Banyak orang yang langsung meneteskan obat mata yang dijual bebas di apotek untuk mengobati mata merahnya, tanpa berkonsultasi dulu ke dokter. Mungkin Anda juga termasuk salah satunya. Padahal, pemakaian obat mata tidak boleh sembarangan. Pemakaian obat tetes mata yang sembarangan dapat meningkatkan risiko glaukoma. Risiko ini terutama tinggi untuk obat tetes mata steroid. Tidak percaya? Ketahui ulasan lengkapnya dalam artikel ini.
Sembarangan pakai obat tetes mata steroid meningkatkan risiko glaukoma
Glaukoma adalah kerusakan saraf mata yang menyebabkan gangguan penglihatan dan kebutaan. Umumnya glaukoma disebabkan karena tingginya tekanan dalam bola mata.
Obat mata steroid yang digunakan setiap hari dan dalam jangka waktu panjang akan meningkatkan penumpukkan glikosaminoglikan, yaitu komponen struktural utama dari tulang rawan yang ditemukan dalam kornea. Penumpukan glikosaminoglikan ini akan menyumbat aliran cairan di dalam mata.
Selain itu, obat mata steroid juga akan meningkatkan produksi protein di trabecular meshwork (saluran-saluran di mata) yang kemudian dapat menyumbat aliran cairan di dalam mata. Karena aliran cairan di dalam mata terbendung akibat terjadinya penyumbatan, hal tersebut membuat tekanan di bola mata meningkat.
Peningkatkan tekanan di bola mata ini akan menyebabkan kerusakan saraf optik yang menghubungkan penglihatan dengan otak. Akhirnya, lama kelamaan luas pandangan pun akan menyempit sehinga menyebabkan glukoma. Jika kondisi ini dibiarkan terlalu lama, bahkan dapat berujung pada kebutaan.
Selain glaukoma, penggunaan obat tetes mata dalam jangka panjang yang mengandung steroid juga bisa menyebabkan lensa menjadi keruh atau dalam bahasa medisnya disebut dengan katarak.
Pentingnya membaca informasi kandungan dalam kemasan obat tetes
Anda bisa datang langsung ke klinik atau rumah sakit yang Anda tuju atau booking dokter spesialis mata terlebih dahulu melalui platform Hello Sehat.
[embed-health-tool-bmi]