Perut yang membuncit biasanya dianggap sebagai tanda awal kehamilan. Namun, ada pula kondisi medis yang bisa menyebabkan kondisi serupa, salah satunya kista ovarium. Lantas, apa perbedaan perut kista dan hamil? Simak pembahasan selengkapnya di bawah ini.
Perbedaan perut kista dan hamil
Kista ovarium adalah kantong berisi cairan yang terbentuk di dalam atau pada permukaan ovarium.
Pertumbuhan kista ovarium berukuran besar bisa membuat perut wanita tampak membuncit. Akibatnya, hal ini disalahartikan sebagai tanda kehamilan.
Terlebih lagi, kehadiran kista juga dapat menyebabkan gejala lain yang kerap dialami ibu hamil, seperti sering buang air kecil dan menstruasi yang terhenti.
Maka dari itu, penting untuk mengetahui perbedaan perut buncit karena kista dan perut yang membesar karena hamil. Berikut adalah beberapa di antaranya.
1. Perubahan bentuk perut

Perbedaan perut kista dan hamil dapat terlihat dari bentuknya. Kehamilan akan membuat perut membesar secara simetris dan bulat, terutama setelah trimester pertama.
Sementara itu, perut yang membesar karena kista mungkin tampak menonjol pada satu sisi. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan kista yang hanya terjadi pada satu sisi ovarium.
2. Nyeri dan ketidaknyamanan
Perut buncit akibat kista sering kali disertai dengan rasa nyeri atau tekanan di area panggul. Gejala ini umumnya muncul saat Anda beraktivitas atau berhubungan intim.
Sebaliknya, nyeri adalah keluhan yang relatif jarang terjadi pada awal kehamilan. Meski begitu, beberapa wanita bisa merasakan nyeri ringan akibat peregangan rahim.
3. Hasil pemeriksaan USG
Ultrasonografi (USG) merupakan pemeriksaan paling akurat untuk melihat perbedaan kista dan janin.
Pada kehamilan, hasil USG akan menunjukkan adanya kantong janin, detak jantung janin, dan pertumbuhan janin dari waktu ke waktu.
Sementara itu, kista biasanya terlihat sebagai kantong berisi cairan pada ovarium. Tidak ditemui juga tanda-tanda kehidupan, seperti detak jantung dan gerakan janin.
4. Gerakan di dalam perut
Salah satu pertanyaan umum terkait kista dan kehamilan adalah apakah kista bisa bergerak seperti janin. Jawabannya adalah tidak.
Kista tidak bergerak aktif layaknya janin. Massa abnormal ini hanya akan menimbulkan rasa tidak nyaman atau tekanan, bukan seperti gerakan janin yang aktif dan teratur.
Dikutip dari situs UT Southwestern Medical Center, Anda mungkin akan mulai merasakan gerakan janin paling awal pada usia kehamilan 15 minggu.
Akan tetapi, beberapa wanita mungkin baru merasakannya pada usia kehamilan 20–22 minggu.
5. Siklus menstruasi
Salah satu tanda kehamilan adalah terhentinya menstruasi. Jika Anda merasakan perut makin besar disertai telat datang bulan, mungkin saja Anda sedang mengandung.
Namun, kista juga bisa memengaruhi siklus haid. Kondisi ini dapat membuat menstruasi menjadi tidak teratur, lebih lama, atau lebih sebentar dari biasanya.
Jika Anda curiga sedang hamil, lakukan pemeriksaan mandiri menggunakan test pack satu minggu setelah terlambat menstruasi atau dua minggu setelah berhubungan intim.
6. Kenaikan berat badan

Perbedaan perut buncit akibat kista dan hamil juga bisa terlihat dari pola kenaikan berat badan. Kehamilan menyebabkan kenaikan berat badan secara bertahap.
Kenaikan berat badan pada ibu hamil terjadi seiring dengan proses pertumbuhan janin dan peningkatan volume cairan ketuban.
Sementara itu, kenaikan berat badan akibat kista ovarium bisa terjadi lebih cepat, terutama bila ukuran kista cukup besar.
Dalam beberapa kasus, pembesaran perut karena pembentukan kantong berisi cairan di indung telur ini tidak selalu disertai dengan meningkatnya berat badan.
7. Gejala penyerta lainnya
Perkembangan janin di dalam rahim biasanya disertai dengan gejala seperti mual dan muntah, payudara nyeri dan tidak nyaman, hingga perasaan mudah lelah.
Di sisi lain, kista ovarium bisa menyebabkan gejala berupa perut kembung, nyeri pada punggung bawah dan paha, sembelit, serta sering buang air kecil.
Apabila gejala Anda terpusat pada area panggul dan lebih banyak menyebabkan gangguan pencernaan, kemungkinan besar itu disebabkan oleh kista, bukan kehamilan.
Dalam beberapa kasus, wanita juga dapat mengalami kista saat hamil. Oleh karena itu, penting untuk tidak mendiagnosis diri sendiri hanya berdasarkan gejala yang Anda alami.
Apabila perut Anda membesar tanpa sebab yang jelas, segera periksakan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Kesimpulan
- Perut buncit akibat kehamilan umumnya tampak simetris dan disertai dengan tanda khas seperti berhentinya menstruasi, mual, serta payudara nyeri.
- Sementara itu, perut yang membesar akibat kista ovarium mungkin hanya tampak menonjol pada satu sisi disertai nyeri panggul dan gangguan pencernaan.
- USG adalah tes medis paling akurat untuk mengetahui perbedaan perut kista dan hamil. Segera periksakan diri ke dokter bila perut Anda membesar tanpa sebab yang jelas.