backup og meta

Pengangguran Berisiko Lebih Tinggi Terkena Serangan Jantung. Bisakah Dicegah?

Pengangguran Berisiko Lebih Tinggi Terkena Serangan Jantung. Bisakah Dicegah?

Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa pengangguran akan berisiko 50 persen lebih tinggi terkena serangan jantung dibandingkan mereka yang bekerja. Selain itu, risiko bahaya menganggur lainnya akan menyebabkan seseorang lebih rentan terkena depresi, gangguan mental, hingga lebih parahnya kematian.

Kenapa pengangguran lebih berisiko untuk terkena serangan jantung?

Memiliki pekerjaan baik itu menjadi pekerja kantoran atau memiliki bisnis sendiri adalah kebanggaan bagi masing-masing individu. Itulah sebabnya saat seseorang menjadi pengangguran, mereka jadi rentan mengalami stres hingga depresi sebab mereka tidak memiliki hal yang dibanggakan atau tidak ada keamanan finansial yang bisa menjadi jaminan hidup.

Sebuah penelitian mengejutkan telah menyebutkan bahwa mereka yang pengangguran mudah untuk mengalami penyakit serangan jantung.

Menurut Rasmus Roerth peneliti dari Copenhagen University Hospital, Denmark yang memimpin penelitian ini. Memiliki pekerjaan mampu meningkatkan status kesejahteraan dan penampilan seseorang. Di sisi lain, saat Anda kehilangan pekerjaan atau tidak memiliki pekerjaan, maka hal ini dikaitkan dengan peningkatan risiko depresi, gangguan kesehatan mental, dan bahkan muncul keinginan untuk bunuh diri.

Penelitian yang dipresentasikan pada acara Heart Failure 2017 dan the 4th World Congress on Acute Heart Failure ini meneliti semua pasien rawat inap yang berada di usia produktif atau usia kerja, yakni 18-60 tahun. Penelitian ini menggunakan data pasien sejak 1997 hingga 2012.

Dari 21.455 pasien rawat inap karena penyakit jantung, sebanyak 55 persen atau setara dengan 11.880 pasien merupakan pengangguran. Selama 1.005 hari, 16 persen pasien yang bekerja dan 31 persen pasien yang menganggur diketahui meninggal dunia. Setelah disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, dan jenjang pendidikannya, pasien gagal jantung  yang menganggur atau tidak bekerja memiliki peningkatan risiko kematian sebesar 50%.

Lalu, bagaimana cara mengatasi stres saat Anda menganggur?

Menjadi pengangguran memang bukan hal yang menyenangkan. Selain tidak mendapatkan pendapatan, menganggur bisa membuat Anda stres bahkan depresi. Namun, pada kenyatannya tidak semua orang mudah mendapatkan pekerjaan. Apalagi jika Anda adalah fresh graduate dan tidak punya pengalaman apa pun. Jangan khawatir, ada langkah-langkah untuk mengatasi stres karena masih menganggur.

Hal yang paling sederhana sekaligus sulit dilakukan untuk Anda yang menganggur adalah menerima kenyataan dan bersikap santai. Jangan sampai karena Anda belum bekerja, Anda jadi meratapi diri. Nikmati lah masa-masa ketika Anda belum bekerja karena ketika sudah bekerja belum tentu Anda mempunyai waktu untuk diri sendiri.

Anda bisa gunakan ungkapan semua akan indah pada waktunya. Anda bisa mengambil pengalaman Anda masih menganggur. Perbanyaklah waktu dengan orang yang Anda cintai karena mereka pasti akan selalu mendukung langkah Anda.

Tumpahkan isi hati Anda. Jika Anda merasa sulit menghadapi stres karena masih menganggur, Anda bisa berbicara dengan seseorang dekat denganmu, seperti orangtua, sahabat, sampai pacar. Dari curhat, Anda bisa temukan beberapa tips berguna dan cara-cara mengatasinya.

Selain itu Anda juga bisa sibukkan diri. Misalnya, merencanakan karir apa yang Anda inginkan, mempersiapkan wawancara dengan sempurna, mengeksplorasi ide baru, bila perlu pergi berlibur untuk ‘mengeksploitasi’ waktu kosong Anda. Tetap positif selama fase pengangguran itu sangat penting. Tetap positif dan optimistis dengan masa depan Anda.

[embed-health-tool-heart-rate]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Effect of unemployment on cardiovascular risk factors and mental health. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/24727560. Accessed 21/07/2017.

Unemployment May Be Associated With Increased Heart Attack Risk. http://www.acc.org/latest-in-cardiology/articles/2012/11/14/13/06/unemployment-and-heart-attack-risk. Accessed 21/07/2017.

Job Loss and Unemployment Stress.

https://www.helpguide.org/articles/stress/job-loss-and-unemployment-stress.htm. Accessed 21/07/2017.

Versi Terbaru

08/03/2021

Ditulis oleh Yuliati Iswandiari

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus

Diperbarui oleh: Ilham Aulia Fahmy


Artikel Terkait

Serangan Jantung

6 Gejala Serangan Jantung pada Wanita yang Sering Diabaikan


Ditinjau secara medis oleh

dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Yuliati Iswandiari · Tanggal diperbarui 08/03/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan