backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Cara Bijak Mengatasi Rasa Bersalah Setelah Selingkuh

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Shylma Na'imah · Tanggal diperbarui 12/01/2021

    Cara Bijak Mengatasi Rasa Bersalah Setelah Selingkuh

    Dikhianati oleh orang yang paling dicintai dan dipercayai dapat meninggalkan luka batin yang mendalam. Namun, tidak jarang orang yang berselingkuh juga merasa berdosa dan ingin memperbaiki keadaan seperti sediakala, terlebih jika ia masih mencintai pasangannya. Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk Anda yang dihantui rasa bersalah setelah selingkuh.

    Tips mengatasi rasa bersalah setelah selingkuh

    1. Pahami mengapa Anda berselingkuh

    Langkah pertama yang harus Anda lakukan dimulai dari diri Anda sendiri. Tanyakan kepada diri Anda, kenapa Anda berselingkuh?

    Perselingkuhan umumnya terjadi karena seseorang tidak mendapatkan apa yang diinginkan dari pasangannya. Ada banyak alasan dan kemungkinan dibalik terjadinya perselingkuhan. Salah satu pemicu yang paling sering ditemukan adalah kurangnya kepuasan seksual yang didapat dari pasangan.

    Alasan lain yang mungkin menjadi pendorong Anda berselingkuh adalah ketidakcocokan, rasa cinta yang perlahan memudar, Anda jatuh hati pada orang lain, hingga rasa penasaran dan membutuhkan tantangan baru.

    Dengan mengetahui apa yang menjadi penyebab utama Anda mengkhianati pasangan, maka Anda dapat menentukan tindakan apa yang selanjutnya harus diambil. Perselingkuhan yang disebabkan karena Anda tidak cocok atau tidak lagi mencintai pasangan menandakan bahwa hubungan tersebut sebaiknya segera diakhiri.

    Sementara itu, apabila masih ada aspek-aspek di dalam hubungan yang bisa diperbaiki, seperti cara berkomunikasi, rutinitas, atau kehidupan seks, maka hubungan tersebut masih layak diperjuangkan.

    2. Putuskan untuk berkata jujur atau tidak

    Dikutip dari wawancara Women’s Health dengan psikolog Dr. Chloe Carmichael, Anda dapat memilih untuk memberitahu pasangan yang sebenarnya, atau memutuskan untuk menyembunyikannya.

    Jika perselingkuhan terjadi akibat kesalahan fatal yang Anda perbuat dan Anda takut menyakiti perasaan pasangan, jalan terbaik yang mungkin dapat Anda pilih adalah menutupi kejadian tersebut.

    Walaupun begitu, Anda harus berkomitmen pada diri sendiri agar perselingkuhan tidak terulang lagi. Bila perlu, Anda dapat berkonsultasi dengan psikolog untuk mencegah hal tersebut terjadi.

    Namun, hubungan asmara yang sehat dilandaskan oleh kejujuran dan keterbukaan. Apabila Anda selalu dihantui rasa bersalah setelah selingkuh, atau ada masalah dengan pasangan yang menjadi pemicu Anda berselingkuh dan Anda ingin memperbaikinya, maka Anda harus segera membicarakannya dari hati ke hati.

    3. Jika ingin berkata jujur, lakukan dengan benar

    Berkata jujur memang bukan hal yang mudah. Tetapi, selalu ada cara yang baik dan benar untuk menjelaskan perselingkuhan pada pasangan.

    Bicarakan masalah ini di tempat yang jauh dari keramaian. Akan lebih baik jika Anda dan pasangan berada di satu ruangan berdua. Kemudian, minta maaf dan katakan bahwa Anda merasa malu dan bersalah atas apa yang akan Anda ungkapkan pada pasangan.

    Akui semua kesalahan Anda dan tekankan pada pasangan bahwa perselingkuhan tidak akan terjadi lagi. Selain itu, beritahu apa saja rencana Anda untuk memperbaiki keadaan dan membangun kembali kepercayaan pasangan.

    4. Terima bagaimanapun reaksi pasangan Anda

    Marah, kecewa, dan sedih yang teramat mendalam–mungkin itulah reaksi-reaksi yang akan pasangan Anda tunjukkan setelah kebenaran terungkap. Hargai dan hormati apapun reaksi pasangan Anda.

    Selain itu, pasangan mungkin akan mencecar Anda dengan berbagai pertanyaan. Hal ini wajar, mengingat pasangan pasti ingin tahu apa alasan Anda berkhianat, dengan siapa, kapan, dan detail lain mengenai perselingkuhan tersebut.

    5. Hargai apapun keputusan pasangan Anda

    Selain menghargai reaksi pasangan, Anda juga harus menerima apa langkah selanjutnya yang ingin pasangan lakukan.

    Kemungkinan besar pasangan enggan melanjutkan hubungan dan meninggalkan Anda. Mau tidak mau, Anda harus menghargai keputusan tersebut, segera move on, dan terus menjalani kehidupan Anda seperti biasa.

    Namun, ada juga kemungkinan pasangan masih ingin berjuang bersama Anda untuk memperbaiki kembali hubungan yang ternodai perselingkuhan. Ini adalah pertanda bagus, tetapi jangan harap hubungan ini langsung kembali normal dalam waktu singkat.

    6. Membangun kembali rasa percaya

    Cara lain untuk menghadapi rasa bersalah setelah selingkuh adalah dengan membangun kembali apa yang telah hancur, yaitu rasa percaya.

    Perlu Anda ketahui bahwa akan ada banyak perubahan dalam hubungan. Misalnya, pasangan akan menjadi lebih posesif, menuntut lebih banyak waktu bersama, sering berkomunikasi, hingga meminta akses ke akun media sosial Anda.

    Selama perubahan yang terjadi masih dalam batas wajar dan dapat membantu tumbuhnya kepercayaan pasangan, ikuti saja alurnya. Namun, jika Anda sendiri merasa privasi Anda terusik dengan cara-cara tersebut, inilah saatnya untuk menentukan apakah ini benar-benar hubungan yang Anda inginkan dengan pasangan Anda.

    7. Perbaiki masalah-masalah yang belum tuntas

    Apabila ada masalah atau pemicu yang menyebabkan terjadinya perselingkuhan, maka Anda dan pasangan harus sama-sama berusaha memperbaikinya.

    Contohnya, perselingkuhan terjadi ketika Anda berada di bawah pengaruh alkohol atau obat-obatan terlarang. Bicarakan ini dengan pasangan, dan ceritakan bahwa ada kemungkinan perselingkuhan terulang kembali jika Anda masih sering mengonsumsi minuman keras. Tunjukkan bahwa Anda benar-benar ingin berubah, seperti dengan menjalani rehabilitasi atau perawatan intensif.

    Dengan mendiskusikan ini bersama pasangan, dia akan memahami bagaimana Anda juga didera rasa bersalah setelah selingkuh, serta keseriusan Anda untuk mengubah diri sendiri dan hubungan dengannya.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Shylma Na'imah · Tanggal diperbarui 12/01/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan