backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Bukan Tidak Cocok, Beda Hobi dengan Pasangan Justru Ada Manfaatnya

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 27/08/2019

    Bukan Tidak Cocok, Beda Hobi dengan Pasangan Justru Ada Manfaatnya

    Kesamaan hobi kerap dijadikan standar penentu kecocokan pasangan. Padahal, memiliki pasangan yang beda hobi justru memberikan keuntungan tersendiri. Lantas, apa saja manfaat tersebut?

    Keuntungan memiliki pasangan yang beda hobi

    Ketika memilih pasangan, banyak orang akan fokus terhadap persamaan dan perbedaan. Persamaan dengan pasangan memang memberikan dampak positif bagi hubungan Anda. Akan tetapi, memiliki hal yang beda dengan pasangan, seperti hobi, juga punya manfaat bagi Anda. Apa saja?

    1. Timbul rasa saling menghargai

    Memiliki hobi dan pengalaman yang beda dengan pasangan dapat menimbulkan rasa menghargai satu sama lain. Rasa menghargai tersebut biasanya tidak ditujukan kepada hobi yang dilakukan pasangan, melainkan kepada sosok pasangan itu sendiri.

    Contohnya, pasangan yang beda hobi mungkin menyukai futsal, tapi Anda tidak. Meski begitu, wajah bahagia pasangan Anda saat bermain futsal membuat Anda memahami nilai berharga yang ada berkat hobi tersebut.

    Hal itulah yang kemudian membuat Anda lebih menghargainya dan menginginkannya lebih bahagia dengan apa yang dia sukai.

    2. Mengenal pasangan lebih dekat

    salah paham dengan pasangan

    Saat menceritakan hobi Anda kepada pasangan, ini sebenarnya merupakan momen yang tepat untuk mengenal pasangan lebih dekat. Pasalnya, Anda bisa mengetahui apa saja persamaan, perbedaan, serta hal yang membuat Anda kompak dengan pasangan.

    Hal ini tidak hanya membuat Anda semakin menghargai hobi pasangan, tapi juga tertarik terhadap sisi lain dari dirinya. Misalnya, Anda mungkin tertarik kepada sifat rapi dan cekatan dari pasangan yang hobi membersihkan rumah.

    3. Melihat dunia dari sudut pandang yang baru

    Memiliki pasangan dengan beda hobi akan memberikan sudut pandang baru untuk Anda. Dengan mengenal hobi pasangan, Anda bisa memiliki pengalaman baru yang tidak pernah Anda sangka sebelumnya.

    Pengalaman tersebut juga dapat memberikan Anda cara baru untuk berpikir dan merasakan sesuatu. Anda yang tidak berminat terhadap olahraga ekstrem misalnya, mungkin akan menemukan kesenangan saat melakukannya bersama pasangan.

    Minat yang berbeda tidak berarti ‘tidak cocok’

    pacaran beda karakter

    Banyak orang mencari pasangan dengan kegemaran yang sama, tanpa mengetahui bahwa hobi yang beda justru bisa memunculkan rasa menghargai terhadap pasangan. Bahkan, minat yang berbeda tidak selalu menandakan ketidakcocokan.

    Kecocokan timbul ketika Anda dan pasangan saling menghormati dan memahami. Anda berdua disebut cocok jika mampu saling menikmati aktivitas dan waktu yang dihabiskan bersama.

    Tidak sedikit orang yang salah kaprah mengenai hal ini. Mereka percaya bahwa ‘cocok’ berarti melengkapi semua hal dalam dirinya. Mereka akhirnya menggunakan pemikiran ini untuk menolak orang-orang yang memiliki minat berbeda.

    Padahal, orang-orang yang mereka anggap berbeda bisa saja berpotensi menjadi seorang pasangan yang tepat dan menyenangkan untuk Anda.

    mengatasi PTSD

    Walaupun beda hobi, Anda bisa menjalin hubungan baik dengan pasangan asalkan bisa saling menghargai. Sebab kenyataannya, semirip apa pun sifat atau hobi Anda dengan pasangan, tetap akan ada perbedaan pola pikir.

    Lantas, apa yang harus Anda lakukan agar tidak salah memilih pasangan? Kuncinya bukanlah mencari ‘potongan puzzle’ yang tepat dengan pasangan yang hobinya sama. Namun, carilah orang yang mengajak Anda berkembang ke arah yang lebih baik. 

    Saat merasa lengkap, Anda akan berhenti menantang diri sendiri untuk terus tumbuh. Sebaliknya, pasangan yang mengajak Anda berkembang akan menjadikan Anda seseorang yang lebih hebat lagi.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 27/08/2019

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan