Kanker paru adalah salah satu jenis kanker yang paling umum menyerang jutaan orang di seluruh dunia setiap tahun. Hingga saat ini, penyebab utama munculnya kanker masih belum dapat dipastikan. Namun para ahli telah menemukan berbagai kemungkinan penyebab serta faktor risiko yang berkontribusi dalam diagnosis kanker paru-paru.
Berbagai penyebab kanker paru-paru
Berikut ini adalah beberapa kondisi yang diduga menjadi penyebab utama dari kanker paru-paru.
1. Kebiasaan merokok
Menurut Mayo Clinic, salah satu penyebab terjadinya kanker paru-paru adalah kebiasaan merokok. Hal ini berpotensi merusak sel-sel yang melindungi paru-paru. Saat Anda menghirup asap rokok yang mengandung karsinogen, perubahan yang terjadi pada jaringan paru-paru dapat terjadi seketika.
Artinya, tidak hanya pada perokok aktif, kondisi ini bisa menyebabkan masalah kesehatan pada perokok pasif. Awalnya, tubuh Anda masih mampu memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh rokok.
Namun, seiring berjalannya waktu, apalagi dalam kondisi jantung terus-menerus terpapar oleh zat karsinogen, perlahan-lahan, sel yang melindungi paru-paru akan mengalami kerusakan yang lebih parah.
Hal tersebut dapat menyebabkan sel-sel tidak berfungsi secara normal sehingga menjadi penyebab terbentuknya kanker paru-paru.
2. Paparan radon
Penyebab lain dari kanker paru-paru yang mungkin Anda alami adalah paparan radon, yaitu gas radioaktif yang tidak berwarna dan tidak berbau yang secara alami berada di dalam tanah. Zat ini bisa keluar dari tanah dan memasuki bagunan melalui retakan serta celah-celah kecil.
3. Zat kimia berbahaya
Selain asap rokok dan radon, ada pula penyebab dari kanker paru-paru, yaitu paparan zat kimia berbahaya. Biasanya, hal ini dialami oleh orang yang memiliki pekerjaan yang berhubungan langsung dengan zat-zat kimia tertentu.
Zat kimia berbahaya yang dapat meningkatkan potensi Anda mengalami kondisi ini adalah asbestos, uranium, arsenik, kadmium, kromium, nikel, dan beberapa produk petroleum yang sangat berbahaya.
Bahan kimia di atas dapat tercampur dengan udara yang Anda hirup. Mengingat bahan-bahan tersebut tidak berbau dan berasa, zat kimia menjadi sulit terdeteksi. Jika Anda mulai merasakan gejala dari kanker paru, segera periksakan diri ke dokter.
Anda pun disarankan untuk rutin memeriksakan kondisi kesehatan Anda jika sering terpapar dengan zat-zat tersebut sebagai bentuk pencegahan terhadap kanker paru-paru.
Faktor risiko lain yang berkontribusi terhadap kanker paru
Selain beberapa hal yang dapat menjadi penyebab kanker paru-paru, ada pula beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan potensi Anda mengalami kondisi tersebut, di antaranya:
1. Riwayat kesehatan keluarga
Sayangnya, kanker paru-paru merupakan salah satu penyakit yang dapat diturunkan. Jika ada anggota keluarga, seperti orangtua atau saudara yang memiliki kanker paru, maka risiko Anda mengalami kondisi tersebut juga semakin tinggi.
2. Riwayat kesehatan pribadi
Bukan hanya riwayat kesehatan keluarga saja yang bisa meningkatkan potensi Anda mengalami kanker paru-paru. Riwayat kesehatan pribadi juga bisa menjadi penyebab dari kanker paru-paru yang Anda alami.
Anda tentu akan lebih berisiko terkena kanker paru-paru apabila memiliki penyakit paru-paru kronis seperti TBC, bronkitis kronis, dan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK). Penyakit paru ini menyebabkan peradangan dan jaringan parut di paru-paru.
Jika Anda mengalami salah satu kondisi kesehatan tersebut, segera periksakan ke dokter untuk melakukan deteksi dini terhadap kanker paru. Apabila hasilnya positif atau Anda didiagnosis mengalami kondisi ini, segera jalani pengobatan kanker paru dan lakukan berbagai aktivitas yang dapat digunakan sebagai pengobatan alami terhadap kanker paru.
3. Terapi radiasi ke bagian dada
Rupanya, bukan hanya gaya hidup yang tak sehat yang dapat meningkatkan faktor risiko yang berpotensi menjadi penyebab kanker paru-paru. Pengobatan seperti terapi radiasi juga mampu meningkatkan potensi Anda mengalami kondisi ini.
Padahal, terapi radiasi umumnya digunakan sebagai salah satu jenis pengobatan kanker. Sayangnya, terapi ini dapat memicu terjadinya kanker paru-paru, khususnya jika Anda adalah seorang perokok aktif.
4. Pola makan
Jika Anda tidak ingin mengalami kanker paru-paru, Anda perlu mengurangi faktor risiko yang dapat menjadi penyebab dari kondisi tersebut. Salah satunya adalah pola makan yang tak sehat.
Nutrisi yang tepat tentu sangat diperlukan untuk memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak. Jika Anda tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisi oleh tubuh, risiko Anda mengalami kanker paru-paru akan semakin meningkat.
Tak hanya itu, mengonsumsi vitamin dan suplemen tertentu juga meningkatkan peluang Anda mengalami kondisi ini. Diduga, mengonsumsi beta karotene untuk perokok aktif justru meningkatkan risiko mengalami kanker yang satu ini.
5. Paparan asap rokok
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tidak hanya perokok aktif saja yang memiliki risiko mengalami kanker paru-paru dari kebiasaan merokok. Jika Anda hidup dengan seorang perokok aktif, atau dapat disebut sebagai perokok pasif, asap rokok yang Anda hirup sehari-hari dapat menyebabkan Anda mengalami kanker paru.
Oleh sebab itu, jika Anda seorang perokok aktif, berhentilah merokok demi kebaikan Anda dan orang-orang di sekitar. Begitu pula dengan Anda perokok pasif, sebisa mungkin hindari paparan asap rokok di mana pun Anda berada. Jika perlu, ingatkan orang terdekat Anda untuk berhenti merokok demi kesehatan bersama.
Penting bagi Anda untuk memahami apa saja penyebab dari kanker paru-paru agar lebih waspada. Selain itu, cobalah untuk mengelola berbagai faktor risiko yang Anda miliki jika tidak ingin mengalami kondisi ini.
Jika Anda sudah mengalami kanker paru-paru, hentikan segala kebiasaan hidup yang tak sehat, salah satunya adalah dengan berhenti merokok. Selain itu, cobalah untuk menerapkan gaya hidup sehat agar tahapan stadium kanker paru yang Anda alami tidak semakin parah. Hal ini juga penting dilakukan agar Anda tidak mengalami komplikasi dari kanker paru-paru.
Konsultasikan dengan dokter onkologi untuk mengetahui informasi lebih lanjut. Cari dokter onkologi terdekat dan tepercaya serta booking layanannya via Hello Sehat.
[embed-health-tool-bmi]