Meski COVID-19 telah menjadi perhatian bagi sebagian besar masyarakat di dunia, bukan berarti kita telah lepas dari risiko demam berdarah.1 Demam berdarah menjadi salah satu penyakit akibat gigitan nyamuk yang kini dapat dideteksi lebih cepat dan mudah melalui rapid test khusus. Pemeriksaan metode rapid test memiliki segudang manfaat dan dapat membantu diagnosis dini penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Sekilas tentang demam berdarah
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit akibat infeksi virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti betina.
Penyakit yang umumnya terjadi di negara-negara dengan iklim hangat dan lembap ini, memiliki masa inkubasi selama 4-10 hari setelah gigitan nyamuk, kemudian gejala akan mulai muncul.
Gejala demam berdarah bisa jadi akan bervariasi pada setiap orang, tergantung pada tingkat keparahan serta fase DBD yang sedang dilewati. Bahkan, beberapa orang mungkin tidak menunjukkan gejala apa pun, ini yang sering mengecoh.2,3
Oleh karena gejala yang bisa bervariasi dan berbeda bagi setiap orang, dibutuhkan tes pemeriksaan demam berdarah oleh tenaga medis.
Pemeriksaan demam berdarah ini untuk menentukan apakah seseorang terjangkit virus demam berdarah atau tidak.4
Tes demam berdarah konvensional
Menurut World Health Organization (WHO), terdapat beberapa tes pemeriksaan secara konvensional terhadap demam berdarah.4
Isolasi virus
Isolasi virus merupakan tes darah yang dilakukan selama beberapa hari pertama infeksi dengan mengisolasi virus dari darah.
Tes ini dilakukan melalui beberapa jenis metode yang disebut tes reverse transcriptase-polymerase chain reaction (RT-PCR) dan hanya dapat dilakukan oleh staf medis yang terlatih, serta membutuhkan peralatan dan laboratorium khusus.
Deteksi antibodi IgM
Metode ini mendeteksi antibodi anti-dengue yang dikenal sebagai IgM/ IgG dalam darah untuk memastikan infeksi pada pasien.
Tes ini biasanya dilakukan setelah 5 hari gejala demam berdarah muncul. Umumnya antibodi IgM akan muncul sekitar satu minggu setelah tubuh terinfeksi virus dengue.
Itulah mengapa, setelah tes ini dilakukan, biasanya dibutuhkan beberapa hari agar hasilnya tersedia.
Pemeriksaan DBD metode rapid test
Sebagian besar metode tes demam berdarah dapat mendeteksi kadar protein dalam darah yang diproduksi oleh virus dengue.4
Namun, saat ini telah tersedia metode rapid test lainnya yang tidak hanya dapat mendeteksi protein, tapi juga antibodi IgM dan IgG dalam darah manusia.
Metode pemeriksaan dan tes demam berdarah ini didasarkan pada teknologi canggih, sehingga hasilnya menunjukkan tingkat akurasi yang tinggi.5
Selain itu tes ini berbeda dengan tes diagnostik konvensional yang biasanya memerlukan usap tenggorokan atau hidung.
Tes cepat dengue melibatkan pengambilan darah yang hasilnya dapat diketahui dalam waktu sekitar 15-20 menit. Anda pun jadi bisa menghemat lebih banyak waktu.
Namun, meski tes ini bisa disebut sebagai rapid test, tes hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis yang terlatih, sehingga tidak bisa dilakukan di rumah tanpa pengawasan.
Maka dari itu, lakukan pemeriksaan demam berdarah dengue (DBD) dengan metode rapid test oleh tenaga medis profesional, seperti perawat, dokter, dan petugas laboratorium.
Pentingnya melakukan tes demam berdarah
Melakukan tes demam berdarah sangatlah penting untuk dilakukan, terutama jika Anda atau orang terdekat menunjukkan gejala demam berdarah.
Dengan adanya diagnosis dan pemeriksaan yang lebih cepat dan akurat melalui metode rapid test demam berdarah, maka penanganan selanjutnya pun dapat dilakukan lebih cepat oleh dokter.
Hal ini juga berguna untuk mencegah perkembangan infeksi menjadi demam berdarah yang lebih parah.4
Dengan adanya diagnosis yang lebih cepat dan akurat melalui rapid test demam berdarah, maka penanganan selanjutnya pun dapat dilakukan lebih cepat pula oleh dokter.