Aktivitas fisik yang berat memang sebaiknya dibatasi selama kehamilan. Akan tetapi, apakah naik turun tangga termasuk aktivitas yang menjadi larangan bagi ibu hamil?
Supaya Ibu tidak khawatir lagi dengan aktivitas tersebut, simak penjelasan berikut.
Apakah ibu hamil boleh naik turun tangga?
Sebenarnya tidak ada larangan khusus bagi ibu hamil untuk naik turun tangga. Artinya, ibu hamil boleh naik turun tangga selama masih bisa menjaga keseimbangan tubuh dan dalam kondisi sehat.
Hanya saja, Ibu mungkin harus ekstra berhati-hati saat naik turun tangga pada trimester 1 dan 3.
Pasalnya, trimester satu adalah waktu ketika janin masih sangat rentan sehingga risiko komplikasi kehamilan bisa meningkat jika bumil terlalu lelah.
Memasuki trimester 3, perut akan semakin besar sehingga mengurangi kemampuan Ibu untuk menjaga keseimbangan serta menghalangi pandangan ke anak tangga.
Jadi, risiko bumil untuk terjatuh saat naik turun tangga memang lebih besar jika dibandingkan dengan berjalan di atas permukaan datar.
Namun, jika ditanya boleh atau tidak, jawabannya adalah boleh asalkan Ibu lebih berhati-hati dan tidak memaksakan diri.
Manfaat naik turun tangga saat hamil
Seperti halnya berjalan kaki, naik turun tangga adalah aktivitas fisik yang membuat ibu hamil tetap aktif. Artinya, aktivitas yang dapat dilakukan di rumah ini bisa memberikan beberapa manfaat berikut bagi ibu hamil.
1. Membantu mengurangi risiko bayi lahir sungsang
Laman Lamaze International menyebutkan bahwa gerakan miring, maju, dan mundur selama naik turun tangga bisa membantu janin bergeser dari posisinya.
Aktivitas fisik ini juga dinilai dapat membantu membuka panggul sehingga janin lebih mudah bergerak ke arah jalan lahir.
Meski begitu, cara ini tentu saja tidak seefektif external cephalic version (ECV), yaitu metode untuk mengubah posisi bayi sungsang dilakukan oleh dokter.
2. Mengurangi risiko preeklampsia
Dibandingkan berdiam diri, aktivitas fisik ringan seperti naik turun tangga lebih bisa meningkatkan sirkulasi darah.
Hal ini dapat membantu menurunkan risiko tekanan darah tinggi yang menjadi faktor utama preeklampsia pada ibu hamil.
Selain itu, stres saat hamil ternyata dapat mengganggu kinerja pembuluh darah sehingga sirkulasi darah ikut terhambat.
Untungnya, aktivitas fisik ringan dapat melepaskan endorfin. Ini akan membuat Ibu merasa lebih tenang dan nyaman sehingga risiko stres pun berkurang.
3. Menurunkan risiko diabetes gestasional
Studi dalam Journal of Clinical Medicine (2024) menunjukkan bahwa aktivitas fisik harian yang dilakukan selama satu tahun sebelum kehamilan dan selama kehamilan dapat menurunkan risiko diabetes gestasional hingga 50 persen.
Demi hasil yang lebih baik, bumil disarankan untuk berolahraga ringan sebanyak tiga kali dalam satu minggu dengan durasi 30 menit.
Tidak perlu terlalu berat, bumil bisa memilih olahraga yang lebih ringan, seperti yoga atau senam hamil.
Namun, jika Ibu ingin mencoba aktivitas fisik tertentu, termasuk latihan yang melibatkan gerakan naik turun tangga, sebaiknya diskusikan terlebih dahulu dengan dokter.
Tips aman naik turun tangga untuk ibu hamil
Jika Ibu harus sering naik turun tangga kehamilan dan merasa khawatir karenanya, cobalah beberapa tips berikut.
- Selalu gunakan pegangan tangga untuk menjaga keseimbangan.
- Gunakan alas kaki yang nyaman dan tidak licin.
- Hindari naik tangga saat kondisi di sekitar minim penerangan atau terlalu gelap.
- Berhentilah sejenak jika merasa lelah saat naik tangga.
- Hindari naik turun tangga jika Ibu menggunakan pakaian yang terlalu panjang.
Jangan ragu untuk meminta bantuan orang di sekitar jika Ibu merasa kesulitan saat harus naik turun tangga di tempat umum.
Kapan ibu hamil tidak boleh naik turun tangga?
Selama Ibu sehat, tidak ada kondisi khusus yang membuat Ibu tidak boleh menggunakan tangga. Hanya saja, bumil harus lebih berhati-hati saat naik turun tangga pada trimester 1 dan ketiga.
Selain itu, Ibu sebaiknya menghindari naik turun tangga apabila memiliki tekanan darah yang terlalu tinggi atau rendah serta kondisi lain yang menyebabkan pusing.
Pasalnya, kondisi ini bisa mengurangi kemampuan bumil untuk menjaga keseimbangan tubuh sehingga meningkatkan risiko jatuh dan cedera.
Jika Ibu masih memiliki kekhawatiran tertentu saat harus naik turun tangga, jangan ragu untuk menanyakannya pada dokter ketika melakukan pemeriksaan kandungan.
- Ibu hamil boleh naik turun tangga pada usia kehamilan berapa pun selama berada dalam kondisi sehat dan masih bisa menjaga keseimbangan tubuh.
- Selama dilakukan dengan hati-hati, naik turun tangga bisa membantu mengurangi risiko bayi sungsang, preeklampsia, dan diabetes gestasional.
- Untuk mengurangi risiko terjatuh, manfaatkanlah pegangan pada tangga dan hindari penggunaan alas kaki yang licin.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]