Mpox, yang sebelumnya dikenal sebagai monkeypox (cacar monyet), telah menjadi isu kesehatan global yang signifikan, termasuk di Indonesia. Inilah yang perlu Anda ketahui seputar penularan dan pencegahan mpox.
Sekilas tentang monkeypox (mpox)
Penyakit ini pertama kali diidentifikasi pada monyet pada tahun 1958 dan disebabkan oleh virus monkeypox (MPXV), yang merupakan bagian dari genus Orthopoxvirus.
Mpox memiliki beberapa varian atau clade, yaitu Clade I (Ia dan Ib) serta Clade II (IIa dan IIb). Meskipun gejalanya mirip dengan cacar, tingkat keparahannya lebih rendah.
Sejak Januari 2022, WHO mencatat 102.997 kasus mpox yang terkonfirmasi dan 186 kasus probable, dengan 223 kematian.
Pada Juli 2024, terjadi peningkatan 8,8% dalam jumlah kasus baru dibandingkan bulan sebelumnya. Kasus terbanyak dilaporkan dari Wilayah Afrika (54,9%) dan Wilayah Amerika (24,2%).
Akibatnya, WHO kembali menetapkan status Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) untuk mpox pada 14 Agustus 2024.
Di Indonesia, kasus mpox pertama dilaporkan pada 20 Agustus 2022. Hingga saat ini, tercatat 88 kasus tersebar di beberapa provinsi.
Penularan mpox dapat terjadi melalui apa saja?
Cacar monyet alias monkeypox (mpox) dapat menular melalui perantara sebagai berikut.
1. Kontak langsung
Mpox menyebar dari orang ke orang terutama melalui kontak erat dengan seseorang yang terinfeksi. Kontak erat mencakup:
- skin-to-skin (seperti menyentuh atau kontak seksual),
- mouth-to-mouth atau mouth-to-skin contact (berciuman), serta
- kontak dekat seperti berbicara atau bernapas dalam jarak dekat, yang dapat menghasilkan partikel pernapasan menular.
Orang dengan banyak pasangan seksual memiliki risiko lebih tinggi tertular mpox.
2. Kontak tidak langsung
Orang juga dapat terinfeksi mpox melalui benda yang terkontaminasi seperti pakaian atau linen, melalui cedera jarum dalam pelayanan kesehatan, atau di lingkungan komunitas seperti tempat pembuatan tato.
3. Transmisi vertikal
Selama kehamilan atau persalinan, virus dapat ditularkan ke bayi. Infeksi mpox selama kehamilan dapat berbahaya bagi janin atau bayi yang baru lahir dan dapat menyebabkan keguguran, lahir mati, kematian bayi baru lahir, atau komplikasi bagi ibu.
4. Penularan dari hewan ke manusia
Di negara endemik mpox, transmisi dari hewan ke manusia terjadi melalui kontak langsung dengan hewan atau cairan tubuh mereka melalui gigitan atau cakaran, atau dari konsumsi daging liar yang tidak dimasak dengan baik.
Siapa saja yang paling berisiko tertular mpox?
Siapa pun dapat tertular mpox jika tidak melakukan tindakan pencegahan. Namun, berikut adalah kelompok yang paling berisiko.
- Orang yang melakukan kontak erat dengan individu yang terinfeksi.
- Tenaga kesehatan yang menangani pasien mpox.
- Petugas lab yang menangani kasus mpox.
- Individu seksual aktif yang berganti-ganti pasangan/pasangan seks multipel.
- Pria yang berhubungan seks dengan pria (LSL).
- Pekerja seks komersial.
- Bayi baru lahir, anak-anak, dan orang dengan gangguan kekebalan tubuh (imunokompromais).
- Orang yang tinggal di daerah endemik, termasuk di Afrika barat dan tengah, atau yang melakukan kontak dengan hewan di hutan tersebut.
Upaya pencegahan terhadap infeksi mpox
Berikut adalah berbagai cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah penularan cacar monyet atau mpox.
1. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
Lakukan cuci tangan dengan sabun dan air setelah kontak dengan hewan atau manusia yang terinfeksi dan tetap mendapat informasi tentang risiko mpox di komunitas anda.
Ketahui gejala monkeypox dan periksakan diri Anda secara teratur.
2. Penggunaan alat pelindung diri (APD)
Sebagai tenaga kesehatan, gunakan alat pelindung diri lengkap saat merawat pasien terinfeksi.
3. Hindari kontak erat
Hindari kontak erat dengan individu yang terinfeksi. Jika kontak erat tidak dapat dihindari, gunakan alat pelindung diri yang sesuai.
4. Hindari barang-barang terkontaminasi
Hindari berbagi tempat tidur, pakaian, atau handuk dengan orang yang terinfeksi.
5. Praktik seks aman
Praktikkan seks yang aman dengan tidak berganti-ganti pasangan seks dan menggunakan pengaman.
6. Hindari kontak dengan satwa liar
Hindari kontak dengan satwa liar yang sakit atau mati sebagai cara pencegahan cacar monyet.
7. Masak daging dengan benar
Masak semua makanan yang mengandung daging dengan benar sebelum dikonsumsi.
8. Vaksinasi
Lakukan vaksinasi monkeypox bagi kelompok berisiko termasuk individu yang kontak erat, tenaga kesehatan dan petugas lab yang menangani kasus mpox, pasangan seks multipel, LSL, dan ODHIV.
9. Ikuti panduan kesehatan
Ikuti panduan penyedia layanan kesehatan atau otoritas kesehatan masyarakat nasional saat didiagnosis dengan mpox.
Ikuti langkah-langkah pengendalian pencegahan infeksi untuk menghentikan penularan, termasuk isolasi individu yang terinfeksi.
10. Perangi misinformasi
Bantu memerangi misinformasi mengenai mpox dengan hanya membagikan informasi dari sumber yang akurat dan terpercaya.
Ditulis oleh dr. Yudo Irawan, Sp.DVE, Subsp. Ven., FINSDV dan dr. Gloria Usodo.
Pencegahan cacar monyet
- Mpox, yang sebelumnya dikenal sebagai monkeypox (cacar monyet), dapat menular melalui kontak langsung dan tidak langsung, transmisi vertikal dari ibu hamil ke janin, serta transmisi dari hewan ke manusia.
- Pencegahan mpox dilakukan melalui perilaku hidup bersih dan sehat, penggunaan alat pelindung diri pada tenaga kesehatan, praktik seks yang aman, vaksinasi, serta dengan menghindari kontak dengan orang yang sakit, barang-barang terkontaminasi, dan satwa liar.
- Selain dengan melakukan cara di atas, mengikuti panduan kesehatan dan memerangi misinformasi juga sama pentingnya untuk mencegah infeksi mpox alias cacar monyet.