Kehamilan kembar biasanya terjadi tanpa direncanakan. Hal ini mungkin menjadi dambaan bagi banyak orang, tapi tidak sedikit pula yang merasa cemas akan risiko yang dibawanya. Bagi Anda yang saat ini tengah hamil anak kembar, informasi berikut bisa membantu Anda menjalani kehamilan dengan sehat.
Mempersiapkan diri menyambut kehamilan kembar
Baik hamil tunggal maupun kembar, langkah pertama yang perlu Anda lakukan saat mendapati tanda kehamilan adalah menjalani pemeriksaan. Pemeriksaan sebaiknya dilakukan oleh dokter kandungan dengan prosedur yang memadai guna memperoleh hasil yang akurat.
Salah satu jenis pemeriksaan yang dapat diandalkan adalah USG transvaginal. Pemeriksaan ini tidak hanya bermanfaat untuk mengonfirmasi kehamilan, tapi juga memberikan gambaran mengenai jumlah, posisi, hingga kondisi janin.
Jika pemeriksaan menunjukkan Anda hamil anak kembar, langkah berikutnya adalah menentukan apakah janin berasal dari satu sel telur atau lebih. Pasalnya, kehamilan kembar dari satu sel telur yang sama memiliki risiko yang lebih besar.
Pemeriksaan tidak berhenti sampai di situ. Pada kasus hamil kembar dari satu sel telur, dokter harus melakukan penilaian terhadap kondisi janin. Penilaian tersebut mencakup risiko kembar siam, jumlah plasenta, dan lain sebagainya.
Beragam kebutuhan ibu saat menjalani hamil kembar
Kebutuhan ibu yang hamil kembar pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan kehamilan tunggal. Hanya saja, ada beberapa hal yang perlu disesuaikan. Kebutuhan tersebut mencakup aspek-aspek sebagai berikut:
1. Kenaikan berat badan
Kenaikan berat badan ibu yang hamil anak kembar tergantung dengan tinggi dan berat badan sebelum hamil. Wanita yang sebelumnya berstatus gizi kurus atau normal tentu harus menambah lebih banyak berat badan dibandingkan wanita berbadan gemuk.
Sebaliknya, wanita berstatus gizi overweight harus membatasi kenaikan berat badannya agar tidak mengalami obesitas saat hamil. Hal ini sangat penting untuk mengurangi risiko komplikasi selama kehamilan.
Faktor lain yang menentukan kenaikan berat badan hamil adalah jumlah janin. Kehamilan kembar dua janin memerlukan kenaikan berat badan yang berbeda dari kehamilan kembar tiga janin atau lebih. Angka kenaikan dapat diketahui dari pemeriksaan kandungan rutin.
2. Asupan nutrisi
Kebutuhan nutrisi ibu yang hamil anak kembar sering kali disalahartikan. Hanya karena terdapat dua janin yang berkembang dalam rahim Anda, tidak berarti Anda harus mengonsumsi makanan untuk tiga orang atau bahkan lebih.
Ibu yang hamil kembar rata-rata memerlukan tambahan 600 kalori dalam sehari, dengan 300 kalori untuk setiap janin. Jika kebutuhan energi harian Anda adalah 2.000 kalori, artinya Anda memerlukan 2.600 kalori setiap hari selama hamil.
3. Kontrol kandungan
Kontrol kandungan pada kehamilan kembar sama dengan kehamilan tunggal. Bedanya hanyalah pemeriksaan dilakukan terhadap lebih dari satu janin. Selain itu, tidak ada pemeriksaan spesifik yang hanya ditujukan bagi kehamilan kembar.
Perlu diketahui bahwa kehamilan kembar dapat meningkatkan risiko komplikasi. Jadi, ibu yang hamil anak kembar harus melakukan kontrol kandungan dengan rutin serta meminum vitamin dan suplemen yang diperuntukkan bagi ibu hamil.
Risiko juga meningkat pada kehamilan kembar
Kehamilan kembar turut membawa risiko yang lebih besar terhadap kesehatan ibu dan janin. Berikut adalah beberapa risiko yang dapat meningkat pada ibu yang hamil kembar:
1. Morning sickness yang lebih parah
Morning sickness merupakan sekumpulan gejala umum saat hamil yang dicirikan dengan sering mual dan muntah. Pemicunya adalah jumlah hormon yang meningkat selama beberapa minggu pertama kehamilan.
Kondisi ini bisa bertambah parah akibat stres, kelelahan berat, dan tentunya hamil anak kembar. Tidak ada cara khusus untuk mengatasi morning sickness, tapi Anda bisa meredakan gejalanya.
2. Kecacatan dan kematian janin
Janin kembar rentan mengalami hambatan perkembangan. Hal ini umumnya disebabkan karena janin saling berebut asupan nutrisi dari ibu. Perkembangan yang terus terhambat sangat berisiko menjadi penyebab tubuh bayi cacat atau bertubuh kecil saat lahir.
Terkadang, janin juga bisa mengalami twin-to-twin transfusion syndrome (TTTS). TTTS terjadi ketika salah satu janin mengambil lebih banyak pasokan darah dari satu plasenta. Jika tidak ditangani, kondisi ini bisa menyebabkan kematian janin.
3. Komplikasi pada ibu hamil
Ibu yang hamil anak kembar berisiko lebih tinggi mengalami beragam komplikasi kehamilan. Komplikasi dapat mencakup tekanan darah tinggi, preeklampsia, perdarahan selama hamil dan saat persalinan, hingga keguguran.
4. Persalinan prematur
Persalinan umumnya terjadi pada usia kehamilan 37-40 minggu, dan kelahiran sebelum rentang usia tersebut tergolong sebagai prematur. Janin kembar cenderung lebih cepat lahir dibandingkan janin tunggal sehingga risiko kelahiran prematur menjadi lebih besar.
Kehamilan kembar memang terasa mendebarkan karena risiko yang dibawanya lebih besar. Meski demikian, perencanaan kehamilan yang matang dan kontrol kandungan yang memadai bisa membantu Anda menjalani kehamilan dengan sehat.
Begitu mengetahui bahwa Anda hamil anak kembar, segera lakukan pemeriksaan untuk memperoleh gambaran tentang kondisi janin. Penuhi setiap kebutuhan Anda dengan baik agar bayi kelak lahir dalam kondisi optimal.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]