backup og meta

Jika Tidak Hati-hati, Yoga Bisa Meningkatkan 4 Risiko Kesehatan Ini

Jika Tidak Hati-hati, Yoga Bisa Meningkatkan 4 Risiko Kesehatan Ini

Siapa sangka, ternyata yoga yang gerakannya terlihat tenang serta perlahan juga bisa menyebabkan berbagai macam keluhan pada tubuh. Ya, yoga juga bisa memberikan risiko cedera. Karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui risiko-risikonya agar Anda terhindar dari efek negatif yoga.

Yoga beserta segudang manfaatnya

Olahraga yoga sudah dilakukan oleh banyak orang di dunia dan sudah terbukti manfaatnya bagi kesehatan. Misalnya saja, yoga dapat meningkatkan kesehatan mental, mengurangi stres, meningkatkan fungsi jantung, meningkatkan kekuatan hingga kelenturan otot dan sendi.

Benarkah yoga rentan sebabkan cedera?

Dilansir dari New York Times, seorang instruktur yoga senior, Glenn Black berpendapat bahwa pada dasarnya yoga sebaiknya dilakukan oleh orang dengan kondisi fisik yang baik. Atau, bisa juga yoga dilakukan untuk terapi kondisi tertentu dengan metode khusus. Oleh sebab itu, yoga memang tidak diperuntukkan untuk semua orang. 

Glenn sendiri mengaku bahwa dirinya sering melewatkan atau tidak melakukan postur berdiri dengan kepala di bawah (headstand) atau berdiri dengan tumpuan bahu ketika sedang melatih yoga.

Mengapa begitu? Ternyata, postur-postur tersebut cukup berisiko dan membahayakan. Biasanya, cedera terjadi karena kondisi fisik yang belum mumpuni atau masalah-masalah kesehatan yang sedang dialami. Beragam pose yoga memang membutuhkan kemampuan dan kelenturan khusus, tidak bisa sembarangan dipraktikkan. 

Daripada langsung melakukan yoga, lebih baik mencoba gerakan ringan terlebih dahulu untuk mengondisikan organ. Ini bertujuan untuk memperkuat bagian yang lemah pada badan.

Ternyata, pendapat ini diperkuat oleh survei kecil yang dilakukan di Finlandia di tahun 2008. Dalam survei tersebut, ditemukan bahwa 62 persen peserta survei yang melakukan yoga lebih dari sebulan mengaku mengalami cedera muskoskeletal dengan durasi lebih dari satu bulan. Survei ini dipublikasi di International Journal of Yoga Therapy.

Berbagai risiko melakukan yoga

Pada dasarnya, efek negatif yoga sangat jarang terjadi karena biasanya para instruktur sudah menyesuaikan tingkatan kesulitan pose dengan kemampuan Anda. Akan tetapi, berikut adalah berbagai risiko yang mungkin terjadi bila Anda tidak berhati-hati saat melakukan yoga. 

Komplikasi glaukoma

Glaukoma terjadi karena ada tekanan berlebih di belakang bola mata. Gangguan ini bisa menyebabkan kehilangan kemampuan untuk melihat. Ketika Anda melakukan gerakan yoga tertentu, misalnya gerakan-gerakan yang membuat tubuh Anda terbalik seperti headstand dan shoulderstand, tekanan pada mata akan meningkat dan dapat menyebabkan komplikasi pada mata.

Peningkatan tekanan darah

Teknik pernapasan yang kuat serta postur badan yang terbalik dapat meningkatkan tekanan darah. Jadi jika Anda sudah memiliki riwayat tekanan darah tinggi (hipertensi), beberapa pose yoga seperti Breath of Fire tidak akan meringankan kondisi Anda dan malah menambah parah.

Cedera punggung

Gerakan menekuk badan ke depan saat duduk yang dipaksakan bisa membuat cedera lempengan tulang belakang yang memang rentan, terutama di daerah lumbar. Lumbar adalah tulang punggung bagian bawah. Biasanya, yang terjadi adalah sakit punggung bagian bawah. Ini juga bisa diakibatkan karena kurangnya pemanasan.

Cedera otot

Sekitar 27 dari 76 kasus cedera karena yoga yang dilaporkan dalam jurnal PLoS ONE berasal dari cedera otot. Ini bisa diakibatkan oleh pemanasan yang kurang sehingga kelenturan Anda belum mencapai tahap tertentu, namun dipaksakan saat yoga. Solusinya, pastikan Anda dapat mengukur batas tarikan otot sehingga tidak ekstrem dan malah menghasilkan cedera.

Jadi, apakah yoga aman dilakukan?

Ya, yoga tetap aman untuk Anda lakukan. Pada dasarnya, yoga tidak berbahaya. Akan tetapi, yoga memang bukan jenis olahraga yang bisa ditujukan untuk semua orang dengan berbagai kondisi kesehatan.

Pastikan Anda menyimak dengan baik instruksi dari guru yoga Anda, mengikuti panduannya dengan baik, serta melakukan pemanasan dengan baik. Lakukan gerakan-gerakan ringan untuk membiasakan anggota tubuh Anda, sehingga Anda bisa melakukan astana tertentu. Melakukan astana yoga tanpa pemanasan yang benar akan memperbesar risiko cedera dan menimbulkan efek negatif yoga.

Selain itu, penting bagi Anda yang ingin melakukan yoga untuk mengetahui kondisi kesehatan Anda saat ini untuk mencegah efek negatif yoga. Jika Anda memiliki riwayat kesehatan tertentu, misalnya sakit punggung atau tekanan darah tinggi, konsultasikan dengan dokter. 

Sampaikan juga pada instruktur yoga Anda kondisi kesehatan apa yang Anda miliki. Dengan begitu, instruktur akan menyesuaikan latihan dan pose-posenya dengan kemampuan Anda.

[embed-health-tool-bmr]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Medical Daily. Yoga May Make Injuries Worse Cause Long Term Muscuskeletal Pain. Dilihat di http://www.medicaldaily.com/yoga-may-make-injuries-worse-cause-long-term-musculoskeletal-pain-419646. Diakses pada 19 September 2017.

New York times. How Yoga Can Wreck Your Body. Dilihat di http://www.nytimes.com/2012/01/08/magazine/how-yoga-can-wreck-your-body.html?mcubz=0. Diakses pada 19 September 2017.

Live Strong. Side Effects of Yoga. Dilihat di http://www.livestrong.com/article/365722-side-effects-of-yoga/. Diakses pada 19 Septermber 2017.  

NPR. The Risks and Reward of Practicing Yoga. Diakses pada 19 September 2017. Dilihat di http://www.npr.org/2012/02/07/146463156/the-risks-and-rewards-of-practicing-yoga.

Cramer, H. Adverse Associated with Yoga: A Systematic Review of Published Case Reports and Case Series. Dilihat di http://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0075515. Diakses pada 19 September 2017.

Jani Mikkonen, Palle Pedersen, and Peter William McCarthy (2008) A Survey of Musculoskeletal Injury among Ashtanga VinyasaYoga Practitioners. International Journal of Yoga Therapy: 2008, Vol. 18, No. 1, pp. 59-64. Dilihat di http://www.iaytjournals.org/doi/abs/10.17761/ijyt.18.1.l0748p25k2558v77?code=iayt-site. Diakses pada 19 September 2017

Versi Terbaru

18/12/2020

Ditulis oleh Fauzan Budi Prasetya

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus

Diperbarui oleh: Rachmadin Ismail


Artikel Terkait

7 Tips Pilates untuk Pemula yang Penting Diketahui

4 Gerakan Yoga untuk Membantu Mengatasi Disfungsi Ereksi pada Pria


Ditinjau secara medis oleh

dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Fauzan Budi Prasetya · Tanggal diperbarui 18/12/2020

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan