Berkeringat saat hamil merupakan salah satu kondisi atau keluhan umum yang dirasakan para ibu hamil. Keringat merupakan cairan yang berasal dari kelenjar keringat yang ada di bawah di kulit, fungsinya untuk membantu dan mengatur suhu tubuh ketika Anda merasa kepanasan. Lalu, kenapa ibu hamil sering mengeluarkan keringat berlebih?
Apa yang menyebabkan ibu berkeringat saat hamil?
Saat wanita sedang hamil, akan banyak menimbulkan perubahan hormon. Misalnya saja, kehamilan bisa membuat ibu hamil terkena ambeien, gusi jadi sensitif, dan bahkan wajah sampai berjerawat. Perubahan hormon ini biasanya terjadi dan efeknya bisa membuat hipotalamus (area otak yang membantu mengatur suhu tubuh) bereaksi.
Hipotalamus akan memicu refleks keringat tubuh yang dirancang untuk mendinginkan tubuh saat suhu benar-benar memanas. Tubuh berkeringat saat hamil, biasanya terjadi pada trimester pertama, trimester ketiga dan pascapersalinan. Semua periode kehamilan ini akan lebih berdampak pada saat kehamilan trimester kedua dan bisa menghilang secara bertahap.
Beberapa kelenjar keringat yang bertanggung jawab adalah sebagai berikut.
- Aprokin adalah kelenjar yang sering memicu keluarnya keringat saat hamil. Kelenjar aprokin utamanya berada di ketiak dan di sekitar area kelamin Anda. Aprokin bertanggung jawab jika tubuh Anda mengeluarkan bau badan (disebabkan oleh gabungan keringat dan bakteri di tubuh).
- Eccrine adalah kelenjar yang bertanggung jawab pada produksi keringat yang keluar saat hamil. Kelenjar ini biasanya terdapat pada seluruh bagian tubuh Anda, tapi letak utamanya berada pada wajah, dada, punggung dan ketiak. Kelenjar eccrine tidak akan menimbulkan bau pada badan saat hamil. Tapi sayangnya, kelenjar inilah yang sering dan lebih banyak mengeluarkan keringat pada saat hamil.
Bagaimana mengatasi tubuh yang berkeringat saat hamil?
Pada dasarnya belum ada obat ampuh untuk menghentikan keringat yang keluar berlebih saat hamil. Namun, Anda masih bisa mengakali dengan beberapa cara untuk membuat tubuh tidak terlalu berkeringat.
1. Pastikan tubuh Anda tidak kekurangan cairan
Saat Anda berkeringat, artinya tubuh juga akan kehilangan air lebih banyak. Apalagi saat hamil, salah satu risiko kekurangan cairan bisa menyebabkan pusing dan pingsan. Jadi, sangat amat dianjurkan untuk minum air lebih dari 2 liter sehari, karena cairan bisa membantu tubuh untuk mengatur suhu lebih stabil.
Ibu hamil juga disarankan untuk membawa atau menyimpan botol minum yang dekat dari jangkauan. Selain minum, ibu hamil juga bisa memperoleh cairan melalui buah dan sayur.
2. Jangan panas-panasan di bawah matahari
Saat tubuh dalam kondisi normal, berada di paparan sinar matahari langsung akan menyebabkan badan berkeringat, apalagi untuk ibu hamil. Lebih baik hindari berada langsung di udara panas, jika ingin berjalan-jalan pilih di waktu sore atau malam hari.
Anda bisa mengganti aktivitas berjalan-jalan di siang hari dengan berendam atau berenang di kolam renang, yang bermanfaat untuk membantu meredakan bengkak pada pergelangan kaki dan tangan.
3. Perhatikan pakaian dan alas tidur
Untuk menghindari gerah atau berkeringat saat tidur, ibu hamil dianjurkan memakai pakaian dengan bahan yang ringan dan menyerap keringat. Jangan lupa juga untuk melapisi alas tidur dengan handuk. Tidur beralaskan handuk dapat membantu penyerapan keringat di malam hari, jadi Anda tidak akan merasa terlalu gerah atau panas.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]