backup og meta

Manfaat Beta-Glucan, Serat Larut Pengontrol Kolesterol

Manfaat Beta-Glucan, Serat Larut Pengontrol Kolesterol

Serat merupakan salah satu zat gizi penting yang dibutuhkan tubuh. Selain memelihara kesehatan saluran pencernaan, salah satu jenis serat yang disebut beta-glucan rupanya juga bisa digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol.

Lantas apa yang membedakan beta-glucan dengan jenis serat lain? Di mana jenis serat ini bisa ditemukan? Temukan jawabannya melalui artikel berikut!

Apa itu beta-glucan?

Beta-glucan atau beta-glukan adalah sejenis serat yang ditemukan dalam beragam makanan alami, seperti oat, barley, jamur, dan beberapa jenis ragi.

Serat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu serat larut (soluble fiber) dan tidak larut (insoluble fiber). Serat larut akan luruh saat bertemu air atau cairan dalam tubuh dan berubah menjadi gel di dalam usus.

Sementara itu, insoluble fiber yang masuk ke dalam tubuh akan tetap utuh karena tidak dapat berinteraksi dengan cairan. Manfaat utama insoluble fiber adalah melunakkan feses sehingga mencegah sembelit.

Beta-glucan sendiri termasuk dalam salah satu jenis serat larut. β-glucan merupakan jenis polisakarida yang berarti terbentuk dari gabungan karbohidrat sederhana.

Manfaat dan cara kerja beta-glucan dalam tubuh

roti gandum kaya serat daripada nasi

Beberapa penelitian telah membuktikan manfaat beta-glucan bagi kesehatan. Meski begitu, efeknya pada setiap orang bisa berbeda-beda.

Hal tersebut tergantung dengan sumber makanan, jumlahnya, dan kondisi kesehatan orang itu sendiri.

Berikut adalah beberapa manfaat beta-glucan bagi kesehatan manusia.

1. Mengurangi kolesterol

Penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Molecular Medicine (2018) menyebutkan bahwa beta-glucan akan bekerja menurunkan kolesterol dengan cara mengikatnya saat melewati usus.

Selain kolesterol, gel yang terbentuk saat beta-glucan bertemu dengan cairan juga akan mengikat asam empedu, asam lemak bebas, dan monogliserida sehingga kadar kolesterol darah dapat menurun.

2. Mengurangi risiko penyakit jantung

Penelitian lain yang diterbitkan dalam Frontiers in Nutrition (2019) menyebutkan bahwa berkat penyerapan kolesterol yang menurun, risiko seseorang untuk mengalami penyakit jantung juga ikut berkurang.

Pada penelitian tersebut, ditemukan bahwa mengonsumsi 3 gram beta glukan setiap hari selama delapan minggu dapat menurunkan kadar low-density lipoprotein (LDL) hingga 15 persen.

Tahukah Anda?

LDL juga disebut sebagai kolesterol jahat karena keberadaannya di dalam tubuh yang berlebihan bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

3. Mengurangi risiko obesitas

gandum utuh

Seperti jenis serat larut lainnya, beta-glukan juga dapat memperlambat laju makanan di dalam usus.

Dengan begitu, tubuh memerlukan waktu lebih lama untuk menyerap makanan sehingga rasa lapar tidak mudah datang.

Selain itu, makanan tinggi serat larut biasanya juga rendah kalori, gula, dan lemak sehingga membantu mengurangi risiko obesitas.

4. Memperbaiki sistem kekebalan tubuh

Mengonsumsi beta-glucan secara rutin juga dipercaya mampu membantu memperbaiki sistem kekebalan tubuh.

Beta-glukan akan memperbaiki sistem kekebalan tubuh dengan cara mencegah infeksi hingga peradangan.

Namun, sejauh ini pembuktian manfaat beta-glukan untuk memperbaiki sistem kekebalan tubuh baru terbukti pada hewan.

Sumber makanan tinggi beta-glucan

Biji-bijian jenis serealia, terutama jelai atau barley malt dan oat merupakan makanan dengan kandungan beta-glukan paling tinggi.

Selain itu, Anda juga bisa mendapatkan beta-glucan dari berbagai sumber makanan lain seperti berikut.

  • Jamur reishi.
  • Ganggang.
  • Jamur maitake.
  • Sorghum.
  • Rumput laut.
  • Jamur.
  • Jagung
  • Ragi roti (Saccharomyces cerevisiae).
  • Gandum.
  • Beras.

Meski begitu, mengonsumsi makanan yang mengandung serat seperti beta-glucan tidak bisa menjadi satu-satunya cara menjaga kolesterol.

Anda tetap perlu menerapkan gaya hidup sehat seperti menjaga pola makan, rutin olahraga, dan istirahat yang cukup untuk mengontrol kolesterol dalam tubuh.

Selain itu, perlu diingat bahwa kolesterol juga memiliki manfaat dan tidak sepenuhnya berdampak buruk bagi kesehatan.

Selama jumlahnya tidak berlebihan, zat yang secara alami diproduksi oleh tubuh ini juga memiliki berbagai manfaat, seperti mendorong produksi vitamin D, hormon steroid, hingga melindungi sel.

Namun, jika kadar kolesterol melebihi batas normal, berbagai masalah kesehatan memang bisa terjadi.

Kolesterol yang tinggi dapat menumpuk di dalam pembuluh darah sehingga menyebabkan penyumbatan. Kondisi inilah yang kemudian bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

[embed-health-tool-heart-rate]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Sima, P., Vannucci, L., & Vetvicka, V. (2018). β-glucans and cholesterol (Review). International Journal of Molecular Medicine. Retrieved 03 September 2023 from https://doi.org/10.3892/ijmm.2018.3411.

Scientific opinion on the substantiation of a health claim related to oat beta glucan and lowering blood cholesterol and reduced risk of (coronary) heart disease pursuant to article 14 of regulation (EC) no 1924/2006. (2010). EFSA Journal8(12). Retrieved 03 September 2023 from https://doi.org/10.2903/j.efsa.2010.1885

Beta-glucan. (n.d.). University of Michigan | Michigan Medicine. Retrieved 03 September 2023 from https://www.uofmhealth.org/health-library/hn-2805007

Joyce, S. A., Kamil, A., Fleige, L., & Gahan, C. G. (2019). The cholesterol-lowering effect of oats and oat beta Glucan: Modes of action and potential role of bile acids and the microbiome. Frontiers in Nutrition6. Retrieved 03 September 2023 from https://doi.org/10.3389/fnut.2019.00171.

Beta-glucan in foods and health benefits. (2022). Retrieved 03 September 2023 from https://doi.org/10.3390/books978-3-0365-5108-1.

Whitehead, A., Beck, E. J., Tosh, S., & Wolever, T. (2014). Cholesterol-lowering effects of oat β-glucan: A meta-analysis of randomized controlled trials. The American Journal of Clinical Nutrition100(6), 1413-1421. Retrieved 03 September 2023 from https://doi.org/10.3945/ajcn.114.086108.

Versi Terbaru

10/09/2023

Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Hillary Sekar Pawestri


Artikel Terkait

Bukan Cuma Makanan, Ini 11 Penyebab Kolesterol Tinggi

Benarkah Durian Bisa Menyebabkan Kolesterol Tinggi?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 10/09/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan