backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Cara Membaca Informasi Label pada Kemasan Obat

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 11/06/2020

    Cara Membaca Informasi Label pada Kemasan Obat

    Banyak orang kerap menyimpan obat counter atau obat bebas sebagai persediaan di kotak P3K. Bila sewaktu-waktu sakit, cukup minum obat yang sudah ada tanpa harus pergi ke apotek lagi.

    Obat-obatan tersebut memiliki label informasi pada kemasannya yang harus dibaca dengan baik agar tidak menimbulkan masalah. Sayangnya, beberapa orang belum mengerti bagaimana cara membaca label obat yang dijual di pasaran.

    Cara membaca label informasi pada kemasan obat

    cara membaca label pada obat
    Sumber: Science Friday

    Saat minum obat, Anda mungkin tahu fungsi dan hanya perhatikan berapa dosis yang harus diminum. Padahal, membaca seluruh informasi yang tertera pada kemasan itu penting untuk menghindari berbagai masalah yang akan membuat sakit tak membaik.

    Dengan membaca label obat, Anda dapat menghindari risiko reaksi alergi atas salah satu bahan yang digunakan dalam obat. Label juga memberikan informasi seputar penggunaan obat lain bersamaan dengan obat tersebut serta efek sampingnya.

    Agar tak salah langkah, berikut berbagai informasi yang biasanya ada pada label kemasan obat dan harus Anda baca sebelum memninumnya.

    1. Bahan aktif

    Bahan aktif merupakan daftar senyawa kimia dalam obat yang bekerja untuk meredakan gejala. Misalnya, bahan aktif yang ada pada obat dapat meredakan sakit kepala, mengurangi demam, atau meringankan gejala sakit perut. Satu produk bisa memiliki lebih dari satu bahan aktif.

    Mengetahui bahan aktif yang terkandung dalam obat penting ketika Anda juga sedang menjalani pengobatan dengan obat lainnya. Hal ini untuk memastikan bahwa Anda tidak meminum lebih dari satu jenis obat dengan bahan aktif yang sama agar tidak menimbulkan bahaya untuk kesehatan hati.

    2. Penggunaan

    gejala kanker usus besar

    Penggunaan atau kerap dicantumkan dalam label obat dengan sebutan indikasi mengacu pada efek yang menjadi fungsi dari sebuah obat.

    Pada bagian ini, tertulis gejala penyakit yang bisa diobati oleh produk tersebut. Setelah mengetahui penggunaannya, seusaikan konsumsi obat dengan gejala yang Anda rasakan.

    3. Peringatan

    Bagian selanjutnya pada label informasi obat yang harus Anda baca adalah peringatan. Bahan aktif pada obat tentunya juga memiliki efek samping atau situasi tertentu yang harus dihindari sebelum Anda meminum obat ini.

    Sebagai contoh, obat tidak dianjurkan untuk diminum sebelum Anda mengemudi atau obat dilarang bagi ibu yang sedang hamil. Bagian peringatan juga memberi tahu jika Anda membutuhkan konsultasi dokter untuk mengonsumsinya.

    4. Petunjuk

    Bagian ini berisi instruksi penggunaan obat yang aman, termasuk seberapa banyak obat yang harus diminum pada satu kali konsumsi, seberapa sering Anda harus meminumnya, dan kapan harus minum obat. Biasanya ada perbedaan dosis dan frekuensi untuk anak-anak dan dewasa.

    Untuk obat cair, terkadang ada produk yang tidak menyediakan sloki khusus untuk minum obat. Maka dari itu, Anda mungkin akan membutuhkan alat seperti sendok makan, sendok teh, atau gelas pengukur.

    Petunjuk merupakan informasi obat yang penting dan harus diikuti agar sesuai dosis. Obat biasanya tidak mencantumkan peringatan seputar overdosis, jadi diharapkan Anda benar-benar minum obat sesuai dengan petunjuk untuk menghindari masalah overdosis dari obat medis.

    5. Informasi lain pada label obat

    Informasi lain yang tertera pada label berisi catatan yang harus diketahui seputar obat seperti cara dan tempat penyimpanan. Beberapa bahan aktif dalam obat tidak tahan panas, dingin, atau kelembaban yang berlebihan.

    Agar fungsi obat tidak rusak, simpanlah obat sesuai dengan informasi yang tertulis. Biasanya anjuran suhu penyimpanan dan peringatan untuk menjauhkan obat dari anak-anak juga ada pada bagian ini.

    6. Bahan tidak aktif

    pil dan kapsul obat batuk

    Bahan tidak aktif yang dimaksudkan adalah bahan-bahan dalam pembuatan obat yang tidak berfungsi sebagai penyembuh gejala, tapi hanya sebagai pelengkap.

    Bahan yang termasuk pada bagian ini misalnya zat untuk menambah rasa, kapsul untuk mengikat bahan aktif dalam bentuk pil, dan pewarna makanan.

    Biasanya bahan-bahan ini tidak memberikan efek pada pasien. Hanya saja, Anda tetap perlu mengetahuinya apabila memiliki alergi terhadap bahan tertentu supaya aman saat mengonsumsinya.

    Beberapa orang kerap ragu mengonsumsi obat karena tidak yakin pada efeknya untuk tubuh. Untungnya, produk obat bebas juga menyertakan nomor telepon pabrik tempat produksi yang bisa Anda hubungi jika memiliki pertanyaan seputar obat.

    Bila Anda memiliki kondisi seperti penyakit, alergi, atau sedang hamil, tanyakan terlebih dahulu pada dokter sebelum memilih obat yang akan diminum. Tidak perlu minum obat jika tujuannya bukan untuk mengobati gejala.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 11/06/2020

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan