care, infeksi salmonella dalam jangka panjang dapat menyebabkan Reiter’s syndrome. Gejalanya berupa nyeri pada sendi atau disebut juga dengan reaktif artritis.
4. Listeriosis
Makan mayonaise saat hamil berisiko terhadap infeksi bakteri Listeria monocytogenes yang terdapat pada telur mentah yang terkandung dalam mayonaise. Penyakit yang ditimbulkan oleh bakteri ini disebut listeriosis.
CDC menyatakan bahwa listeriosis merupakan penyakit infeksi yang serius. Diperkirakan sekitar 1600 orang menderita penyakit ini setiap tahunnya dan 260 di antaranya mengalami kematian.
Penyakit ini sangat rentan menyerang orang-orang yang daya tahan tubuhnya rendah seperti ibu hamil, bayi baru lahir, dan lansia.
5. Keguguran atau kematian janin
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, infeksi bakteri patogen seperti salmonella dan listeria dapat masuk ke peredaran darah. Ini tentu berbahaya jika infeksi menyebar hingga ke kandungan.
Melansir March of Dimes, salmonellosis dan listeriosis yang menyerang kandungan dapat menyebabkan janin berhenti tumbuh kembangnya. Sehingga Anda dapat terjadi keguguran atau kematian bayi dalam kandungan
6. Berisiko menyebabkan bayi lahir cacat
Sebenarnya infeksi bakteri salmonella dan listeria akibat konsumsi mayonaise saat hamil bisa diatasi dengan cara mengonsumsi antibiotik.
Namun, pemberian antibiotik pada ibu hamil berisiko menghambat tumbuh kembang janin. Ini berpotensi menyebabkan bayi lahir cacat.
Bagaimana agar aman kalau mau makan mayonaise saat hamil?
Hal yang perlu diwaspadai dari mayonaise adalah kandungan telur mentah yang terdapat di dalamnya. Bolehkah ibu hamil makan mayonaise sebenarnya tergantung dari bahan yang digunakan dan cara mengolahnya.
Berikut ini beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk mencegah risiko-risiko yang mungkin terjadi akibat makan mayonaise saat hamil.
1. Memasak mayonaise sebelum dimakan
Hindarilah mengonsumsi mayonaise begitu saja. Makan mayonaise untuk ibu hamil akan lebih aman jika dimasak dengan baik terlebih dahulu.
Dengan memasaknya, telur mentah dalam mayonaise akan matang sehingga Anda dapat terhindar dari infeksi bakteri yang berbahaya.
2. Pelajari kandungan mayonaise
Meskipun banyak mayonaise yang terbuat dari telur mentah, ternyata terdapat pula sejumlah produk mayonaise yang terbuat dari telur yang sudah matang.
Bila mayonaise tersebut merupakan produk kemasan, Anda dapat memeriksanya dengan memperhatikan keterangan pada labelnya. Jika ingin makan mayonaise saat hamil, pastikan Anda mengonsumsi yang terbuat dari telur yang sudah matang.
3. Pilih mayonaise dari industri yang terpercaya
Beberapa orang meyakini bahwa mayonaise yang berasal dari industri besar biasanya telah melalui proses pemanasan lebih dulu. Proses tersebut dapat mematikan bakteri.
Selain itu, produk mayonaise dari perusahaan yang terpercaya menawarkan jaminan kualitas dan menjaga produknya dari kontaminasi bakteri yang berbahaya.
4. Bertanya pada penjualnya
Jika ingin makan mayonaise sebaiknya Anda menanyakan lebih dulu pada penjualnya apakah aman untuk ibu hamil. Bila memungkinkan, cobalah bertanya secara langsung pada perusahaan yang memproduksi produk tersebut.
Selain itu, sebelum makan mayonaise untuk ibu hamil, sebaiknya Anda mendiskusikannya dengan dokter terlebih dahulu.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]