backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

4

Tanya Dokter
Simpan

Benarkan Minyak Lintah Bisa Memperbesar Ukuran Penis?

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Angelin Putri Syah · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    Benarkan Minyak Lintah Bisa Memperbesar Ukuran Penis?

    Sebagian pria mungkin tergoda untuk mencoba memperbesar ukuran penis. Banyak iklan obat, suplemen, hingga minyak tertentu untuk mengembalikan kejantanan pria dan memperbesar penis seolah menjajikan hasil yang ampuh. Salah satu yang cukup populer adalah minyak lintah. Namun, benarkah minyak lintah ini ampuh untuk memperbesar penis? Yuk, langsung baca ulasan berikut ini.

    Apa itu minyak lintah (leech oil)?

    Minyak lintah atau leech oil adalah ekstrak dari lemak lintah. Lintah adalah kelompok binatang sejenis cacing beruas yang umumnya hidup di kawasan perairan dan lembap. Selain itu, lintah juga dikenal sebagai binatang pengisap darah yang dibekali alat pengisap khusus pada ujung kepala dan ekornya.

    Sebuah artikel dalam Journal Epidemiology and Community Health sempat menyebut penggunaan minyak lintah pada praktik pengobatan tradisional untuk membesarkan penis di Papua. Minyak ini digunakan dengan cara dioleskan secukupnya pada batang penis. Setelah itu, pijat ringan selama beberapa menit. 

    Hingga saat ini, minyak lintah masih cukup populer. Para pedagang bahkan menganjurkan untuk melakukan pijat dengan minyak ini secara rutin. Hal tersebut diperlukan untuk mendapatkan penis yang tampak lebih besar, kuat, dan panjang. 

    Sebagian kalangan mempercayai, lemak lintah memiliki khasiat manjur untuk mengencerkan darah yang beku. Dengan mengoleskan minyak lintah pada area penis, peredaran darah pun jadi lebih lancar sehingga ereksi penis tidak terhambat. Alhasil, penampilan penis pun bisa terlihat lebih besar dan panjang.

    Benarkah minyak lintah memiliki khasiat untuk memperbesar penis?

    terapi lintah

    Sama seperti produk-produk minyak pembesar penis lainnya, belum ada bukti ilmiah yang mendukung khasiat minyak lintah. Janji-janji yang ditawarkan dari berbagai jenis minyak ini umumnya bersifat seperti plasebo

    Plasebo adalah istilah yang menggambarkan obat-obatan atau metode perawatan “kosong”. Maksudnya, khasiat yang mungkin Anda rasakan sebenarnya hanya berasal dari sugesti alam pikiran manusia saja, bukan karena memang ada perubahan tertentu pada tubuh.

    Produk-produk minyak lintah yang teredia saat ini juga kebanyakan belum mendapat izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Maka dari itu, keamanan penggunaan produk-produk tersebut justru belum terjamin.

    Meski begitu, lintah masih memiliki manfaat bagi penis pria. Sebuah artikel dalam Iranian Journal of Public Health menunjukkan bahwa terapi lintah bisa membantu menangani kondisi priapismus, yakni penis ereksi yang berlangsung lama dan menyakitkan tanpa rangsangan seksual. Walaupun begitu, terapi untuk penis ini masih membutuhkan studi lebih lanjut.

    Adakah risiko memakai minyak lintah pada penis?

    Beberapa kalangan mungkin masih nekat menggunakan minyak lintah untuk menambah vitalitas seksual. Namun, ada beberapa risiko yang perlu Anda perhatikan terkait penggunaan minyak lintah yang bisa membahayakan pria hingga pasangannya.

    1. Iritasi dan alergi

    Kulit Anda mungkin saja alergi terhadap minyak dari lintah dan bahan-bahan kimia keras yang dicampurkan untuk mengawetkan serta menjaga kestabilan minyak. Pasalnya, kulit organ intim bersifat lebih sensitif daripada kulit bagian tubuh lainnya.

    Beberapa gejala alergi yang mungkin akan Anda alami setelah menggunakan minyak ini pada penis, antara lain:

  • kulit iritasi,
  • gatal-gatal,
  • perih atau panas, dan
  • penis kemerahan.
  • Apabila selama menggunakan minyak pembesar penis gejala ini terus dibiarkan, Anda mungkin mengalami infeksi atau penyakit kulit yang kondisinya lebih serius.

    2. Infeksi bakteri atau virus pada penis

    Kebanyakan produk minyak lintah yang tersedia bebas saat ini belum diatur secara resmi oleh BPOM. Akibatnya, tak ada jaminan bahwa produk yang Anda beli aman bagi kulit dan melalui proses yang higienis.

    Jika proses dan kandungan produk tak terjamin maka risiko harus Anda tanggung. Sebab dalam minyak tersebut terdapat kandungan berbagai jenis bakteri atau virus yang mungkin akan berpindah ke penis. Hal ini bisa meningkatkan risiko infeksi bakteri, atau virus pada penis Anda.

    3. Infeksi bakteri dan ragi pada vagina

    Selain berisiko bagi pria, ternyata minyak ini juga berbahaya bagi wanita. Jika Anda mengoleskan minyak lintah pada penis sebelum berhubungan seks, vagina pasangan mungkin akan ikut terpapar minyak tersebut. 

    Minyak ini memiliki struktur dan sifat yang sangat berbeda dengan cairan alami vagina. Akibatnya, minyak lintah bisa mengacaukan keseimbangan kadar pH atau keasaman pada vagina. Jika kadar keasaman berkurang, bakteri jahat, jamur, serta ragi jadi lebih mudah berkembang biak dan menyebabkan infeksi bakteri vagina dan infeksi ragi vagina.

    Selain minyak pembesar, adakah cara membesarkan penis yang lebih efektif?

    cara membesarkan penis

    Pada dasarnya, ukuran penis sudah ditentukan secara genetik. Mungkin Anda khawatir penis Anda lebih kecil daripada orang lain. Padahal menurut Mayo Clinic ukuran penis tidak akan tergolong kecil kecuali panjangnya kurang dari 7,5 cm saat ereksi.

    Anda tidak bisa memperbesar atau memperpanjang penis dengan obat-obatan, salep, dan minyak. Selain itu, risiko penggunaan minyak lintah masih lebih besar daripada manfaatnya. Ada baiknya Anda berolahraga rutin dan mengatur pola makan untuk menghindari obesitas, yang bisa membuat tampilan penis kecil akibat tumpukan lemak berlebih.

    Namun, apabila Anda memang memiliki masalah ereksi, sebaiknya konsultasi ke dokter. Ada kemungkinan Anda mengidap disfungsi ereksi (impotensi). Disfungsi ereksi adalah penyakit yang bisa ditangani secara medis, dibarengi perubahan gaya hidup seperti menjauhi rokok, alkohol, stres, dan menjalani gaya hidup sehat.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Angelin Putri Syah · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan