backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Penyebab Bradikardia, Detak Jantung Lemah Berakibat Fatal

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Nimas Mita Etika M · Tanggal diperbarui 10/05/2021

    Penyebab Bradikardia, Detak Jantung Lemah Berakibat Fatal

    Apakah Anda pernah mencoba untuk menghitung detak jantung Anda? Tahukah Anda detak jantung Anda sekarang ini normal atau tidak? Atau malah lebih lambat dari normal? Detak jantung lemah yang tidak normal adalah salah satu gejala yang bisa membahayakan kesehatan jantung, bahkan kesehatan tubuh secara umum.

    Apa itu bradikardia (detak jantung lemah)?

    Jantung adalah organ yang berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh, di dalam darah tersebut terdapat makanan serta oksigen bagi semua sel dan jaringan. Ketika jantung tidak berfungsi normal, maka berbagai fungsi tubuh akan terganggu.

    Rata-rata kecepatan detakan jantung menunjukkan aktivitas jantung, apakah sehat atau tidak. Normalnya, kecepatan detak jantung yaitu sekitar 60 hingga 100 detakan per menit. Jika Anda kurang dari 60 detakan, maka Anda memiliki detak jantung yang lemah dan lebih lambat dari ini.

    Bagi sebagian orang, detak jantung yang lambat atau kurang dari 60 detakan per menit tidak menimbulkan gejala atau tanda apapun, dan mungkin hal tersebut sudah sesuai dengan fungsi tubuhnya.

    Namun untuk sebagian orang lainnya, memiliki detak jantung yang lemah adalah tanda dari masalah sistem listrik jantung.

    Hal ini bisa diartikan bahwa alat pacu jantung alami yang dimiliki oleh tubuh tidak bekerja dengan baik, sehingga jantung sangat lambat dan tidak dapat memompa darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh.

    Dampak dari bradikardia yang parah, bisa menyebabkan kematian. Kelompok usia yang sudah memasuki 65 tahun atau lebih, cenderung memiliki detak jantung yang lemah atau lambat, oleh karena itu para lansia membutuhkan penanganan dan perawatan yang khusus.

    Berapa seharusnya detak jantung yang normal?

    Detak jantung setiap orang mungkin berbeda-beda, apalagi jika dibandingkan dengan kelompok usia atau aktivitas fisik yang dilakukan. Berikut adalah jumlah detak jantung normal tergantung dengan usia:

    • Untuk orang dewasa, pada keadaan istirahat memiliki detak jantung yang normal yaitu 60 hingga 100 detakan per menit.
    • Atlet atau pada kelompok orang yang sedang menjalani pengobatan tertentu, mungkin memiliki detak jantung yang lebih rendah.
    • Detak jantung normal pada anak-anak 1 hingga 8 tahun yaitu 80 hingga 100 detakan per menit
    • Pada bayi yang berusia 11 sampai 12 bulan, detak jantung yang normal adalah 100 hingga 120 detakan per menit.
    • Bayi yang baru lahir, atau kurang dari 1 bulan biasanya memiliki detak jantung sekitar 120 sampai 160 detakan per menit.

    Apa yang menyebabkan bradikardia terjadi?

    Detak jantung yang lemah bisa disebut dengan bradikardia. Bradikardia, atau detak jantung yang lemah diakibatkan oleh berbagai hal, yaitu:

    • Penuaan, seseorang yang telah memasuki masa lanjut usia
    • Penyakit atau gangguan fungsi tubuh yang merusak fungsi jantung, seperti, penyakit jantung koroner, serangan jantung, dan infeksi pada otot atau selaput jantung
    • Kondisi yang menurunkan tingkat impuls elektrik jantung, contohnya kondisi hipotirodisme dan ketidakseimbangan elektrolit seperti potasium dalam darah
    • Beberapa jenis obat yang menyebabkan penyakit jantung seperti tekanan darah tinggi

    Selain detak jantung lemah, apa lagi yang akan dirasakan jika mengalami bradikardia?

    Bradikardia menyebabkan tidak cukupnya darah terdistribusi dengan baik ke seluruh tubuh, karena itu dapat menimbulkan berbagai gejala seperti:

    • Merasa pusing
    • Napas terasa pendek dan susah untuk beraktivitas
    • Merasa sangat lelah
    • Nyeri pada dada dan timbul rasa jantung seperti berdebar-debar.
    • Merasa susah untuk fokus dan hilang konsentrasi
    • Pada kasus yang parah, serangan jantung bisa terjadi.

    Bagaimana cara mengetahui jika detak jantung mulai lemah?

    Anda sebenarnya bisa menghitung dan merasakan sendiri detak jantung Anda. Cek detak jantung dengan merasakan denyut nadi di pergelangan tangan atau di leher menggunakan 2 jari. Rasakan denyut nadi yang berdetak. Ketika Anda sudah bisa merasakan denyut nadi, kemudian hitung denyutan selama 15 detik. Lalu hasil denyutan yang Anda hitung dikalikan dengan angka 4 dan Anda sudah mendapatkan detak jantung Anda per menit.

    Atau, jika Anda sudah sering merasakan gejala-gejala yang disebutkan sebelumnya, maka lebih baik untuk memeriksakan diri ke dokter. Dokter biasanya akan mendiagnosis pasien yang mungkin mengalami bradikardia dengan menggunakan alat elektrokardiogram (EKG). Elektrokardiogram merupakan alat yang berfungsi untuk mengukur sinyal listrik yang mengatur ritme serta detak jantung dalam tubuh.

    Apa yang terjadi jika bradikardia tidak ditangani dengan baik?

    Bradikardia yang terjadi sangat parah bisa menyebabkan beberapa hal berikut:

    Bagaimana cara mengobati bradikardia?

    Cara menangani bradikardia tergantung dengan apa yang menyebabkan bradikardia, atau tergantung pada gejala yang ditimbulkan.

    Jika detak jantung lemah alias bradikardia tidak menimbulkan gejala yang membahayakan, maka biasanya dokter tidak melakukan tindakan medis apapun. Tujuan dari pengobatan yang dilakukan pada orang yang mengalami bradikardia adalah untuk meningkatkan ritme jantung agar darah teraliri dengan baik ke seluruh tubuh.

    Apa yang bisa dilakukan jika bradikardia terjadi di rumah?

    Pada kebanyakan kasus, bradikardia merupakan hasil dari gangguan atau masalah pada jantung. Oleh karena itu, yang harus dilakukan adalah melakukan berbagai hal yang menjaga kesehatan jantung, seperti:

    • Menerapkan pola makan yang sehat, memperbanyak sumber serat dan membatasi sumber lemak, terutama lemak jenuh dan lemak trans.
    • Melakukan olahraga dan beraktivitas setiap hari, setidaknya 30 menit dalam sehari.
    • Tidak merokok
    • Menurunkan berat badan jika memang berat badan Anda berlebihan.
    • Mengontrol gangguan kesehatan lainnya seperti hipertensi atau kadar kolesterol naik.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Nimas Mita Etika M · Tanggal diperbarui 10/05/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan