backup og meta

Macam-Macam Abortus yang Harus Diwaspadai Ibu Hamil

Macam-Macam Abortus yang Harus Diwaspadai Ibu Hamil

Abortus atau keguguran adalah kondisi ketika kehamilan berhenti secara spontan ketika usianya belum genap 20 minggu. Sekilas, semua keguguran memang terlihat sama, tapi ternyata ada macam-macam abortus dengan karakteristiknya masing-masing.

Apa penyebab keguguran pada ibu hamil?

Penyebab pasti keguguran sering kali sulit untuk diketahui. Akan tetapi, laman Mayo Clinic menyebutkan bahwa sekitar 50% abortus terjadi karena gangguan kromosom pada janin.

Risiko keguguran juga bisa meningkat seiring usia ibu hamil. Diperkirakan bahwa risiko keguguran berada pada angka 20% saat ibu hamil pada usia 35 tahun.

Risiko tersebut akan meningkat hingga 40% pada usia 40 tahun dan terus bertambah hingga 80% saat memasuki usia 45 tahun.

Meski begitu, perlu diingat bahwa keguguran bukan berarti bahwa ibu tidak bisa hamil lagi. Hanya saja, risiko keguguran bisa meningkat jika seorang wanita punya riwayat keguguran berulang.

Oleh karena itu, Anda sebaiknya melakukan konsultasi kehamilan terlebih dahulu sebelum memutuskan hamil setelah mengalami abortus.

Macam-macam jenis abortus

sauna saat hamil

Dalam dunia medis, abortus atau keguguran bisa dibedakan menjadi beberapa jenis berikut.

1. Abortus terancam

Bisa dibilang bahwa abortus terancam sebenarnya bukanlah keguguran, sebab mulut rahim masih tertutup sehingga janin masih hidup di dalam rahim.

Meski risiko keguguran tetap ada, peluang menyelamatkan janin saat abortus terancam masih cukup besar.

Demi menghindari keguguran, ibu yang mengalami abortus terancam biasanya diminta untuk bed rest selama beberapa hari dan tidak beraktivitas berat selama setidaknya dua minggu.

Ibu biasanya juga dilarang melakukan hubungan ranjang karena dikhawatirkan bisa memicu keguguran.

Abortus terancam biasanya ditandai dengan perdarahan ringan dari Miss V yang disertai nyeri perut. Segera cari pertolongan ke dokter kandungan jika Anda mengalaminya.

2. Abortus inkomplit

Pada abortus inkomplit, serviks telah terbuka atau menipis sehingga beberapa jaringan janin sudah keluar, sementara yang lain masih tertinggal di dalam.

Karena itulah, perdarahan saat hamil dan nyeri perut pada abortus jenis ini biasanya berlangsung cukup lama. Tak jarang, ada gumpalan darah seperti daging yang keluar dari jalan lahir.

Demi memastikan bahwa seluruh jaringan janin sudah keluar, dokter mungkin menyarankan ibu melakukan kuret. Pasalnya, sisa jaringan di dalam rahim bisa menyebabkan infeksi dan komplikasi serius.

3. Abortus komplet

Abortus komplet adalah kondisi ketika seluruh jaringan janin dan plasenta sudah keluar dari rahim, baik secara alami maupun melalui prosedur medis.

Perdarahan mungkin terjadi dengan cukup intens, tetapi berlangsung cepat. Rasa nyeri atau kram pada perut juga akan segera reda.

Untuk memastikan bahwa rahim sudah bersih dari sisa jaringan, dokter akan melakukan pemeriksaan USG.

Jenis abortus komplet yang terjadi secara alami biasanya berlangsung pada usia kehamilan kurang dari 12 minggu.

4. Abortus insipiens

Jenis abortus selanjutnya adalah insipiens yang ditandai dengan terbukanya serviks, tetapi jaringan janin belum keluar.

Meski jaringan janin masih utuh di rahim, abortus insipiens tidak bisa diselamatkan seperti abortus terancam karena serviks sudah terbuka.

Alhasil, perdarahan abortus insipiens biasanya akan berlangsung cukup deras dan disertai nyeri perut yang signifikan. Namun, Aada mungkin tidak melihat gumpalan darah atau jaringan janin.

5. Abortus tak terduga

keguguran berulang

Beda dengan macam-macam abortus yang lain, abortus tak terduga terjadi tanpa gejala sehingga ibu hamil mungkin tidak menyadari kejadiannya.

Kemungkinan lainnya adalah bekal janin memang tidak berkembang sejak awal kehamilan atau disebut juga sebagai blighted ovum.

Umumnya, jenis abortus ini baru terdeteksi ketika ibu melakukan kontrol kehamilan dan dokter tidak bisa mendeteksi denyut jantung janin. Karena itulah, ibu hamil sebaiknya disertai pendamping ketika periksa rutin.

Bagaimana cara mencegah abortus pada ibu hamil?

Karena sebagian besar penyebab keguguran adalah kelainan kromosom pada janin, kondisi ini sering kali sulit dicegah.

Meski begitu, Anda bisa melakukan beberapa upaya berikut untuk menurunkan risikonya.

  • Olahraga rutin sesuai kondisi kehamilan Anda.
  • Menerapkan pola makan sehat dan bergizi seimbang.
  • Mengelola stres dengan sebaik mungkin.
  • Menjaga berat badan dalam rentang ideal.
  • Mengonsumsi asam folat setiap hari.
  • Menjalani pengobatan untuk kondisi medis yang Anda miliki.
  • Berhenti merokok.

Jika Anda memiliki risiko keguguran yang cukup tinggi, dokter mungkin menyarankan Anda untuk mengonsumsi obat penguat kandungan.

Dukungan dari orang-orang terdekat Anda juga dibutuhkan untuk mendukung kehamilan yang sehat dan optimal.

Kesimpulan

  • Sebagian besar penyebab keguguran adalah gangguan kromosom pada janin. Ini merupakan kondisi yang sulit dicegah sehingga Anda tak perlu menyalahkan diri sendiri.
  • Ada macam-macam abortus, yaitu terancam (serviks belum terbuka), inkomplit (masih ada sisa jaringan), komplet (rahim sudah bersih), insipiens (serviks terbuka, tetapi jaringan belum keluar), dan tak terduga (tanpa gejala).
  • Cara terbaik untuk mencegah keguguran adalah dengan memenuhi kebutuhan gizi harian, melakukan pemeriksaan rutin, dan mengelola stres selama kehamilan.

[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Miscarriage. (2018, March 6). nhs.uk. Retrieved 28 January 2025, from https://www.nhs.uk/conditions/miscarriage/

Ku, C. W., Tan, Z. W., Lim, M. K., Tam, Z. Y., Lin, C., Ng, S. P., Allen, J. C., Lek, S. M., Tan, T. C., & Tan, N. S. (2017). Spontaneous miscarriage in first trimester pregnancy is associated with altered urinary metabolite profile. BBA Clinical8, 48-55. Retrieved 28 January 2025, from https://doi.org/10.1016/j.bbacli.2017.07.003

Dugas, C., & Slane, V. (2022). Miscarriage. StatPearls Publishing. Retrieved 28 January 2025, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532992/

Miscarriage – Symptoms and causes. (2023, September 8). Mayo Clinic. Retrieved 28 January 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pregnancy-loss-miscarriage/symptoms-causes/syc-20354298

Miscarriage: Causes, symptoms, risks, treatment & prevention. (2023, September 6). Cleveland Clinic. Retrieved 28 January 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/9688-miscarriage#outlook–prognosis

Symptoms & Signs of Miscarriage. (n.d.). American Pregnancy Association. Retrieved 28 January 2025, from https://americanpregnancy.org/getting-pregnant/pregnancy-loss/signs-of-miscarriage/

Versi Terbaru

05/02/2025

Ditulis oleh Reikha Pratiwi

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Abortus Insipiens, Kondisi Keguguran yang Tidak Bisa Dihindari

Abortus Spontan, Keguguran yang Tak Diketahui Sebabnya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 6 hari lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan