backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

4 Risiko Efek Samping Obat Lipitor untuk Menurunkan Kolesterol

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 08/02/2021

    4 Risiko Efek Samping Obat Lipitor untuk Menurunkan Kolesterol

    Kolesterol tinggi tidak boleh disepelekan. Selain dengan perubahan gaya hidup yang lebih sehat, beberapa orang mungkin juga diresepkan obat lipitor oleh dokter untuk menurunkan kolesterolnya. Cara kerja lipitor adalah dengan memblokir enzim HMG-CoA yang meneruskan sinyal ke hati (liver) untuk menghasilkan kolesterol. Obat lipitor juga sering digunakan untuk mencegah penyakit jantung.

    Meski begitu, sama seperti obat-obatan lainnya, obat lipitor juga memiliki risiko efek samping yang perlu Anda ketahui.

    Obat lipitor adalah obat penurun kolesterol dengan beberapa efek samping di bawah ini

    1. Kram dan nyeri otot

    Kram dan nyeri otot adalah efek samping yang paling sering terjadi dari penggunaan obat lipitor. Sensasinya bisa terasa hanya di salah satu sisi tubuh atau bahkan keduanya. Nyeri biasanya terjadi pada otot lengan, kaki, punggung, dan bahu.

    2. Masalah fungsi hati

    Lipitor adalah obat statin yang bisa memicu masalah fungsi organ hati. Meski begitu, risiko efek samping yang satu ini termasuk jarang.

    Masalah fungsi hati akibat penggunaan lipitor bisa dideteksi lewat tes fungsi hati. Bila hasilnya menunjukkan peningkatan yang di atas nilai normal, dokter akan mengganti lipitor dengan jenis obat statin lainnya.

    Orang dengan penyakit hati sangat berisiko untuk mengalami masalah fungsi hati. Maka, dokter akan melakukan pemeriksaan intensif terlebih dahulu sebelum meresepkan lipitor untuk Anda.

    3. Memicu risiko diabetes

    Sebuah penelitian dari British Medical Journal pada tahun 2014 menemukan bahwa obat statin lipitor berpotensi memicu diabetes setelah melakukan pengamatan terhadap 137 ribu pasien kolesterol tinggi. Penelitian tersebut melaporkan bahwa risiko diabetes paling rentan terjadi dalam 4 bulan pertama setelah mengonsumsi obat.

    Lipitor adalah obat statin yang dapat meningkatkan kadar gula darah Anda sehingga meningkatkan risiko Anda untuk mengalami diabetes. Risiko ini terbilang kecil, namun harus tetap diwaspadai. 

    Yang perlu dipahami, dokter meresepkan lipitor untuk Anda karena paham benar manfaatnya lebih besar daripada risiko bahaya kenaikan gula darah yang sangat sedikit. Jika Anda masih khawatir, sebaiknya konsultasikan lebih lanjut pada dokter yang menangani Anda.

    4. Jadi gampang lupa

    Tahun 2014 lalu, FDA, badan pengawas obat dan makanan di Amerika setara BPOM, melaporkan bahwa obat lipitor dapat menyebabkan efek samping hilang memori sementara alias gampang lupa.

    Namun, penelitian oleh tim peneliti di John Hopkins Medicine pada tahun 2013 pada 23 ribu orang pria dan wanita menunjukkan tidak ada kaitan antara pemakaian statin dengan kehilangan memori atau demensia. Justru sebaliknya, penggunaan statin dapat membantu mencegah terjadinya demensia. Ini mungkin terjadi karena salah satu tipe demensia terjadi akibat adanya sumbatan pada pembuluh darah otak. Statin membantu mencegah terjadinya sumbatan ini.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 08/02/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan