Keputihan menjadi satu hal yang sering kali dikhawatirkan ibu hamil. Meski ini merupakan hal yang wajar, ibu hamil memang harus tetap harus waspada dengan ciri keputihan yang tidak normal, misalnya keputihan yang bau saat hamil. Pasalnya, kondisi ini mungkin disebabkan oleh infeksi yang perlu segera diatasi.
Ciri keputihan tidak normal saat hamil
Dalam kondisi normal, keputihan saat hamil memiliki warna putih atau bening dengan bau yang tidak menyengat dan tekstur yang encer atau sedikit kental.
Jika terjadi perubahan pada keputihan selama kehamilan, seharusnya ini hanya terlihat pada jumlahnya yang meningkat sebagai efek dari hormon kehamilan.
Oleh karena itu, Ibu sebaiknya berhati-hati jika mengalami keputihan tidak normal saat hamil yang memiliki ciri-ciri berikut.
1. Bau menyengat
Pada dasarnya, keputihan memang memiliki bau yang khas, sedikit mirip dengan cuka. Bau ini berasal dari berbagai bakteri baik yang secara alami hidup di dalam Miss V.
Ibu patut curiga jika keputihan memiliki bau menyengat, apalagi busuk atau mengganggu indra penciuman. Ini mungkin menandakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri, jamur, atau parasit.
Candida albicans adalah jamur yang paling sering menyebabkan bau menyengat pada keputihan trimester 2. Dokter biasanya mengatasi kandidiasis dengan meresepkan salep miconazole.
2. Keputihan menjadi banyak secara mendadak

Perubahan hormon saat hamil memang bisa meningkatkan produksi lendir serviks sehingga Ibu mengeluarkan lebih banyak cairan dari Miss V.
Namun, mengutip laman Cleveland Clinic, perubahan volume keputihan seharusnya tidak terjadi secara tiba-tiba karena ini bisa menjadi gejala infeksi.
Sementara itu, bertambahnya volume keputihan pada trimester 3 bisa menjadi pertanda bahwa waktu persalinan semakin dekat.
Ibu sebaiknya segera ke rumah sakit jika merasakan tanda persalinan lainnya, seperti kontraksi yang berulang.
3. Perubahan warna
Warna keputihan saat hamil yang normal adalah bening, putih susu, atau putih pucat. Perubahan warna pada cairan pada Miss V bisa menjadi pertanda bahwa Ibu mengalami infeksi.
Jika Ibu mengalami keputihan kuning saat hamil, trikomoniasis bisa menjadi salah satu penyebabnya. Keputihan karena infeksi ini biasanya disertai bau menyengat dan rasa gatal pada Miss V.
Sementara itu, keputihan dengan cairan berwarna keabu-abuan biasanya menandakan vaginosis bakterialis.
4. Tekstur berbusa
Perubahan tekstur juga bisa menjadi salah satu indikator keputihan yang tidak normal. Sebagai contoh, tekstur keputihan seperti ampas tahu saat hamil bisa menjadi gejala infeksi bakteri pada vagina.Â
Dalam kondisi normal, keputihan seharusnya memiliki tekstur yang cenderung encer atau sedikit kental dan lengket.
Ibu sebaiknya segera ke rumah sakit jika mengalami perubahan tekstur keputihan, apalagi jika disertai dengan berbagai perubahan seperti di atas.
5. Rasa tidak nyaman pada area kewanitaan
Berbagai jenis infeksi yang menyebabkan perubahan cairan keputihan biasanya juga menimbulkan rasa tidak nyaman pada area kewanitaan.
Karena itulah, Ibu mungkin merasakan nyeri, panas, atau tidak nyaman saat berhubungan intim.
Ibu sebaiknya segera ke dokter jika mengalami kondisi tersebut, terlebih ketika keputihan sudah disertai perdarahan.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]
Penyebab keputihan tidak normal saat hamil
Infeksi merupakan penyebab utama perubahan keputihan selama kehamilan. Ibu hamil memang lebih rentan mengalami infeksi karena perubahan hormon dan peningkatan aliran darah ke area Miss V.
Berikut adalah beberapa jenis infeksi yang paling sering menjadi penyebab keluarnya cairan keputihan yang tidak normal saat hamil.
- Vaginosis bakterialis, infeksi yang disebabkan oleh ketikdakseimbangan bakteri alami Miss V. Perlu segera diatasi karena kondisi ini bisa meningkatkan risiko persalinan prematur hingga tiga kali lipat, seperti yang disebutkan dalam sebuah studi terbitan Journal of Obstetrics and Gynecology (2017).
- Kandidiasis, infeksi yang disebabkan oleh jamur Candida albicans. Meski biasanya tidak berbahaya, kandidiasis tetap perlu diatasi karena bisa membuat bumil tidak nyaman. Dokter biasanya meresepkan miconazole untuk kandidiasis.
- Trikomoniasis, infeksi yang disebabkan oleh bakteri Trichomonas vaginalis dan ditandai dengan keputihan berwarna kuning kehijauan. Dokter bisa meresepkan tinidazole atau metronidazole untuk trikomoniasis.
Cara mengatasi keputihan saat hamil

Karena keputihan bau saat hamil bisa disebabkan oleh berbagai hal, setiap ibu hamil mungkin mendapatkan perawatan yang berbeda.
Di samping menerima obat dari dokter, Ibu bisa melakukan beberapa cara sederhana berikut untuk mengatasi keputihan.
- Menghindari douching atau membersihkan Miss V dengan cairan khusus.
- Memastikan area kewanitaan selalu kering, terutama setelah buang air besar atau kecil. Biasakan membersihkan area kelamin dari depan ke belakang.
- Menghindari penggunaan pakaian dalam maupun celana yang ketat. Pilih celana dalam dengan bahan yang menyerap keringat, seperti katun.
- Mengganti celana dalam secara rutin, terutama jika sudah basah atau setelah Ibu banyak keringat.
- Memilih produk perawatan organ intim tanpa pewangi dan bahan kimia yang keras.
- Membatasi makanan tinggi gula.
- Memenuhi kebutuhan cairan harian.
Segeralah periksa ke dokter jika berbagai cara di atas tidak kunjung membuat keputihan Ibu kembali normal. Jangan pernah sembarangan memilih merek obat keputihan saat hamil tanpa izin dokter.
Kesimpulan
- Keputihan yang tidak normal saat hamil ditandai dengan bau yang menyengat atau amis, perubahan warna menjadi kekuningan atau kehijauan, munculnya busa, serta bertambahnya keputihan secara mendadak.
- Sebagian besar masalah keputihan saat hamil disebabkan oleh infeksi, terutama vaginosis bakterialis, kandidiasis, serta trikomoniasis.
- Ibu bisa mencoba mengatasi keputihan dengan memastikan bahwa area Miss V selalu bersih dan kering, menghindari penggunaan celana dalam yang terlalu ketat, dan memilih produk perawatan organ intim tanpa pewangi.