Ukuran penis kerap menjadi salah satu simbol kejantanan dan kesuburan bagi seorang pria. Meski pada dasarnya ukuran penis tidak menentukan kedua hal tersebut, banyak pria berusaha mencari cara untuk membesarkan penis mereka. Lantas adakah cara yang benar-benar efektif dan aman untuk memperbesar alat vital pria? Cari tahu jawabannya melalui informasi berikut.
Macam-macam cara membesarkan penis
Seorang pria dinilai memiliki ukuran penis yang kecil atau mikropenis apabila panjang penisnya tidak mencapai 9,3 cm ketika ereksi.
Ini sering menjadi sumber kekhawatiran sehingga berbagai cara pun dicoba untuk memperbesar ukuran penis. Namun, tidak semua metode yang beredar benar-benar efektif atau aman.
Berikut adalah beberapa cara yang dipercaya bisa memperbesar penis, lengkap dengan penjelasan soal efektivitasnya.
1. Vakum penis
Salah satu produk pembesar penis yang banyak beredar adalah vakum. Alat ini biasanya digunakan untuk membantu proses ereksi pada orang dengan impotensi.
Untuk menggunakannya, Anda cukup memasang vakum penis pada Mr. P, lalu memompanya dengan alat yang sudah tersambung dengannya.
Pompa tersebut akan mengeluarkan udara dari tabung dan menciptakan ruang hampa sehingga darah akan tertarik ke atas dan membuat penis membesar. Setelah itu, pasang cincin karet pada pangkal penis untuk menjaga ereksi.
Dengan cara kerja tersebut, bisa disimpulkan bahwa vakum hanya membesarkan penis untuk sementara waktu.
Laman Mayo Clinic pun menyebutkan bahwa cincin penahan ereksi tidak boleh digunakan terlalu lama karena berisiko menyebabkan kerusakan jaringan.
2. Suplemen dan krim topikal
Pernah mendapat tawaran suplemen atau krim untuk membesarkan penis? Produk-produk tersebut biasanya diklaim mengandung mineral, vitamin, atau bahan herbal tertentu.
Walaupun terkesan alami dan efektif, sebenarnya belum ada penelitian memadai yang membuktikan bahwa ada krim khusus yang bisa memperbesar penis.
Sebagian besar produk tersebut biasanya bekerja dengan cara meningkatkan aliran darah ke penis sehingga membuatnya ereksi. Ketika ereksi, ukuran penis memang membesar, tetapi hanya untuk sementara.
Produk-produk yang diklaim bisa memperbesar penis bahkan banyak yang tidak terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Artinya, Anda tidak bisa menilai keamanannya serta risiko efek sampingnya, seperti alergi, iritasi, dan masalah lain yang lebih serius.
3. Penile extender
Alat lain yang kerap diiklankan sebagai pembesar Mr. P adalah penile extender. Alat ini terdiri dari base ring untuk menahan posisi pangkal penis dan glans ring yang dipasang pada ujung penis. Keduanya terhubung dengan tension rods.
Setelah terpasang, tarik perlahan ujung penis secara perlahan dalam kondisi lemas. Sesuaikan tension rods agar memberikan tarikan yang nyaman, tidak sampai menimbulkan rasa sakit.
Alat ini umumnya dianjurkan untuk digunakan selama 4–6 jam per hari dan bisa memperbesar penis hingga 2,5 cm.
Meski terkesan menjanjikan, belum ada penelitian memadai yang membuktikan efektivitasnya. Cara ini juga dinilai berisiko menyebabkan kerusakan pembuluh darah karena penis diregangkan terlalu lama.
4. Jelqing
Cara alami yang banyak dipilih untuk memperpanjang penis adalah jelqing. Untuk melakukan jelqing, Anda cukup melingkarkan ibu jari dan telunjuk ke Mr. P yang sudah setengah ereksi.
Setelah itu, berikan tekanan ringan dan tarik penis ke bawah seperti ketika memerah susu sapi. Ulangi gerakan ini selama 5–20 menit dan segera hentikan jika penis terasa nyeri.
Meski cukup aman, metode ini berisiko menyebabkan nyeri dan pembentukan jaringan parut jika terlalu sering dilakukan.
Efektivitas jelqing untuk membesarkan panis juga belum terbukti secara medis. Karena itu, Anda tetap perlu berhati-hati dalam melakukannya.
5. Menurunkan berat badan
Pada orang dengan kelebihan berat badan, penis mungkin terlihat lebih pendek karena tertutup oleh timbunan lemak di sekitarnya, khususnya area perut bagian bawah.
Karena itulah, menurunkan berat badan bisa menjadi salah satu cara alami untuk membuat penis terlihat lebih panjang.
Bukan hanya tentang ukuran, menurunkan berat badan dengan olahraga dan menjaga porsi makan juga penting untuk menjaga kesehatan reproduksi pria secara keseluruhan.
6. Operasi untuk memanjangkan penis
Dokter akan memotong jaringan ikat bernama ligamen suspensori yang menghubungkan penis ke tulang kemaluan. Ligamen ini berfungsi sebagai penopang penis saat ereksi.
Ketika ligamen dipotong, penis akan lebih turun ke bawah sehingga membuatnya terlihat lebih panjang. Operasi ini bisa menambah panjang penis hingga 1–2 cm saat tidak ereksi, tetapi tetap sama saat ereksi.
Namun, operasi ligamen suspensori berisiko mengganggu kemampuan penis ereksi sehingga mungkin menurunkan kepuasan dalam berhubungan ranjang.
7. Operasi untuk memperbesar lingkar penis
Jika tujuan Anda adalah memperbesar lingkar penis, dokter mungkin menyarankan operasi suntik lemak yang diambil dari bagian tubuh lain.
Meski begitu, Anda perlu bersiap dengan efek samping suntik lemak berupa terbentuknya jaringan parut, nyeri, atau infeksi.
Sampai saat ini memang belum ada cara yang terbukti efektif untuk memperbesar maupun memperpanjang penis, terutama yang dinilai alami.
Memperbesar penis dengan operasi memang menawarkan hasil permanen. Meski demikian, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya.
Jika Anda tetap ingin memperbesar atau memperpanjang Mr. P dengan berbagai risiko yang ada, pastikan untuk berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu.
Kesimpulan
- Beberapa metode pembesar penis, seperti vakum dan krim, nyatanya hanya membantu melancarkan aliran darah ke Mr. P. Artinya, cara ini hanya membesarkan penis sementara. Efektivitas keduanya juga belum bisa dipastikan.
- Cara paling aman untuk membesarkan penis adalah dengan menurunkan berat badan dan jelqing. Namun, kedua cara ini sebenarnya hanya membuat penis terlihat lebih panjang, bukan benar-benar membesarkannya.
- Operasi bisa menjadi opsi medis untuk membesarkan penis. Namun, cara ini lagi-lagi belum bisa dipastikan efektivitasnya.
[embed-health-tool-bmi]