Sama seperti produk-produk minyak pembesar penis lainnya, belum ada bukti ilmiah yang mendukung khasiat minyak lintah. Janji-janji yang ditawarkan dari berbagai jenis minyak ini umumnya bersifat seperti plasebo.
Plasebo adalah istilah yang menggambarkan obat-obatan atau metode perawatan “kosong”. Maksudnya, khasiat yang mungkin Anda rasakan sebenarnya hanya berasal dari sugesti alam pikiran manusia saja, bukan karena memang ada perubahan tertentu pada tubuh.
Produk-produk minyak lintah yang teredia saat ini juga kebanyakan belum mendapat izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Maka dari itu, keamanan penggunaan produk-produk tersebut justru belum terjamin.
Meski begitu, lintah masih memiliki manfaat bagi penis pria. Sebuah artikel dalam Iranian Journal of Public Health menunjukkan bahwa terapi lintah bisa membantu menangani kondisi priapismus, yakni penis ereksi yang berlangsung lama dan menyakitkan tanpa rangsangan seksual. Walaupun begitu, terapi untuk penis ini masih membutuhkan studi lebih lanjut.
Adakah risiko memakai minyak lintah pada penis?
Beberapa kalangan mungkin masih nekat menggunakan minyak lintah untuk menambah vitalitas seksual. Namun, ada beberapa risiko yang perlu Anda perhatikan terkait penggunaan minyak lintah yang bisa membahayakan pria hingga pasangannya.
1. Iritasi dan alergi
Kulit Anda mungkin saja alergi terhadap minyak dari lintah dan bahan-bahan kimia keras yang dicampurkan untuk mengawetkan serta menjaga kestabilan minyak. Pasalnya, kulit organ intim bersifat lebih sensitif daripada kulit bagian tubuh lainnya.
Beberapa gejala alergi yang mungkin akan Anda alami setelah menggunakan minyak ini pada penis, antara lain:
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar