Lalat merupakan salah satu serangga yang paling sering ditemui di lingkungan rumah. Tidak hanya mengganggu kenyamanan, beberapa jenis lalat bahkan dapat menyebarkan penyakit. Salah satunya adalah Sarcophaga, atau yang secara awam dikenal sebagai lalat daging.
Apa itu lalat daging?
Lalat daging atau Sarcophaga adalah sebutan umum untuk berbagai jenis lalat yang meletakkan telur atau larvanya di bangkai atau bahan organik yang membusuk, seperti kotoran, pupuk, sampah, dan luka terbuka.
Lalat daging memang tidak tidak menjadi penyebab penyakit yang spesifik, seperti lalat tse-tse yang menyebabkan penyakit tidur.
Meski begitu, lalat daging bisa menyebabkan penyakit kolera, salmonelosis, demam tifoid (tipes), dan beragam infeksi gastrointestinal.
Karakteristik dan siklus hidup lalat daging
Lalat daging memiliki ukuran kira-kira 10–14 mm dengan ciri khas tiga garis hitam dan abu-abu pada bagian toraks dan pola kotak-kotak pada perutnya.
Mengacu informasi pada laman General Entomology, ciri khas lain dari lalat Sarcophaga adalah mata merah dan tubuh penuh bulu.
Siklus hidup lalat daging atau flesh fly terdiri dari empat tahap, yaitu telur, larva (belatung), pupa (kepompong), dan lalat dewasa.
Telur biasanya akan menetas langsung di dalam tubuh lalat dewasa. Ketika dikeluarkan, satu lalat betina bisa menghasilkan hingga 20–40 larva.
Tahap larva biasanya bertahan selama 3–4 hari dan diikuti dengan tahap kepompong selama 12–15 hari.
Setelah menjadi lalat dewasa, mereka akan meninggalkan inangnya dan mencari tempat baru yang paling sesuai dengan kebutuhannya.
Apa bahaya lalat daging bagi kesehatan?
Lalat daging merupakan hewan vektor, yang artinya bisa menjadi perantara berbagai penyakit infeksi. Ini lantaran lalat mencari makan dan sering hinggap di tempat sampah, kotoran, atau bangkai.
Itu artinya, lalat daging yang masuk ke rumah dan hinggap pada makanan atau minuman Anda bisa menularkan berbagai infeksi yang berasal dari tempat-tempat tersebut.
Berikut adalah beberapa jenis penyakit yang bisa ditularkan oleh Sarcophaga dan patut Anda waspadai.
1. Diare
Masalah kesehatan yang paling umum disebarkan oleh lalat adalah diare. Penyakit ini terjadi ketika ada makanan yang dihinggapi lalat daging yang membawa bakteri E. coli atau Salmonella.
Diare yang disebabkan oleh bakteri bisa berakibat fatal jika tidak segera diatasi, khususnya pada anak-anak dan lansia. Segera kunjungi dokter jika diare tidak kunjung membaik dalam kurun 24 jam.
2. Miasis
Sama seperti lalat hijau, flesh fly bisa menyebabkan miasis, yaitu kondisi ketika belatung masuk dan berkembang di dalam jaringan tubuh manusia atau hewan.
Miasis terjadi ketika lalat betina meletakkan larvanya di atas luka terbuka atau makanan. Kondisi ini bisa membuat luka semakin parah dan membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh.
Meski lebih sering terjadi di bawah jaringan kulit, tidak menutup kemungkinan belatung akan hidup di dalam perut atau usus sehingga berisiko menimbulkan masalah kesehatan yang lebih parah.
3. Keracunan makanan
Lalat daging yang hinggap di atas makanan atau minuman mungkin membawa berbagai mikroorganisme penyebab keracunan makanan, seperti Salmonella dan E. coli.
Keracunan makanan umumnya ditandai dengan mual, muntah, diare, dan sakit perut. Pada kasus yang parah, keracunan makanan bisa menyebabkan dehidrasi berat dan diare berdarah.
Meski umum terjadi, keracunan makanan tidak boleh diabaikan. Pasalnya, kondisi ini bisa berdampak lebih parah pada anak-anak, lansia, dan orang dengan imun yang lemah.
4. Disentri
Apabila Anda mengalami diare yang tidak kunjung membaik atau bahkan disertai darah usai makan makanan tertentu, ini mungkin saja menandakan disentri.
Disentri merupakan infeksi usus akibat bakteri Shigella, E. coli, atau parasit Entamoeba histolytica yang bisa dibawa oleh lalat daging yang masuk ke rumah.
Selain diare, disentri biasanya menyebabkan kram perut, mual, hingga demam. Segera kunjungi dokter ketika Anda mulai merasakan gejala dehidrasi atau saat demam mencapai 40 ºC.
Sampah yang menumpuk bisa menjadi salah satu alasan kenapa banyak lalat daging di rumah. Maka dari itu, cara mengusir lalat yang efektif adalah mengelola pembuangan sampah di lingkungan rumah.
Untuk mencegah penularan penyakit melalui lalat daging, Anda juga perlu menjaga kebersihan rumah, terutama di tempat penyimpanan makanan.
Bila perlu, sebaiknya pertimbangkan untuk memasang jebakan lalat di area tertentu yang kerap didatangi serangga ini, seperti dapur dan ruang makan.
Kesimpulan
- Lalat daging atau Sarcophaga merupakan lalat yang kerap hinggap di bangkai dan bahan organik lainnya yang sudah membusuk.
- Karakteristik flesh fly ada pada tiga garis hitam dan abu-abu pada bagian toraks. Lalat ini juga bisa dikenali dari matanya yang merah dan tubuh penuh bulu.
- Lalat daging bisa menyebarkan mikroorganisme penyebab penyakit melalui makanan dan minuman. Beberapa penyakit yang bisa disebarkan olehnya adalah diare, miasis, dan disentri.