Meski sudah mendapatkan hasil tes kehamilan positif, beberapa wanita harus berbesar hati ketika janin di dalam kandungannya dinyatakan tidak berkembang. Dalam istilah medis, kondisi ini dikenal dengan blighted ovum atau hamil kosong.
Lantas, adakah cara untuk mengetahui ketika janin tidak lagi berkembang? Apa yang harus Anda lakukan jika mengalaminya? Temukan jawabannya melalui uraian berikut.
Apa yang dimaksud dengan janin tidak berkembang?
Blighted ovum terjadi ketika sel telur di dalam rahim sudah berhasil dibuahi, tetapi tidak berkembang ke tahap selanjutnya alias menjadi embrio (bakal janin).
Dalam kondisi ini, kantong kehamilan yang berfungsi menampung embrio juga sudah terbentuk, tetapi tidak ada isinya. Inilah alasan mengapa blighted ovum juga dikenal sebagai hamil kosong.
Alasan kenapa janin tidak berkembang di kandungan sering kali tidak diketahui. Akan tetapi, kondisi ini telah dikaitkan dengan kelainan kromosom pada sel telur yang telah dibuahi.
Umumnya, blighted ovum terjadi pada trimester pertama atau awal kehamilan, bahkan sebelum seorang wanita menyadari dirinya hamil.
American Pregnancy Association menyebutkan bahwa blighted ovum termasuk salah satu jenis keguguran.
Karena itulah, wanita yang mengalaminya biasanya akan merasakan gejala keguguran, seperti perdarahan dan nyeri perut bagian bawah.
Untuk memastikan bahwa tidak ada sisa jaringan di rahim, dokter mungkin memberikan Anda obat-obatan.
Dalam beberapa kasus, prosedur kuret mungkin dibutuhkan untuk mengeluarkan janin yang tidak berkembang.
Meski sama-sama berkaitan dengan kegagalan pertumbuhan janin, blighted ovum (hamil kosong) berbeda dengan Intrauterine Growth Restriction (IUGR).
Pada IUGR, sel telur yang telah dibuahi sperma telah berkembang menjadi janin, tetapi mengalami pertumbuhan yang terhambat atau tidak semestinya.
Artinya, janin pada kehamilan IUGR tetap bisa berkembang, tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dari ukuran janin rata-rata pada usianya.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]
Ciri janin tidak berkembang dalam kandungan
Meski janin tidak berkembang dalam rahim, wanita yang mengalami blighted ovum tetap akan merasakan tanda-tanda kehamilan pada umumnya.
Pasalnya, cikal-bakal embrio yang tidak berkembang tetap akan merangsang pelepasan hormon human chorionic gonadotropin (hCG) yang menimbulkan tanda-tanda kehamilan.
Hormon kehamilan tersebut akan diproduksi sampai embrio akhirnya berhenti berkembang.
Di samping itu, seseorang yang mengalami blighted ovum biasanya juga merasakan berbagai tanda berikut.
1. Kram perut
Ada berbagai penyebab kram perut saat hamil dan sebagian di antaranya tidaklah serius. Namun, kram perut di awal kehamilan bisa menjadi tanda dari blighted ovum.
Biasanya, kram terjadi di area perut bagian bawah atau punggung bawah (pinggul). Rasa nyerinya bisa bervariasi dari ringan, sedang, hingga parah.
Beberapa wanita mungkin hanya merasakan kram atau nyeri seperti saat menstruasi, tapi ada yang mengalami nyeri hebat seperti kontraksi persalinan.
2. Perdarahan atau bercak darah dari Miss V
Janin yang tidak berkembang juga bisa menyebabkan perdarahan dari vagina, seperti halnya yang dialami wanita saat keguguran.
Darah yang keluar dari vagina bisa bervariasi. Beberapa wanita mungkin hanya mengeluarkan bercak darah cokelat kemerahan dari Miss V.
Sementara itu, yang lainnya mungkin mengalami perdarahan berat atau mengeluarkan gumpalan darah maupun jaringan.
3. Kadar hCG menurun
Hormon hCG mulai diproduksi setelah sel telur yang berhasil dibuahi sperma menempel pada dinding rahim. Jumlah hCG akan mencapai puncaknya saat kehamilan berusia 8—10 minggu.
Apabila janin tidak berkembang, kadar hCG akan menurun atau tidak meningkat dengan cepat seperti seharusnya. Karena itulah, penurunan hCG bisa menjadi tanda janin tidak berkembang.
Untuk memastikan kadar hCG, dokter mungkin menyarankan Anda melakukan pemeriksaan darah atau urine.
4. Detak jantung janin tidak terdeteksi
Situs Radiopaedia menyebutkan bahwa detak jantung janin umumnya dapat dideteksi dengan USG transvaginal sebelum usia kehamilan 6 minggu.
Sementara itu, Anda bisa mendengarkan detak jantung janin dengan USG Doppler ketika usia kehamilan memasuki 12 minggu.
Artinya, dokter mungkin menyatakan bahwa janin tidak berkembang ketika detak jantungnya tidak terdengar atau terdeteksi dalam kurun waktu tersebut.
5. Tidak ada embrio pada hasil USG
Ciri janin tidak berkembang yang paling jelas adalah tidak adanya embrio ketika dilakukan pemeriksaan USG.
Normalnya, USG akan memperlihatkan kantong kehamilan atau kantong ketuban berisi embrio saat usia kehamilan memasuki tiga minggu.
Sebaliknya, hasil USG blighted ovum akan menunjukkan bahwa kantong kehamilan Anda kosong.
Apa yang harus dilakukan jika merasakan tanda janin tidak berkembang?
Cara terbaik untuk mendeteksi janin yang tidak berkembang sedini mungkin adalah dengan melakukan pemeriksaan kandungan.
Anda sebaiknya juga segera mengunjungi dokter ketika merasakan kram perut yang intens atau perdarahan tidak biasa selama kehamilan.
Dokter umumnya akan melakukan pemeriksaan USG untuk memastikan apakah gejala yang Anda rasakan berkaitan dengan blighted ovum atau masalah kehamilan lainnya.
Jika sudah dipastikan bahwa janin tidak berkembang, dokter bisa memberikan beberapa metode perawatan sesuai kondisi pasiennya.
Beberapa orang mungkin diminta untuk menunggu agar keguguran terjadi dengan sendirinya. Sementara itu, ada pula yang mungkin disarankan minum obat-obatan atau melakukan kuret.
Menerima informasi bahwa janin tidak berkembang bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu, sudah sewajarnya bagi seorang wanita mendapatkan dukungan saat melaluinya.
Kesimpulan
- Janin tidak berkembang adalah kondisi ketika sel telur yang sudah dibuahi tidak berkembang ke tahap selanjutnya, yaitu menjadi embrio.
- Tanda janin tidak berkembang adalah kram perut intens, perdarahan dari Miss V, penurunan kadar hCG, dan detak jantung janin yang tidak terdeteksi.
- Pada beberapa kasus, janin yang tidak berkembang bisa keluar dengan sendirinya. Akan tetapi, ada pula kondisi yang membuat dokter mungkin perlu memberikan obat-obatan penggugur atau melakukan kuret.