backup og meta

Seberapa Sering Kita Harus Mengganti Spons Cuci Piring?

Seberapa Sering Kita Harus Mengganti Spons Cuci Piring?

Di antara sekian banyak peralatan dapur yang rutin digunakan, spons cuci piring adalah salah satu peralatan yang Anda gunakan setiap hari. Bahkan dalam waktu sehari Anda bisa menggunakan alat cuci piring ini beberapa kali.

Sayangnya, banyak ibu rumah tangga yang jarang mengganti spons dan lebih memilih untuk mencucinya supaya bersih. Sebenarnya, seberapa sering Anda harus mengganti spons cuci piring di dapur? 

Kapan harus mengganti spons cuci piring?

Membersihkan spons cuci piring memang kerap terabaikan dalam pekerjaan rumah tangga

Anda pasti berpikir karena fungsinya untuk mencuci peralatan makan dan masak yang kotor dan setiap hari selalu terkena sabun, maka spons dianggap aman dari kuman maupun bakteri. 

Percaya atau tidak, spons justru merupakan salah satu benda di dalam rumah yang paling kotor selain kran air, kain lap dan wastafel.

Jika Anda memiliki kebiasaan buruk jarang mengganti spons cuci piring di dapur, sebaiknya segera hentikan kebiasaan ini. 

Anda sebaiknya tidak menggunakan spon cuci piring setelah dipakai seminggu. Itu artinya, Anda harus mengganti spons cuci piring satu minggu sekali.

Mengapa? Karena ternyata benda yang berguna untuk membersihkan peralatan makan dan masak tersebut merupakan tempat favorit bagi kuman untuk berkembang biak.

Dalam penelitian yang telah diterbitkan di jurnal Scientific Reports, para peneliti menganalisis 14 spons dapur bekas yang dikumpulkan.

Penelitian ini menemukan bahwa alat pembersih di dapur yang satu ini menyimpan jumlah bakteri yang sangat tinggi.

Spons cuci piring adalah ‘rumah’ bagi triliunan bakteri

Spons cuci piring adalah tempat favorit mikroorganisme karena memiliki area permukaan yang besar, basah, dan disimpan di lingkungan dapur yang hangat. 

Kotoran dan sisa-sisa makanan yang tertinggal di spons juga menjadi makanan bagi bakteri.

Masih dari penelitian yang sama, ditemukan fakta bahwa spons dapur bekas, meski yang kondisinya masih terlihat bagus, bisa menjadi ‘rumah’ bagi hampir lima triliun bakteri.

Banyaknya jumlah bakteri ini, membuat spons cuci piring bahkan lebih kotor dari limbah toilet.

Setiap sentimeter kubik jaringan spons mengandung tujuh sampai delapan kali lebih banyak bakteri daripada jumlah manusia yang tinggal di bumi.

Dari sekian banyak bakteri tersebut, para peneliti menemukan beberapa jenis yang dapat membahayakan anak-anak dan orangtua.

Jadi penting bagi para ibu yang memiliki anak atau orangtua, terlebih yang sedang sakit, untuk mengganti spons secara rutin seminggu sekali.

Jika tidak, bakteri patogen seperti E. coli dan Salmonella yang ada dalam spons mungkin bisa menyebabkan berbagai macam penyakit, terlebih jika bakteri tertinggal di cucian piring Anda.

Adakah cara untuk membersihkan spons cuci piring di dapur?

Membilas spons dengan air bersih setelah digunakan, tidak cukup untuk menyingkirkan kuman-kuman yang menempel pada rongga maupun pori-porinya.

Ketika Anda membersihkan wastafel atau bagian dapur lainnya dengan spons setelah mencuci piring, Anda berpotensi memindahkan kuman dari permukaan yang satu ke lainnya. Besar kemungkinannya bakteri ikut tersebar ke area tersebut.

Jika membilas spons hanya dengan air tidak cukup, lantas apa yang seharusnya dilakukan untuk membuat spons bebas dari bakteri? Ada beberapa cara yang bisa dicoba.

Untuk membunuh bakteri panaskan spons di dalam microwave selama satu atau dua menit pada suhu tinggi. Kemudian keluarkan spons dan angin-anginkan hingga dingin, baru gunakan lagi untuk mencuci piring.

Cara kedua yakni dengan merendam spons di dalam air yang telah diberi cairan pemutih. Diamkan selama beberapa menit, lalu angkat dan keringkan.

Untuk lebih memastikan kebersihannya Anda juga bisa mencuci spons di mesin cuci menggunakan produk pembersih seperti deterjen.

Jika Anda tak punya banyak waktu untuk melakukan kedua cara di atas, Anda bisa mencoba langkah yang lebih mudah.

Setelah digunakan, bilas spons dengan air bersih lalu peras untuk mengeluarkan air di dalam spons. Kemudian jemur spons di bawah sinar matahari hingga kering.

Namun, hal terbaik yang dapat Anda lakukan adalah mengganti spons cuci piring Anda seminggu sekali. Lagipula, daya pakai spons pada dasarnya memang tidak terlalu lama.

Anda sebaiknya mengganti spons setiap satu hingga tiga minggu sekali. Jika spons sudah berbau atau rontok, itu tandanya sudah perlu diganti meskipun belum lama digunakan karena kemampuan membersihkannya tidak lagi maksimal.

[embed-health-tool-bmr]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Guglielmi, G. (2017). Your kitchen sponge harbors zillions of microbes. Cleaning it could make things worse – American Association for the Advancement of Science. Retrieved May 11, 2021, from https://www.sciencemag.org/news/2017/07/your-kitchen-sponge-harbors-zillions-microbes-cleaning-it-could-make-things-worse 

Ellis, E. (2020). Are Your Kitchen Surfaces and Sponges Really Clean? – Academy of Nutrition and Dietetics. Retrieved May 11, 2021, from https://www.eatright.org/homefoodsafety/four-steps/wash/are-your-kitchen-surfaces-and-sponges-really-clean 

Osaili, T., Obaid, R., Alowais, K., Almahmood, R., Almansoori, M., & Alayadhi, N. et al. (2020). Microbiological quality of kitchens sponges used in university student dormitories. BMC Public Health, 20(1). https://doi.org/10.1186/s12889-020-09452-4

Cardinale, M., Kaiser, D., Lueders, T., Schnell, S., & Egert, M. (2017). Microbiome analysis and confocal microscopy of used kitchen sponges reveal massive colonization by Acinetobacter, Moraxella and Chryseobacterium species. Scientific Reports, 7(1). https://doi.org/10.1038/s41598-017-06055-9

Marotta, S. M., Giarratana, F., Calvagna, A., Ziino, G., Giuffrida, A., & Panebianco, A. (2019). Study on microbial communities in domestic kitchen sponges: Evidence of Cronobacter sakazakii and Extended Spectrum Beta Lactamase (ESBL) producing bacteria. Italian journal of food safety, 7(4), 7672. https://doi.org/10.4081/ijfs.2018.7672

Versi Terbaru

19/06/2021

Ditulis oleh Yuliati Iswandiari

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Shylma Na'imah


Artikel Terkait

Mencuci Celana Jins Harusnya Seberapa Sering?

Kulit Kering Akibat Sabun Cuci Piring, Bagaimana Mengatasinya?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Yuliati Iswandiari · Tanggal diperbarui 19/06/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan